kamusmahasiswa

kamusmahasiswa kamusmahasiswa memberikan jawaban atas apa yang kamu cari

Bak kata Soekarno, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Kalimat itu seolah hidup kembali di sebuah kampun...
12/08/2025

Bak kata Soekarno, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Kalimat itu seolah hidup kembali di sebuah kampung Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar yang warganya bergerak tanpa menunggu uluran tangan pemerintah. Hanya bermodal tekad, gotong royong, dan iuran sukarela, para pemuda ini berhasil menghadirkan perubahan nyata yang dulu terasa mustahil.

Dalam tiga tahun, lahirlah deretan program monumental: 27 titik CCTV untuk keamanan, 10 titik WiFi gratis bagi warga, 3 tahun program Jumat Berkah berbagi makanan, 4 gerbang AI otomatis, 6 kran air sensor tangan, hingga 2 layanan WA bot untuk mempermudah pelayanan warga. Tak berhenti di situ, mereka juga membangun 5 titik PLTA mini, 5 titik panel surya, dan 30 titik lampu surya, semuanya demi kemandirian energi.

Tak ada anggaran negara. Tak ada proyek pemerintah. Semua murni dari warga, untuk warga. Inilah bukti, bahwa ketika pemuda bergerak, satu kampung bisa bertransformasi dan dunia pun bisa berguncang.

Sebagian besar umat Islam mengaku rutin salat lima waktu, termasuk 91% di Nigeria dan 84% di Indonesia serta Sri Lanka.D...
12/08/2025

Sebagian besar umat Islam mengaku rutin salat lima waktu, termasuk 91% di Nigeria dan 84% di Indonesia serta Sri Lanka.

Di Turki, hanya 31% umat Muslim yang melaksanakannya setiap hari.

Kalau kalian, sudah rutin salat lima waktu?



Jangan hanya menuntut, tapi jadilah guru (contoh) yang baik.
12/08/2025

Jangan hanya menuntut, tapi jadilah guru (contoh) yang baik.

Astari Kusumadewi, S.Psi., mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), resmi meraih gelar sarjana pada 11 Juni 2025. Ia me...
12/08/2025

Astari Kusumadewi, S.Psi., mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), resmi meraih gelar sarjana pada 11 Juni 2025. Ia menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih predikat cumlaude dan IPK 3,65. Perjalanan akademisnya ditutup dengan karya ilmiah berjudul "Menelisik Luka, Merangkai Makna: Pengalaman Berduka Pasca Kehilangan Tercinta", yang mengupas secara mendalam pengalaman emosional individu dalam menghadapi kehilangan orang terkasih.

Dalam penelitiannya, Astari menggunakan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis untuk memahami proses berduka dari sudut pandang personal, menyajikan kisah yang tak hanya ilmiah tetapi juga penuh sentuhan kemanusiaan. Ia berharap, karyanya dapat menjadi sumber pemahaman dan dukungan bagi mereka yang tengah berjuang melewati masa sulit akibat kehilangan.

Selama proses penyusunan skripsi, Astari dibimbing oleh Aldani Putri Wijayanti, S.Psi., M.Sc., dengan dosen wali Yohanis Franz La Kahija, S.Psi., M.Sc. Dedikasi dan ketekunannya membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi jembatan untuk menyentuh hati banyak orang, sekaligus menjadi penutup manis dalam perjalanan pendidikannya di Undip.

Dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran (Unpad) Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025, salah satu sosok menarik per...
11/08/2025

Dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran (Unpad) Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025, salah satu sosok menarik perhatian publik adalah Dava Adilla Syuaib. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad angkatan 2022 ini resmi menyandang gelar wisudawan termuda pada usia 19 tahun, 10 bulan, dan 23 hari.

Dava mengungkapkan, motivasi terbesarnya dalam menyelesaikan studi dengan cepat adalah demi membahagiakan kedua orang tua.

> “Saya ingin bisa cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga. Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat ternyaman,” tuturnya dalam wawancara di laman resmi Unpad, Minggu (10/8/2025).

Perjalanan akademik Dava tidak seperti kebanyakan mahasiswa lainnya. Sejak dini, ia telah menempuh jalur pendidikan akseleratif. Dava masuk sekolah dasar satu tahun lebih awal, lalu melanjutkan program percepatan di bangku SMA. Dengan strategi ini, ia mampu merampungkan studi sarjana dua tahun lebih cepat dari rata-rata mahasiswa kedokteran.

Namun, keunggulan Dava tidak hanya di bidang akademik. Ia aktif memperjuangkan aspirasi mahasiswa, khususnya dalam isu kesehatan. Salah satu pencapaian yang ia kenang adalah saat berkesempatan menyampaikan aspirasi mahasiswa langsung kepada DPR RI, khususnya Komisi IX.

> “Itu adalah momen yang sangat mengesankan bagi saya. Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change. Bisa menyampaikan aspirasi ke pembuat kebijakan merupakan tanggung jawab dan kehormatan besar,” ujarnya.

Sebagai mahasiswa rantau, Dava memahami betul pentingnya menjaga semangat dan ikatan emosional dengan keluarga. Ia memberikan pesan penuh makna bagi mahasiswa lain yang tengah berjuang menyelesaikan studi.

> “Semua orang pasti punya hambatan, tapi jangan lupa sesekali istirahat dan minta doa restu dari orang-orang tercinta di rumah. Niscaya semua akan dimudahkan,” pesannya.

Pasca kelulusan, Dava akan melanjutkan pendidikan profesi sebagai koasisten dokter. Ia berencana memperkaya pengalaman di dunia medis sebelum menentukan jenjang pendidikan berikutnya.

Dengan pencapaian ini, Dava tidak hanya mencatatkan namanya sebagai wisudawan termuda Unpad, tetapi juga menginspirasi banyak generasi muda untuk terus berprestasi, berjuang, dan kembali ke tujuan awal

Netizen: PLN kita nggak ngutang, tapi kenapa utangnya sampai 700 triliun?
11/08/2025

Netizen: PLN kita nggak ngutang, tapi kenapa utangnya sampai 700 triliun?

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melukis Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur (Jatim). SB...
11/08/2025

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melukis Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur (Jatim). SBY melukis dengan teknik finger painting bersama pelukis asal Jerman, Christopher Lemphful.

Momen SBY dan Lemphful melukis Pantai Klayar diabadikan oleh Andi Mallarangeng dalam unggahan Instagram-nya, Sabtu (9/8/2025). Dalam video tersebut, SBY tampak hampir menyelesaikan lukisan karang di Pantai Klayar.

Ia mengenakan kaus hitam dan sarung tangan. Sesekali, SBY melihat ke arah pantai, lalu mecat kanvas dengan warna yang dipilih.

Sementara itu, di sisi yang berbeda, Lemphful juga melukis karang lainnya. Ia telah menyelesaikan satu lukisan dan sedang mengerjakan lukisan berikutnya.

Menurut Andi, finger painting merupakan teknik yang jarang digunakan oleh pelukis. Ia menyebut pelukis Indonesia, Afandi, adalah salah satu yang menggunakan teknik tersebut.

"Melihat Pak SBY dan Christopher Lemphful melukis di Pantai Klayar, Pacitan. Keduanya menggunakan teknik finger painting, yang jarang digunakan setelah wafatnya maestro kita Afandi," tulis Andi dalam unggahan Instagram-nya, Sabtu (9/8/2025).

Andi menikmati melihat kedua pelukis tersebut berkarya. Lukisan yang dihasilkan SBY lebih halus, sementara Lemphful lebih kasar.

"Saya menikmati proses melukis mereka, menangkap keindahan alam dan menuangkannya di kanvas. Dan dengan gayanya masing-masing yang khas, menciptakan keindahan tersendiri," katanya. ( Detik.com )
__
📽 andi_a_mallarangeng

Ibadah Rutin Dikaitkan dengan Usia Panjang, Studi Harvard Menemukan sebuah studi terbaru dari Amerika Serikat menyaranka...
09/08/2025

Ibadah Rutin Dikaitkan dengan Usia Panjang, Studi Harvard Menemukan sebuah studi terbaru dari Amerika Serikat menyarankan bahwa kehadiran rutin dalam ibadah dapat berkontribusi pada usia yang lebih panjang. Tyler J. VanderWeele, seorang profesor epidemiologi di Harvard, melakukan penelitian yang melibatkan 75.534 wanita selama periode 16 tahun. Peserta disurvei mengenai kesehatan, gaya hidup, dan seberapa sering mereka menghadiri ibadah agama setiap minggu.

Hasil penelitian, yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, menunjukkan bahwa mereka yang menghadiri ibadah lebih dari sekali seminggu memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker 33% lebih rendah. Mereka yang menghadiri sekali seminggu mengalami penurunan risiko 26%, sementara mereka yang menghadiri kurang dari sekali seminggu memiliki risiko 13% lebih rendah.

Menariknya, bahkan setelah menyesuaikan faktor gaya hidup sehat—seperti tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol—risiko kematian yang lebih rendah tetap ada, menunjukkan bahwa manfaat sosial dan psikologis dari ibadah mungkin memainkan peran penting dalam umur panjang.

Sumber: VanderWeele, T.J. dkk., JAMA Internal Medicine, Harvard T.H. Chan School of Public Health, 2016.

Bagaimana menurutmu?


Banyak negara merancang sistem pendidikannya sejalan dengan arah pembangunan ekonominya.Indonesia? Arah pembangunannya s...
08/08/2025

Banyak negara merancang sistem pendidikannya sejalan dengan arah pembangunan ekonominya.
Indonesia? Arah pembangunannya sering bergeser tiap kali ganti presiden dan menteri.

Hasilnya, visi pendidikan kita kadang ikut terombang-ambing di tengah gelombang politik.

Indonesia menyambut 2025 dengan optimisme yang mulai menurun. Skor Indeks Optimisme turun dari 7,77 pada 2023 (kategori ...
08/08/2025

Indonesia menyambut 2025 dengan optimisme yang mulai menurun. Skor Indeks Optimisme turun dari 7,77 pada 2023 (kategori “optimis”) menjadi 5,51 di 2025, yang masuk kategori “netral”.

Kategori netral menunjukkan masyarakat masih punya harapan, tapi juga dihantui rasa khawatir dan ketidakpastian soal masa depan.

Harapan terbesar datang dari budaya & kreativitas (6,75) serta teknologi & inovasi (6,69). Sebaliknya, politik & pemerintahan mencatat skor terendah, hanya 3,87, menandakan pesimisme tinggi terkait transparansi, korupsi, dan partisipasi publik. Ekonomi (5,16) dan geopolitik (5,30) juga dianggap rapuh karena isu PHK, harga naik, dan konflik global.

Survei dilakukan oleh GoodStats terhadap 1.020 responden secara nasional, menggunakan survei online dan diskusi kelompok (FGD) untuk mengukur seberapa optimis masyarakat memandang masa depan Indonesia.

Bagaimana menurut mu, apakah politik dan pemerintahan akan terus dipandang pesimis?



Mahasiswi asal Papua selesaikan Skripsi dari layar ponsel: Perjuangan Tanpa LaptopTidak semua mahasiswa beruntung memili...
08/08/2025

Mahasiswi asal Papua selesaikan Skripsi dari layar ponsel: Perjuangan Tanpa Laptop

Tidak semua mahasiswa beruntung memiliki fasilitas lengkap. Bagi sebagian orang, perjuangan menyelesaikan skripsi bukan hanya soal riset dan penulisan, tetapi juga tentang bertahan di tengah keterbatasan.

Seorang mahasiswa bernama Tina Selegeni membuktikan, meski tanpa laptop, skripsi tetap bisa diselesaikan. Ia menulis seluruh proposal hingga skripsi hanya dari layar ponsel. Dulu, ia sempat memiliki laptop, namun kerusakan berulang membuat perangkat itu akhirnya mati total.

Keinginan untuk meminta bantuan orang tua pun pupus, sebab kedua orang tuanya telah lama tiada. Tidak ada pilihan lain selain melanjutkan semua pekerjaan akademik melalui ponsel yang dimilikinya.

Dengan layar kecil dan koneksi internet seadanya, ia mengetik setiap kalimat, memoles setiap bab, meski jari lelah dan mata perih. Baginya, setiap paragraf adalah bukti kerja keras dan keteguhan hati.

Hari kelulusan menjadi momen penuh rasa syukur. Ia mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan adiknya, Ferdinan Selegeni, yang selalu memberi dukungan di tengah perjuangan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, melainkan alasan untuk berjuang lebih keras.

Sri Mulyani Soroti Rendahnya Gaji Guru dan DosenMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya gaji guru dan...
08/08/2025

Sri Mulyani Soroti Rendahnya Gaji Guru dan Dosen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya gaji guru dan dosen yang kerap menjadi pembahasan publik. Ia mengakui bahwa minimnya penghargaan finansial terhadap profesi pendidik menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan keuangan negara.

“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara,” ujar Sri Mulyani dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, kondisi tersebut memunculkan pertanyaan mendasar: apakah seluruh beban pembiayaan profesi pendidik harus ditanggung sepenuhnya oleh anggaran negara, atau dapat dibantu melalui partisipasi masyarakat. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk partisipasi yang dimaksud.

Tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp724,3 triliun atau setara 20% dari APBN, sesuai amanat konstitusi. Anggaran tersebut mencakup berbagai program, antara lain Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,1 juta mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 20,4 juta siswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 9,1 juta siswa, serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) bagi 197 perguruan tinggi negeri.

Selain itu, anggaran digunakan untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), digitalisasi pembelajaran, Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS bagi 477,7 ribu guru, sertifikasi 666,9 ribu guru, pembangunan dan rehabilitasi 22 ribu sekolah, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran pendidikan dibagi menjadi tiga klaster utama. Klaster pertama dialokasikan untuk peserta didik, mulai dari jenjang sekolah hingga perguruan tinggi. Klaster kedua diperuntukkan bagi guru dan dosen, meliputi gaji dan tunjangan kinerja. Klaster ketiga difokuskan pada pengadaan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan.

Address

Jalan Desa, Nomor 12
Bandung
40285

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when kamusmahasiswa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Nearby media companies


Other Bandung media companies

Show All