05/09/2025
CINTA DUNIA (HUBUDDUN-YA)
Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kalian seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuh terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud No. 3745).
Zaman terus bergulir menghampiri penghabisannya. Hadits-hadits nabi tentang datangnya akhir dari alam semesta semakin terpenuhi. Kita telah melihat bahwa ummat ini semakin mengikuti tingkah laku Yahudi dan Nasharani.
Bukan hanya di mall-mall, bahkan di pasar-pasar tradisional, kita dapat melihat betapa ummat ini telah melangkah meninggalkan al Islam dan mengikuti jejak Yahudi dan Nasharani, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga ke lubang biawak pun mereka ikuti.
Mereka terhasut atau telah menjadi korban ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi dan Nashrani, atau kaki tangan mereka, seperti; Kelompok JIL (Jaringan Islam Liberal), Syi’ah, dlsb.
Dari potongan hadist di atas dapat dijabarkan bahwa Rasulullah saw memprediksi nanti di akhir zaman, akan datang suatu masa di mana kalian (umat Islam) akan dikerubuti/dikepung oleh umat-umat lain, sebagaimana mana dikepungnya hewan buruan oleh hewan-hewan pemangsa. Bukan karena jumlah umat Islam minoritas, bahkan umat Islam itu mayoritas, ada di mana-mana, memenuhi pelosok dunia, tetapi kualitas umat Islam sangat rendah. Kalian itu seperti buih yang dipermainkan ombak. Saat itu, Allah mencabut rasa takut dan rasa gentar dari hati musuh-musuh Islam, karena umat Islam yang mayoritas ini tidak punya kekuatan.
Berbeda sekali ketika zaman Rasulullah saw, Allah memasukkan rasa gentar pada musuh Islam. Seperti ketika pada perang Badar dimana hanya sebanyak 313 orang Islam melawan 1.000 orang Quraisy dengan peralatan lengkap, walaupun sedikit, tetapi umat Islam dapat memenangkan pertempuran. Kemudian pada perang uhud, dimana hanya sebanyak 700 orang Islam melawan 3.000 orang Quraisy dengan peralatan lengkap, walaupun sedikit, tetapi umat Islam kembali dapat memenangkan pertempuran. Kemudian pada perang khandak, di mana hanya sebanyak 3.000 pasukan Islam melawan 10.000 orang pasukan gabungan Quraisy dan Yahudi, walaupun dengan jumlah sedikit, tetapi umat Islam kembali dapat memenangkan pertempuran di atas dapat dimenagkan oleh kaum muslimin karena dimasukkan rasa takut pada diri musuh-musuh Islam.
Tapi bagaimana keadaannya saat ini?? Mungkin sekaranglah saat yang dikatakan oleh Rasulullah saw tersebut, di mana kondisi terbalik 180 derajat, dengan jumlah umat Islam yang banyak, namun berkualitasnya rendah, bahkan musuh-musuh Islam geli melihat umat Islam, dan mereka sama sekali tidak takut dan gentar. Bagaimana mungkin mereka gentar terhadap umat Islam, toch umat Islamnya juga “bersatu”, ber satu ke Timur, ber satu ke Barat, ber satu Kelatan dan Utara alias bercerai berai. Untuk menentukan kapan mulai puasa saja berbeda. Untuk menentukan 1 Syawal juga berbeda. Masing-masing merasa paling hebat.
Jadi, Saat ini, Allah mencabut rasa takut dari musuh-musuh Islam, karena umat Islam punya penyakit “WAHN”, yakni cinta dunia dan takut mati. Cinta dunia, artinya ia sudah tidak mementingkan agama, dan dunia dinilai lebih tinggi dari akhirat, demi kedudukan, jabatan, keuntungan dunia, agama bisa dijual. Kelihatannya benar apa yang dikatakan nabi, saat inilah waktunya…
Mundurnya umat Islam, bukan karena faktor majunya musuh-musuh Islam, tapi karena kesalahan umat Islam itu sendiri yang mundur dari memahami agamanya. Kita lebih tertarik dengan dunia, Hubbuddun-ya.
Rasulullah saw bersabda, “Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian”. (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya, sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR. Bukhari)