Islam Post

Islam Post Postingan Islami Setiap Hari..

nyalahin orang terus
29/09/2025

nyalahin orang terus

Sebanyak 16 ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, belum pernah mendapatkan pelatihan sejak bertugas. Kondisi ini diduga ikut memicu persoalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari makanan basi hingga temuan ulat pada menu siswa.

Kepala Satgas MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, mengakui para ahli gizi di daerahnya sebagian besar adalah fresh graduate dan belum berpengalaman. “Iya ternyata belum pernah dilakukan pelatihan-pelatihan. Ke depan, korwil SPPG bisa mengkoordinir semua ahli gizi dan pengawas untuk melakukan pelatihan secara mandiri,” kata Bambang, Selasa (23/9/2025). Pemkab Bangkalan akan memfasilitasi pelatihan dari Dinas Kesehatan agar pengawasan gizi dan keamanan makanan lebih baik. “Besok kami akan fasilitasi dan mengundang ahli gizi untuk diberikan pelatihan dari Dinkes,” ujarnya.

Permasalahan MBG di Bangkalan mencuat setelah enam sekolah menerima makanan yang diduga basi dari SPPG Martajasah. Beberapa waktu kemudian, di SDN Bumi Anyar 1, Kecamatan Tanjung Bumi, menu MBG ditemukan mengandung ulat hijau dan belatung pada nasi dan sayur tumis wortel-bunga kol. Video temuan tersebut sempat viral di media sosial.

Pemkab Bangkalan berharap pelatihan ini mencegah insiden serupa terulang dan meningkatkan kualitas layanan gizi bagi anak sekolah.

Lagi gak ulang tahun tapi kejutan hidup ada aja tiap hari.😁
28/09/2025

Lagi gak ulang tahun tapi kejutan hidup ada aja tiap hari.😁

PasanganMu yang akan menemani sepanjang Usia mu
28/09/2025

PasanganMu yang akan menemani sepanjang Usia mu

bisa aja bapak ini ngelesnya
27/09/2025

bisa aja bapak ini ngelesnya

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, merespons kritik ahli gizi dr Tan Shot Yen terkait menu makan bergizi gratis (MBG) yang menyajikan olahan burger hingga spageti. Dadan mengatakan variasi menu MBG biasanya atas permintaan dari anak-anak.

“Sering kali itu variasi atas permintaan anak-anak agar tidak bosan,” kata Dadan kepada wartawan, Jumat (26/9/2025). Dadan memastikan setiap kritik dan saran masyarakat terkait MBG akan menjadi evaluasi pihaknya. “Iya tentu (menjadi evaluasi BGN),” tegasnya.

Sebelumnya, dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik menu MBG di beberapa daerah yang menghadirkan burger hingga spageti. Dokter Tan Shot Yen tidak habis pikir atas menu-menu seperti ini. Tan menyentil olahan burger sebagai sajian makan bergizi gratis. Dia heran anak Indonesia malah dikenalkan dengan olahan gandum.

“Yang dibagi adalah, adalah burger. Di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia, nggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia,” kata Tan dalam rapat bersama Komisi IX DPR.

“Dibagi spageti, dibagi bakmi Gacoan, oh my god. Dan maaf, ya, itu isi burgernya itu kastanisasi juga, kalau yang dekat dengan pusat supaya kelihatan bagus dikasih chicken katsu,” imbuhnya.

Sumber: Detik

Bukti Suami Menghargai Istri
27/09/2025

Bukti Suami Menghargai Istri

🥲🥲🥲
27/09/2025

🥲🥲🥲

terus pasti banyak korban
27/09/2025

terus pasti banyak korban

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan dihentikan. Meski muncul desakan dan usulan penghentian akibat kasus keracunan yang terjadi, pemerintah belum berencana menghentikan program tersebut.

“Tidak ada rencana penyetopan, saya belum mendengar hal itu,” ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).

Terkait usulan agar paket makanan dikelola langsung oleh orang tua siswa melalui bantuan uang tunai, Cak Imin menegaskan keputusan sepenuhnya berada di tangan Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara program. “Itu terserah BGN, mereka lebih tahu,” katanya.

Ia menambahkan, langkah penting yang harus dilakukan saat ini adalah mengevaluasi keseluruhan program, bukan hanya fokus pada kasus keracunan. “Semua kejadian harus dijadikan bahan evaluasi. Baik soal keracunan, sistem yang lamban, maupun persoalan lainnya harus diperbaiki,” jelasnya.

Cak Imin memastikan, pemerintah bersama DPR akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak kembali terulang

Jangan minta senang, tapi mintalah tenang.
27/09/2025

Jangan minta senang, tapi mintalah tenang.

di nasi sama lauknya ada belatung.. ngeri
27/09/2025

di nasi sama lauknya ada belatung.. ngeri

Siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi mendadak heboh saat menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Siswa menemukan adanya ulat di dalam menu hidangan MBG.
Dalam video yang diperoleh detikSumbagsel, terlihat adanya satu ulat di dalam hidangan nasi di atas ompreng yang dibagikan ke siswa. Di video lain, juga menunjukkan satu ulat pada hidangan sayuran berupa kacang panjang dan wortel.

Kepala SMK Negeri 2 Kota Jambi, Woro Handayani, mengatakan temuan itu terjadi pada menu MBG perdana di sekolah tersebut, pada Senin (22/9/2025). Dia menyebut dari 1.500 hidangan, hanya ditemukan satu oleh siswa.

“Begini kalau MBG itu ada ulat, itu dari 1.500 mungkin ditemukan ada satu dan ulatnya sudah mati, mungkin ada kemasukan atau apa. Yang jelas itu mungkin ada mis,” kata Woro, Kamis (25/9/2025).

Kata Woro, informasi temuan itu baru didapatkan setelah beberapa hari, karena ada seorang siswa mengunggah di media sosialnya. Saat itu, siswa tersebut tidak melaporkan ke gurunya terhadap temuan tersebut.

Saling Mengerti
27/09/2025

Saling Mengerti

bukannya mengandung mercury di hiu itu
27/09/2025

bukannya mengandung mercury di hiu itu

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, menjelaskan bahwa hidangan ikan hiu goreng dijadikan bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ketapang, Kalimantan Barat. Menurutnya, pemilihan menu tersebut didasarkan pada kearifan lokal, karena ikan hiu merupakan makanan yang lazim dikonsumsi masyarakat setempat.

Namun, menu ini menjadi sorotan setelah 24 siswa dan seorang guru SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, mengalami mual, muntah, dan sakit perut usai menyantap ikan hiu goreng.

“Intinya begini, menu apapun yang digunakan, dasarnya adalah kearifan lokal. Jadi, apa yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat, itu yang kita pilih,” ujar Nanik di Cibubur, Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, menu ikan hiu goreng baru dua kali disajikan di sekolah tersebut. Menurut Nanik, di Ketapang ikan hiu memang sering dikonsumsi dan harganya relatif terjangkau, berbeda dengan di Jakarta yang jauh lebih mahal. “Kalau di sana hiu tersedia banyak dan biasa dihidangkan, ya itulah yang dipakai,” jelasnya.

Meski begitu, Nanik menegaskan BGN tidak akan lagi menggunakan menu yang terbukti menimbulkan keracunan. “Kalau ada makanan yang teridentifikasi bisa menyebabkan keracunan, meskipun banyak tersedia di daerah itu, kami pastikan tidak akan digunakan lagi,” tegasnya.

source: Kompas

Kekhawatiran Istri
27/09/2025

Kekhawatiran Istri

Address

Bandung

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Islam Post posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Islam Post:

Share