01/10/2024
Raja Solomon (Sulaiman) dikenal sebagai salah satu raja paling bijaksana dalam sejarah, terutama di dalam tradisi Yahudi, Kristen, dan Islam. Namun, selain dikenal karena kebijaksanaannya, dia juga dikenal karena poligaminya yang ekstrem.
Raja Solomon memiliki 700 istri dari kalangan bangsawan dan 300 selir, sehingga total ada 1000 perempuan dalam kehidupannya.
Poligami Raja Solomon lebih banyak didorong oleh faktor politik dan diplomatik. Pada saat itu, pernikahan dengan putri-putri bangsawan asing merupakan cara untuk memperkuat aliansi politik dan menjaga perdamaian antar bangsa. Setiap pernikahan dengan seorang putri asing dapat membawa perdamaian atau persahabatan dengan kerajaan asal istri tersebut. Misalnya, pernikahannya dengan putri Firaun Mesir dianggap sebagai langkah diplomatik untuk memastikan hubungan baik dengan Mesir, salah satu kekuatan besar di kawasan tersebut.Meskipun poligami ini membantu Solomon memperluas pengaruh politiknya, Alkitab juga mencatat bahwa poligaminya membawa konsekuensi spiritual. Dalam 1 Raja-Raja 11:4, disebutkan bahwa pada masa tuanya, istri-istri Solomon, terutama yang berasal dari bangsa asing, memalingkan hatinya dari Tuhan (Yahweh). Banyak istri Solomon yang berasal dari bangsa penyembah berhala dan membawa pengaruh agama mereka ke dalam istana. Solomon, dalam usaha untuk menyenangkan istri-istrinya, mulai membangun kuil-kuil untuk dewa-dewa asing seperti Astarte, Milkom, dan Kemosh.
Karena penyimpangan ini, Tuhan marah kepada Solomon dan berjanji bahwa kerajaannya akan terpecah setelah kematiannya. Ini menjadi salah satu alasan mengapa, setelah kematian Solomon, Israel terpecah menjadi dua kerajaan: Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan.