17/04/2025
Ini gambar yang di generate oleh chat GPT ya temen temen 🙂
Sedikit informasi saja melihat kondisi geopolitik saat ini khususnya anatara Amerika dan China.
Dunia Lagi Panas. Amerika naikin tarif, China bales. Banyak yang nyebut ini perang dagang. Tapi di balik drama itu, ada strategi receh yang dipakai China.
Namanya: Tit-for-Tat.
Teori ini bukan bikinan konsultan miliaran. Cuma eksperimen dosen Michigan, Robert Axelrod, tahun 1980-an. Dia bikin turnamen strategi. Pemenangnya?
Bukan yang culas. Bukan yang nyari damai terus. Tapi strategi simpel:
Mulai dari kerja sama. Tapi kalau dilanggar, balas. Dan tetap kasih peluang buat damai.
China pakai ini lawan Amerika. Dan lo bisa pakai juga buat: nego gaji, deal sama klien, atau bikin investor gak ngeremehin lo.
Kenapa Tit-for-Tat cocok buat lo?
Karena hidup itu soal jaga harga diri tanpa harus cari ribut.
Contoh:
Lo nego gaji.
Terlalu keras, orang ilfeel.
Terlalu nurut, digaji murah.
Solusinya? Tit-for-Tat:
Tawarkan angka masuk akal.
Kalau direndahin, bales pakai data.
Kalau dihargai, buka lagi pintu kerja sama.
Lo tegas, tapi tetap elegan.
Sama halnya pas nawarin kolaborasi ke investor atau partner.
Kasih dulu niat baik.
Tapi siap pasang batas kalau mereka ngambil untung sendiri.
Begitu mereka respek? Lo pun gas lagi.
Strategi ini sederhana, tapi terbukti efektif dari 78 strategi konflik yang diuji Axelrod.
China juga main pakai cara ini.
China bales dengan tarif 84% bahkan lebih!
Tapi gak asal serang, kasih sinyal tegas:
“Gue terbuka, tapi jangan semena-mena.”
Pelajaran buat kita?
Jangan mulai dari serangan.
Tapi jangan kasih celah buat diremehkan.
Strategi yang menang itu bukan yang paling galak.
Tapi yang bikin lawan mikir dua kali sebelum ngelangkah.
Dan... itu bisa lo tiru.
Sumber IG :