Wakool.id

Wakool.id Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Wakool.id, Media, Metro Trade Center, Jalan Soekarno Hatta 590, Bandung Satu.

Bagikan kontribusi nyata dengan menulis artikel bermanfaat di wakool.id
Sebagai Platform kolaborasi online, wakool.id menyediakan wadah untuk berbagi dan berinteraksi pemikiran dan informasi berupa artikel, review, opini ataupun karya sastra

BANGKRUT KUADRATDalam sebuah kesempatan, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya: “Siapakah oramg yang bangkrut i...
28/08/2024

BANGKRUT KUADRAT

Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya: “Siapakah oramg yang bangkrut itu? ”Para sahabat umumnya menjawab bahwa orang yang bangkrut itu adalah orang yang tidak lagi memiliki uang dan harta kekayaan lagi. Rasulullah kemudian mengkoreksi jawaban para sahabatnya tersebut. Bahwa orang benar-benar bangkrut itu adalah orang yang datang ke mahkamah akhirat dengan berbagai amalan baiknya di dunia. Tapi disamping itu dia juga s**a mencaci, menuduh dan merugikan orang lain. Sehingga kemudian pahala kebaikan-kebaikan yang dia lakukan itupun ditransfer ke orang-orang yang dia caci, tuduh, dan rugikan tersebut. Apabila sudah habis, maka dosa-dosa orang yang dia caci dan tuduh itu yang akan ditransfer balik ke orang yang awalnya membawa banyak amal kebaikan tersebut, lalu dia akan dilemparkan ke neraka. Orang seperti itulah orang bangkrut yang sebenarnya, kata Rasulullah SAW.


Kalau seseorang bangkrut di dunia, dia mungkin masih ada kesempatan untuk bangkit dan melakukan perbaikan-perbaikan. Tapi kalau bangkrutnya di hari akhir nanti? Tak ada yang bisa dia lakukan kecuali penyesalan tanpa guna. Dia mengira ketika datang ke hari akhir bahwa ia sungguh akan sukses karena kebaikan-kebaikannya, tapi sebagian perbuatannya telah menjerumuskan dia kekebangkrutan yang sebenar-benarnya.

"(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya." (QS. Al-Kahf: 108).


Kalau kita lihat kondisi kita sekarang, cacian dan tuduhan begitu banyak berseliweran di sekeliling kita. Bahkan mungkin seringkali kita ikut-ikutan menelurkan cacian dan tuduhan tersebut, atau setidaknya ikut menyebarkannya. Padahal kita tidak punya informasi yang cukup lengkap tentang hal-hal tersebut. Tapi kita sering terburu nafsu untuk melakukannya.


Kita perlu menyadari betul bahwa sebenarnya pada zaman medsos ini pemikiran dan pemahaman kita sangat banyak dipengaruhi oleh berbagai bias kognitif. Bias kognitif ini ada banyak jenisnya, tapi diantara bias kognitif yang paling dominan adalah bias konfirmasi dan cara pikir hitam putih. Keduanya membentuk banyak dari pemahaman kita tentang berbagai hal, namun sayangnya seringkali tanpa kita sadari.


Bias konfirmasi menyebabkan seseorang melakukan penerimaan yang naif atau sebaliknya skeptisisme yang membabi-buta. Penerimaan yang naif terjadi ketika seseorang tidak lagi merasa perlu mempertanyakan kebenaran informasi yang dia terima selama informasi tersebut sesuai dengan kecenderungan atau kepercayaan yang dia pegang. Sementara skeptisisme buta mendorong seseorang untuk menolak dan menentang dengan sekuat kemampuan atas informasi yang bertentangan dengan pandangan-pandangan yang dipegangnya saat itu.


Bias ini tertanam dalam jiwa kita didorong oleh amygdala yang mengatur emosi dan ingatan otak kita yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia. Sehingga seseorang akan menikmati kucuran dopamine ketika ia sukses mengabaikan informasi yang tidak dia setujui. Implikasi dari bias konfirmasi ini juga akan berlanjut pada bagaimana seseorang akan melakukan pencarian informasi. Ia akan cenderung untuk mengabaikan sumber-sumber yang mungkin membuka cakrawala pendapatnya. Sehingga hal ini akan terjadi pengerasan pendapat yang ia anut saat itu, alih-alih mendapatkan kebenaran yang lebih baik dan pemahaman yang lebih luas.


Demikian juga dengan bias kognitif yang kedua, yaitu pola pikir hitam putih. Seorang yang mengidap bias jenis ini akan selalu menyederhanakan permasalahan yang kompleks menjadi 2 ekstrim: hitam atau putih. Cara pikir dikotomis ekstrim seperti ini akan melakukan generalisasi segala sesuatu sebagai hitam atau putih. Tidak ada abu-abu tua dan muda. Jika dia tidak s**a dengan seseorang, maka orang itu akan dia warnai hitam mutlak. Tidak ada baiknya sama sekali.


Tentu bias-bias semacam ini harus kita lawan. Penting bagi kita untuk secara sadar mempertanyakan reaksi awal kita pada setiap informasi. Kita perlu pertanyakan ketika kita ingin bahwa sebuah informasi tersebut benar itu adalah sebuah penerimaan naif atau bukan. Sambil mempertimbangkan validitas dari informasi tentang hal yang kita benci sebagai langkah mitigasi atas kemungkinan skeptisisme yang membabi buta. Demikian p**a halnya ketika mendapatkan pernyataan-pernyataan dengan bahasa absolut, perlu kita sadar betul agar kita terhindar dari cara berpikir hitam putih yang membuat misleading.


Mengenali bias-bias ini membuat kita lebih berhati-hati. Membimbing kita pada pendekatan yang lebih baik untuk menghadapi kompleksitas dunia yang sudah semakin mendekati akhir ini. Sehingga kita dapat memiliki pemikiran yang lebih jernih dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.


Dalam perpolitikan, kita seringkali disuguhi pertentangan sengit antar pendukung di akar rumput. Saling tuduh dan caci antar pendukung begitu masif kita saksikan demi mendukung tokoh dan/atau kelompok pilihannya. Padahal masing-masing kelompok tidak tahu informasi yang lengkap tentang kondisi sebenarnya. Tidak tahu sepenuhnya kompleksitas kondisi yang sesungguhnya dibalik sebuah keputusan. Tanpa informasi yang lengkap, kita menuduh orang ini dan orang itu dengan tuduhan yang sangat sadis. Ia juga menolak apresiasi walau sedikit. Bias konfirmasi dan cara pikir hitam putih yang banyak menguasainya. Padahal seringkali dalam sejarah kita menemukan kenyataan betapa cairnya orang-orang di atas sana. Mereka bisa berubah-ubah sekehendaknya demi kepentingan mereka dan kelompoknya. Anehnya, banyak orang di akar rumput yang kemudian dengan cepat menyesuaikan bias kognitifnya untuk kembali semangat membela mati-matian lagi.


Sebagai orang yang beragama, kita tentu yakin bahwa dunia ini ibarat ladang untuk akhirat. Bahwa akhirat itu jauh lebih baik dan layak diperjuangkan dibanding dunia. Sehingga sungguh sangat merugi orang yang menjual akhiratnya demi dunianya. Ia mau melakukan segala hal demi terhindar dari kebangkrutan di dunia, sekalipun itu menerjang larangan-larangan agama.


Tapi sungguh ada yang lebih rugi lagi dari orang yang menjual akhiratnya demi dunianya itu. Yaitu orang-orang kebanyakan yang dengan semangat berjuang atas dasar bias-bias kognitifnya. Sehingga ia terus semangat mencaci maki orang, menuduh orang dan sebagainya yang berisiko sangat besar ancaman akhiratnya. Sementara ia juga tidak dapat apa-apa di dunia dengan perbuatannya itu. Ia menjual akhiratnya, bukan untuk dunianya. Melainkan untuk dunianya orang lain. Ini namanya BANGKRUT KUADRAT. Na'udzubillah!

Artikel ini telah tayang di Wakool dengan judul "BANGKRUT KUADRAT"
Penulis : Umar Alhabsyi
Klik untuk baca https://wakool.id/blog/2070-bangkrut-kuadrat
Download Aplikasi Wakool untuk akses lebih mudah dan cepat
Android :https://play.google.com/store/apps/details?id=com.milenial&hl=en_US&gl=US
IOS : https://apps.apple.com/us/app/wakool-id/id1576165842

Mendefinisikan bangkrut yang sesungguhnya. Semoga kita dapat terhindar dari segala jenis kebangkrutan. Apalagi kebangkrutan kuadrat.

Dalam Islam, sifat-sifat Allah dapat dibagi menjadi dua kelompok: Jalaliyah (sifat-sifat keagungan) dan Jamaliyah (sifat...
14/03/2024

Dalam Islam, sifat-sifat Allah dapat dibagi menjadi dua kelompok: Jalaliyah (sifat-sifat keagungan) dan Jamaliyah (sifat-sifat keindahan) yang keduanya bersatu dalam Dia sebagai Kesempurnaan. Keagungan menggabungkan sifat murka, keangkuhan, kekerasan, dan sejenisnya. Sementara itu Keindahan merupakan sintesis dari belas kasihan, kemurahan, dan sifat-sifat sejenisnya. Jalaliyah membuat manusia taat dan mematuhi hukum-Nya, sementara Jamaliyah membuat manusia terpesona dan jatuh cinta dengan-Nya.

Artikel ini telah tayang di Wakool dengan judul "30 Hari Mencari Cinta"
Penulis : Umar Alhabsyi
Klik untuk baca https://wakool.id/blog/2055-30-hari-mencari-cinta
Download Aplikasi Wakool untuk akses lebih mudah dan cepat
Android :https://play.google.com/store/apps/details?id=com.milenial&hl=en_US&gl=US
IOS : https://apps.apple.com/us/app/wakool-id/id1576165842

Allah adalah Sang Maha Cinta. Islam adalah agama Cinta. Ramadhan adalah Bulan Cinta-Nya. Mari kita sambut Cinta-Nya.

Address

Metro Trade Center, Jalan Soekarno Hatta 590
Bandung Satu
40286

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Wakool.id posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Wakool.id:

Share

Category