Inti Lampung

Inti Lampung Media Inti Lampung di bawah naungan PT MIL
[email protected] Portal Berita Lampung Terbaru Hari Ini

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada hari Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB suasananya tampak mencek...
09/08/2025

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada hari Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB suasananya tampak mencekam.

Ujang Samsudin, petani asal Pekon Suoh, Lampung Barat, ditemukan warga dalam kondisi tak utuh.

Dugaan sementara, ia jadi korban amukan sang raja rimba.

Video penemuan Ujang pun beredar, membuat warganet campur aduk antara ngeri dan penasaran.

Karena ini sudah kesekian kalinya, apakah benar sang harimau keluar jalur perburuan alami.

Atau ada faktor lain yang memicu tragedi ini seperti para korban yang masuk wilayah perburuan Harimau.

Buat yang s**a parkir motor sembarangan, siap-siap makin waspada! Polisi berhasil menciduk salah satu anggota komplotan ...
08/08/2025

Buat yang s**a parkir motor sembarangan, siap-siap makin waspada!

Polisi berhasil menciduk salah satu anggota komplotan maling motor yang katanya sudah malang melintang beraksi di puluhan titik.

Iya, puluhan!

Adalah YGS (18), warga Labuhan Maringgai, Lampung Timur, yang harus mengakhiri "kariernya" dini hari buta.

Ia ditangkap Satreskrim Polresta Bandar Lampung di Jalan Ir Sutami, Tanjung Bintang, Lampung Selatan, sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (1/8/2025).

Katanya sih, saat ditangkap, YGS sempat coba-coba melawan. Tapi ya, namanya juga nekat lawan polisi, akhirnya tetap harus takluk juga.

Aksi ini langsung bikin publik kembali geleng-geleng kepala, kok ya masih aja ada yang bandel begini.

Setelah ditelusuri, ternyata mereka mainnya cukup rapi. Motor hasil curian nggak langsung dibawa kabur jauh-jauh, tapi disimpan dulu di tempat sepi.

Lokasinya pun bukan main-main—seringkali di... kuburan. Iya, kuburan! Sepertinya mereka percaya selain serem, tempat itu juga bebas razia.

Penyelidikan awal menyebut komplotan ini udah 10 kali beraksi di wilayah Bandar Lampung.

Dan kemungkinan ada sekitar 4 orang yang s**a gonta-ganti peran biar jejaknya susah dilacak. Polisi masih terus mengembangkan kasus ini.

Tapi satu hal yang jelas, maling motor makin kreatif, kita pun harus makin waspada.

Jangan sampai motor kesayangan kamu ikutan jadi “korban rotasi”.

Ada kabar menarik nih dari Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandar Lampung, yakni pada tahun 2024 lalu, 14.575 pasangan res...
08/08/2025

Ada kabar menarik nih dari Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandar Lampung, yakni pada tahun 2024 lalu, 14.575 pasangan resmi berpisah di Lampung.

Artinya, ada banyak sekali janda baru di Bumi Ruwa Jurai. Duda juga demikian.

Dari total itu, cerai gugat oleh istri mencapai 11.876 kasus, sedangkan cerai talak oleh suami tercatat 2.699 kasus.

Dengan demikian, jumlah wanita yang memilih memutuskan hubungan lebih banyak daripada pria.

Pengadilan Agama dengan penceraian terbanyak adalah PA Gunung Sugih di Lampung Tengah—mereka menangani 2.560 kasus.

Sementara di PA Mesuji, jumlahnya relatif rendah, hanya sekitar 318 kasus saja. Jadi bisa dibilang, di sana tingkat “janda baru”-nya paling sedikit.

Humas PTA Bandar Lampung, Askonsri, menjelaskan tren ini dengan jelas:

“Dari total 17.081 perkara perceraian yang masuk, sebanyak 14.575 perkara telah diputus oleh pengadilan agama. Rinciannya cerai gugat sebanyak 11.876 kasus dan cerai talak sebanyak 2.699 kasus. Cerai talak adalah permohonan cerai oleh suami, sedangkan cerai gugat diajukan oleh istri. Tahun ini cerai gugat masih mendominasi,” kata Askonsri, Kamis (7/8/2025).

Polisi mengungkap motif mantan guru honorer berinisial HS (49) yang menyodomi pelajar di Lampung Selatan. Berdasarkan pe...
07/08/2025

Polisi mengungkap motif mantan guru honorer berinisial HS (49) yang menyodomi pelajar di Lampung Selatan.

Berdasarkan pengakuan tersangka, dia melakukan aksi bejat itu karena sering nonton video seks sesama jenis di grup Facebook.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista mengatakan bahwa HS tergabung dalam grup Facebook 'Pelangi'.

"Dari hasil keterangan tersangka motif sodomi ini karena dia ini tergabung dalam grup Facebook sesama jenis di mana dia sering nonton video-video sesama jenis," kata dia.

Kemudian dari hal itu, tersangka ini tergoda hingga akhirnya bertemu dengan korban dan terjadi peristiwa tersebut beberapa kali.

Dari pengakuan korban berinisial D (13) kepada polisi, aksi tersangka sudah dilakukan 15 kali kepadanya.

Sebelum melakukan aksinya, korban dirayu dengan diajak makan bakso.

Ceritanya terjadi di Bandar Lampung. Hari masih siang, matahari belum condong ke barat. Tapi sekelompok ASN sudah lebih ...
07/08/2025

Ceritanya terjadi di Bandar Lampung. Hari masih siang, matahari belum condong ke barat. Tapi sekelompok ASN sudah lebih dulu condong ke pusat perbelanjaan.

Bukan untuk tugas dinas, bukan p**a inspeksi mendadak, tapi lebih ke “misi negara” mungkin mencari baju baru dan skincare terbaru.

Sambil bergurau, mereka menyusuri lorong-lorong mall, membandingkan harga seperti sedang melakukan audit.

Sepertinya menurut mereka, menjaga penampilan adalah bentuk pelayanan publikpublik.

Jadi, masyarakat harus melihat pegawai negeri mereka tampil menawan, meski meja pelayanan ditinggal kosong.

Gaji mereka? Ya, itu urusan pajak Anda sebagai rakyat. Tunjangan? Juga dari Anda. Mereka hanya menggunakan haknya.

Jika rakyat merasa terbebani, mungkin rakyat perlu introspeksi, kenapa Anda masih berharap pelayanan dari mereka?

Sungguh, kita harus berterima kasih. Tidak semua orang bisa berbelanja di jam kerja tanpa rasa bersalah.

Hanya orang-orang terpilih yang mampu mengubah kewajiban menjadi me time, dan masih tetap mendapatkan gaji.

Dan jika ada yang memprotes? Mereka tinggal bilang, “Itu urusan kedinasan.”

Sebuah kalimat sakti yang biasanya berartiberarti, kasus akan hilang seperti struk belanja yang sengaja dibuang.

Catatan:
Tulisan ini dibuat Inti Lampung bukan sekadar satire, tapi cermin retak dari birokrasi yang lupa siapa yang menggaji mereka.

Semoga suatu hari nanti, kantor-kantor pemerintah tak hanya penuh bangku kosong, tapi juga penuh kesadaran bahwa menjadi ASN adalah amanah.

Apa jadinya jika cinta yang seharusnya jadi tempat bernaung malah berubah jadi medan berdarah? Inilah yang terjadi di Ba...
06/08/2025

Apa jadinya jika cinta yang seharusnya jadi tempat bernaung malah berubah jadi medan berdarah?

Inilah yang terjadi di Bandar Lampung, ketika rasa cemburu mengalahkan akal sehat, dan amarah mengubur kasih sayang yang dulu pernah ada.

MR (39), seorang pria yang bekerja di sebuah gudang beras, tega mengakhiri hidup pacarnya sendiri.

Semua terjadi begitu cepat, dalam sekejap mata, dan diakhiri dengan tumpahan darah yang tak bisa ditarik kembali.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, menjelaskan bahwa awalnya terjadi pertengkaran antara keduanya.

“Sempat terjadi cekcok mulut antara keduanya, karena pelaku menduga korban berselingkuh atau memiliki pacar yang lain,” ungkap Alfret.

Saat pertengkaran memanas, pelaku kalap. Ia mengambil celurit dari dalam mess.

Korban, mungkin masih berharap semuanya bisa diselamatkan, sempat mencoba merebut senjata itu dari tangan MR. Tapi upaya itu gagal.

“Pelaku kemudian menjambak rambut korban, lalu menggorok leher korban, dan korban meninggal di lokasi kejadian,” kata Kapolresta.

Tak ada pelarian. Tak ada upaya bersembunyi. Setelah kejadian, MR mengendarai motornya dan menyerahkan diri ke Polsek Sukarame.

Diketahui, saksi mata yang juga rekan kerja pelaku, Evi mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, pelaku sempat mengunggah status WhatsApp.

SW tersebut berupa foto bersama korban dengan tulisan 'Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain kematian'.

Ini orang bernama Muhammad Riduan alias Iwan yang tega gorok leher pacarnya Siska Maharani di Gudang Bulog Bandar Lampun...
05/08/2025

Ini orang bernama Muhammad Riduan alias Iwan yang tega gorok leher pacarnya Siska Maharani di Gudang Bulog Bandar Lampung.

Peristiwa pembunuhan sadis ini terjadi di mess kompleks Gudang Bulog Lampung pada Senin (4/8/2025) sore pukul 17.00 WIB.

Sebuah kisah asmara di Bandar Lampung berakhir tragis. Siska Maharani (30), seorang wanita muda, ditemukan tewas setelah...
05/08/2025

Sebuah kisah asmara di Bandar Lampung berakhir tragis. Siska Maharani (30), seorang wanita muda, ditemukan tewas setelah diduga dibunuh oleh pacarnya sendiri, Iwan alias Riduan (30).

Peristiwa ini terjadi di kawasan kompleks pergudangan Bulog, Campang Raya, pada Senin (4/8/2025) sore, sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut saksi mata yang juga rekan kerja pelaku, Evi, kejadian berlangsung cepat dan mengejutkan. Yang bikin merinding, beberapa saat sebelum kejadian, Riduan sempat update status WhatsApp.

“Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain kematian,” tulis Riduan dalam status WA, lengkap dengan foto berdua korban.

Tak lama setelah itu, Evi melihat Riduan keluar dari kamar mes dalam kondisi panik sambil membawa cerulit yang berlumuran darah.

“Saya disuruh telepon ambulans. Saya kira korbannya masih hidup, tapi pas saya masuk ke dalam, ternyata korban sudah tergeletak. Lehernya luka kena arit,” ujar Evi.

Pihak kepolisian pun sudah turun tangan. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, peristiwa itu terjadi sore tadi (kemarin sore) di mana korbannya seorang wanita. Tim dari Satreskrim Polresta Bandar Lampung telah mendatangi lokasi kejadian dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan," kata Yuni.

Saat ini, polisi masih mendalami motif pasti dari peristiwa tragis ini.

Kasus cinta yang berubah jadi duka ini tentu bikin banyak orang ikut prihatin—karena kalau sudah soal perasaan, kadang bisa gelap mata.

Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di Desa Bandar Putih, Kecamatan Kotabum...
04/08/2025

Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di Desa Bandar Putih, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, pada Senin (4/8/2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB.

Insiden ini melibatkan tiga kendaraan yakni mobil Toyota Calya, truk Mitsubishi Fuso, dan sebuah bus Mitsubishi.

Salah satu kendaraan bahkan sampai masuk ke parit akibat benturan keras.

Kecelakaan ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia di tempat dan ketiga kendaraan mengalami kerusakan cukup parah.

Kasat Lantas Polres Lampung Utara, Iptu Joni Charter, menjelaskan kronologi kejadian:

"Toyota Calya yang dikemudikan Fajar Adi Saputra (22), warga Way Kanan, melaju dari arah Bukit Kemuning. Diduga hilang kendali, mobil itu masuk ke jalur kanan dan menabrak truk Fuso dari arah berlawanan," kata Joni.

Akibat benturan tersebut, tabrakan beruntun tak terhindarkan.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mengevakuasi kendaraan yang terlibat.

Malam Minggu di kawasan Jerambah, tepatnya Pekon Puralaksana dan Kelurahan Pajar Bulan, suasana tenang mendadak berubah ...
04/08/2025

Malam Minggu di kawasan Jerambah, tepatnya Pekon Puralaksana dan Kelurahan Pajar Bulan, suasana tenang mendadak berubah jadi tegang.

Bukan karena hantu, tapi karena operasi gabungan yang bikin banyak orang “panas dingin”.

Atas instruksi langsung Bupati, 16 personel dari Satpol PP dan Damkar Lampung Barat dikerahkan untuk membongkar aktivitas malam ilegal yang, katanya, sudah lama jadi buah bibir warga.

Operasi yang menyasar bangunan miliki pemerintah itu, pas digerebek... boom! Ternyata isinya lebih ramai dari konser dadakan.

Ada 35 orang ditemukan di dalam ruangan tertutup, beberapa asyik berjoget karaoke sambil menenggak miras.

Bonusnya? Petugas juga mengamankan 17 perempuan yang diduga kuat bekerja sebagai PSK.

Yang bikin geleng-geleng, para wanita ini datang dari berbagai daerah — Jawa Barat, Sumatera Selatan, sampai Jabodetabek.

Kalau cuma ingin berwisata, mungkin bisa dimaafkan. Tapi kalau datang untuk praktik yang melanggar hukum? Itu lain cerita.

“Ini bukan lagi persoalan lokal. Pergerakannya sudah lintas wilayah, dan harus segera dihentikan,” tegas Kabid Penegakan Perda dan Perbup, Misranto.

Warga berharap, ini bukan sekadar operasi musiman.

Karena kalau dibiarkan, yang rusak bukan cuma nama daerah, tapi juga masa depan generasi yang tumbuh besar di tengah “hiburan ilegal berkedok karaoke”.

Kalau kamu pernah main ke kampung nelayan di Lampung—terutama pas bulan Muharram—mungkin pernah dengar atau lihat acara ...
03/08/2025

Kalau kamu pernah main ke kampung nelayan di Lampung—terutama pas bulan Muharram—mungkin pernah dengar atau lihat acara unik bernama Ngumbai Lawok.

Namanya memang terdengar asing, tapi maknanya dalam banget. Ngumbai Lawok itu tradisi masyarakat pesisir secara harfiah berarti “nyuci laut”.

Tapi jangan dibayangkan pakai sabun atau alat pel lantai, ya.

Ini lebih ke bentuk syukuran dan doa bareng-bareng supaya laut tetap bersahabat dan rezeki dari laut tetap lancar.

Biasanya, acara ini digelar di awal bulan Muharram. Masyarakat percaya, bulan ini adalah waktu yang baik untuk tolak bala dan memulai tahun baru dengan niat baik.

Jadi, mereka berkumpul, bawa sesaji, dan melarungnya ke laut sebagai bentuk syukur. Yang paling ikonik sih, pelarungan kepala kerbau ke tengah laut.

Kepala kerbau dan sesaji lain seperti bunga, makanan, bahkan miniatur perahu, dibawa pakai perahu besar sambil diiringi doa-doa.

Terdengar magis? Iya. Tapi ini bukan soal mistis, ini soal bagaimana orang pesisir Lampung menjaga hubungan baik dengan alam yang jadi sumber hidup mereka.

Habis pelarungan, suasana berubah jadi pesta. Semua warga makan bareng, ada pertunjukan seni, musik, dan anak-anak main air di pinggir pantai.

Kadang ada yang ngadain lomba kecil-kecilan juga. Suasananya ramai, hangat, dan bikin kangen kampung halaman.

Yang bikin seru, semua orang ikut terlibat. Mulai dari ibu-ibu masak, bapak-bapak urus logistik, sampai anak muda jadi panitia.

Dibalik keseruannya, Ngumbai Lawok punya nilai penting banget. Tradisi ini ngajarin kita buat Bersyukur atas rezeki yang datang dari laut.

Kemudian peduli lingkungan, karena laut itu harus dijaga, bukan dieksploitasi serta ngumpulin warga, biar makin kompak dan nggak individualis.

Pokoknya, ini bukan sekadar upacara, tapi juga cara masyarakat pesisir menjaga nilai hidup dan kebersamaan.

Kalo kamu bertanya, sekarang tradisi ini masih ada nggak sih? Jawabannya masih ada, tapi mulai jarang.

Beberapa desa di Lampung Selatan, Pesisir Barat, dan Tanggamus masih rutin mengadakannya, walau nggak semeriah dulu.

Kenapa mulai pudar? Banyak alasannya. Ada yang bilang tradisi ini bertentangan dengan ajaran agama mayoritas masyarakat Lampung, IsIam.

Lalu biayanya lumayan besar, jadi nggak semua kampung bisa adain. Dan anak muda sekarang lebih akrab sama TikTok daripada adat 😅

Tapi kabar baiknya, beberapa daerah mulai menghidupkan lagi tradisi ini lewat acara budaya atau festival.

Pemerintah dan komunitas di Pesisir Barat disebut mulai sadar kalau tradisi kayak gini nggak boleh hilang.

Ngumbai Lawok adalah contoh nyata bagaimana masyarakat pesisir menghormati alam. Bukan cuma ambil hasilnya, tapi juga berterima kasih dan menjaga keseimbangannya.

Di tengah dunia yang makin sibuk dan egois, tradisi kayak gini ngingetin kita buat lebih membumi, lebih peka, dan lebih bersyukur.

Jadi kalau suatu hari ada Ngumbai Lawok, jangan ragu untuk ikutan. Rasakan sendiri suasananya. Karena kadang, budaya paling indah itu justru yang tumbuh di kampung sendiri.

"Laut nggak cuma tempat cari ikan, tapi juga tempat kita belajar tentang hidup. Dan Ngumbai Lawok adalah salah satu caranya."

Presiden Prabowo Subianto belum lama ini memberi abolisi kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan yang divonis dal...
02/08/2025

Presiden Prabowo Subianto belum lama ini memberi abolisi kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan yang divonis dalam kasus impor gula.

Tapi demi keadilan, dia seharusnya menolak abolisi, dan Presiden Prabowo juga seharusnya tidak memberikannya.

Bukan karena keputusan itu melanggar hukum—nggak sama sekali. Abolisi adalah hak konstitusional Presiden.

Mengingat dalam kasus ini, ada hal yang jauh lebih penting dari sekadar pengampunan, yaitu kebenaran dan keadilan.

Kita tahu, kasus Tom Lembong bukan kasus korupsi yang terang-benderang seperti OTT KPK atau suap yang tertangkap basah.

Ini soal kebijakan impor gula yang dianggap merugikan negara. Tapi kebijakan ekonomi itu selalu penuh risiko. Bisa benar, bisa salah.

Dan kalau setiap kesalahan kebijakan langsung dijadikan kasus pidana, maka jangan heran kalau ke depan pejabat-pejabat publik jadi takut bikin keputusan.

Justru karena itulah, Tom Lembong harusnya dibiarkan menyelesaikan proses hukumnya sendiri. Apalagi ia sudah menyatakan banding, dan publik juga banyak yang mendukung.

Kalau ia menang di pengadilan, itu bukan cuma membersihkan namanya, tapi juga jadi pelajaran penting.

Bahwa hukum masih bisa jadi tempat mencari keadilan, bukan sekedar alat politik.

Dari sisi Presiden Prabowo, mungkin niatnya baik—ingin menyatukan, menghindari konflik, dan meredam polarisasi.

Tapi dalam kasus Tom, justru akan lebih bijak kalau Presiden bilang, “Saya tidak akan ikut campur. Biar pengadilan yang memutuskan, dan biar hukum yang bicara.”

Pernyataan seperti itu akan memberi pesan bahwa Prabowo sebagai Presiden percaya pada keadilan, bukan sekadar kuasa.

Dan itu akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang katanya mau menjunjung tinggi supremasi hukum.

Dengan begitu, Tom bisa membuktikan dirinya tidak bersalah dengan terhormat.

Selain itu publik juga bisa melihat bahwa di bawah pemerintahan ini, hukum bukan alat kekuasaan, tapi pelindung bagi semua orang.

Atas dasar itu, Tom Lembong harusnya nggak butuh abolisi dan Presiden nggak perlu kasih pengampunan.

Yang kita semua inginkan adalah pengadilan yang adil, terbuka, dan bebas dari campur tangan politik.

Karena kalau kita percaya seseorang tidak bersalah, kenapa tidak beri dia kesempatan membuktikannya secara sah?

Oleh: Inti Lampung

Address

Jalan M. Ali Kelurahan Kedaung
Bandar
35158

Opening Hours

Monday 08:00 - 17:00
Tuesday 08:00 - 17:00
Wednesday 08:00 - 17:00
Thursday 08:00 - 17:00
Friday 08:00 - 17:00
Saturday 08:00 - 12:00

Telephone

+6285176727670

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Inti Lampung posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Inti Lampung:

Share