
30/09/2025
Berita Lokal, 25/9/2025
Monyet Liar Serang Remaja di Langkat, Korban Yatim Piatu Kondisi Kritis
Langkat – Warga Kelurahan Brandan Barat, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, digegerkan serangan monyet ekor panjang terhadap seorang remaja pada Kamis sore (25/9/2025).
Korban bernama Farel (15) mengalami luka serius akibat gigitan dan cakaran hewan tersebut. Video yang memperlihatkan korban tergeletak berlumuran darah di jalan kemudian viral di media sosial.
Korban Yatim Piatu
Farel diketahui sebagai yatim piatu dan hidup sebatang kara di Langkat. Ia ditemukan warga dalam kondisi lemah di Jalan Thamrin, Gang Amal, dengan tubuh penuh luka.
“Korban sempat tak berdaya di pinggir jalan, untung warga cepat menolong dan membawanya ke rumah sakit,” ujar Kapolsek Pangkalan Brandan, Amrizal, Jumat (26/9/2025).
Korban dilarikan ke RS Pertamina Pangkalan Brandan. Meski sudah siuman, kondisinya masih kritis. Tim medis menyarankan agar ia segera dirujuk ke Medan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Perburuan Monyet Dimulai
Aparat gabungan dari Polsek Pangkalan Brandan, BKSDA, dan pihak kecamatan langsung turun tangan. Dua perangkap dipasang di sekitar lokasi penyerangan untuk menangkap monyet liar tersebut.
“Sudah kita pasang dua perangkap, dan tim terus berpatroli. Kami berupaya maksimal agar hewan ini segera tertangkap,” jelas Amrizal.
Menurut data BKSDA, konflik manusia dan monyet ekor panjang kerap muncul di wilayah dekat hutan atau habitat alami. Diduga, monyet tersebut tersesat atau merasa terancam sehingga bersikap agresif.
Warga Hidup Dalam Ketakutan
Sejak kejadian itu, warga enggan beraktivitas di luar rumah. Orang tua melarang anak-anak bermain di luar karena takut menjadi korban berikutnya.
“Kami benar-benar khawatir. Semoga monyet itu cepat ditangkap agar kami bisa merasa aman kembali,” kata salah seorang warga.
Amrizal pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor bila melihat pergerakan hewan tersebut.
Kini, nasib Farel yang masih dirawat intensif menjadi perhatian bersama. Masyarakat berharap ada uluran tangan pemerintah maupun para dermawan untuk membantu biaya pengobatan dan masa depannya.