Ruang Bercerita

Ruang Bercerita Menyediakan Jasa Rangkai Kata�
CP : +62895340076958| [email protected]

DIKIRA MISKIN SAAT PINDAH RUMAHBAB 1PROLOG“Tutiek, Tiik,..” Suara Mbak Retno, tetangggaku yang cempreng,memanggil Mbak T...
07/10/2024

DIKIRA MISKIN SAAT PINDAH RUMAH
BAB 1
PROLOG

“Tutiek, Tiik,..” Suara Mbak Retno, tetangggaku yang cempreng,memanggil Mbak Tutiek yang lagi menyapu dihalaman rumahnya. “Tiik, lihat tuuh tetangga baru kita pakaiannya dasteran mulu, dasar miskin,”Ia melirikku dengan sinis sambil berlari menghampiri Mbak Retno ke halaman rumahnya

“Ih iya toh Ret, Kebiasan dikampung pake baju compang camping, eh pindah ke kota ke perumahan elit masih kebawa bawa udiknya. Mending kalau rumahnya dapet beli , pasti ngontrak sama pemilik sebelumnya,” cerocos Mbak Retno yang terang terangan menghinaku dengan meninggikan suaranya

Aku. Renita baru pindah beberapa minggu yang lalu dari tempat sebelumnya karena harus mengikuti Mas Rudi yang membuka cabang baru perusahaan di kota ini. Ya.. memang disini aku mengontrak, karena mungkin hanya sementara tinggal, membereskan pekerjaan suamiku, lalu kembali ke istanaku dikota Bandung.

‘Tuh lihat, Dia malah melamun dasar udik sok sok an pindah ke kota ini,” kembali Mbak Retno mencibirku dengan ciri khas bibir monyong dan suara cemprengnya

“Bilang nya sih pindahan dari perumahan mewah di Kota Bandung,

“Masa sih Ret, palingan pinggiran desa . Hahaha,” Suaranya semakin menyakitkan menyudutkanku

“Uang hasil warisan aja, sok sok an pindah kesini, nanti udah habis pulang lagi ke kampung,” Mbak Tutiek menimpali dengan tertawa lebih keras

Bisa bisa nya mereka menganggapku mendapatkan warisan untuk bisa tinggal disini. Segera ku hampiri mereka berdua, dan bertanya apa sudah puas mebicarakanku tepat didepan orangnya. Namun tanganku keburu ditahan oleh Bi Tinah. “Bu ayok masuk, tak usah diladenin tetangga seperti itu. Mereka hanya kurang kerjaan

“Tapi Bi.. mereka kurang ajar sudah dua minggu Aku tinggal disini, tetep aja menghina Aku udik, kampungan juga miskin. Aku bersikeras untuk mebalas mereka, namun tanganku ditarik oleh Bi Tinah masuk kedalam. “Maaf yaa Bu, saya berani tarik tarik tangan Ibu, habisnya kasian Ibu selalu jadi bahan Bullyan mereka.

‘Yaudah Bi ga apa apa. Kenapa mereka semua bisa benci padaku ya Bi, padahal kan belum saling mengenal sudah menghinaku habis habisan,”

“Biasa disini Bu, Kalau ada penghuni baru s**a dibicarkan, buktinya Pemilik rumah ini kabur hanya bertahan beberapa bulan saja,”

“Oh begitu Bi, yaudah mending lanjut masak aja Bi, Aku udah laper nih dari tadi ngedengerin cerocosan Ibu-ibu Komplek yang pedas.

“Siap, Bu,” Bi Tinah berlalu ke dapur melanjutkan kembali memaskanya, sedang Aku kembali duduk dan meminum kopi yang ternyata sudah dingin, karena ditinggalkan teralu lama.”

Tes dulu ah, kalau rame nanti dilanjut up bab 2

Address

Cipatik Soreang
Bandung Satu
40562

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00
Saturday 09:00 - 17:00
19:20 - 21:10

Telephone

+6281320494780

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ruang Bercerita posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Ruang Bercerita:

Share