24/09/2025
Nirwana Haidar Hari, dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Kampus Sumenep, bersama dua rekan dosen dan lima mahasiswa berhasil menciptakan alat berbasis IoT (Internet of Things) untuk mendeteksi dini kualitas air tambak udang Vaname. Inovasi ini lahir melalui program pengabdian masyarakat yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Alat bernama Early Warning System berbasis MQTT ini dilengkapi sensor yang memantau kadar oksigen air dan mengirimkan data langsung ke aplikasi mobile. Dengan begitu, petambak bisa mengetahui kondisi air secara real time tanpa harus datang langsung ke tambak.
Alat ini saat ini diuji coba di Tambak Udang Jaring Emas milik Matsaini di Desa Grujugan, Sumenep. Meski masih berfungsi sekitar 70 persen, manfaatnya sudah dirasakan petambak karena mampu menekan angka kematian udang akibat penurunan kadar oksigen, terutama di malam hari.
“Pembuatan alat ini memakan waktu sekitar delapan bulan. Satu unit biayanya sekitar Rp5–6 juta,” jelas Haidar. Ia menambahkan, rencana ke depan adalah mengembangkan teknologi dengan panel surya agar lebih hemat energi dan mudah dijangkau petambak.
Selain alat, tim juga membuat aplikasi pendukung dan memberikan pelatihan kepada petambak. Haidar berharap ke depan ada dukungan pendanaan dari lembaga atau investor agar inovasi ini bisa diproduksi massal.
“Teknologi ini membuktikan bahwa IoT bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan sekadar teori,” tegas Haidar.