16/06/2024
KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan, masyarakat sipil bisa ke Gaza dengan untuk membantu warga Palestina yang menjadi korban perang.
Masyarakat sipil bisa bergabung dengan pasukan perdamaian, Batalyon Zeni yang bakal dikirim ke Jalur Gaza jika mendapat izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Batalyon Zeni bertugas membangun berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah hingga tempat rehabilitasi.
Tempat-tempat tersebut akan diisi oleh para tenaga ahli di bidangnya untuk melayani warga Palestina.
Namun meskipun demikian, belum diketahui bagaimana prosedur dan skema yang harus dilalui masyarakat sipil untuk bisa ke Gaza.
"Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang akan mengatur ya," kata dia, dilansir dari Antara.
Agus mengatakan, masyarakat sipil bisa menempati bagian tenaga ahli yang dibutuhkan di fasilitas umum yang tengah dipersiapkan untuk korban perang di Jalur Gaza.
Ia mencontohkan, masyarakat sipil bisa menjadi tenaga ahli di bidang pengobatan trauma atau trauma healing di tempat rehabilitasi.
"Nah untuk rehabilitasi butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya," kata Agus.
Namun, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga tidak menerangkan secara rinci persyaratan yang harus dipenuhi warga sipil untuk bisa ikut bersama pasukan TNI ke Gaza.
Sebelumnya, TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.
Pasukan tersebut akan ditugaskan di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.