18/12/2025
*MANFAATKAN WAKTU*
Waktu adalah nikmat yang paling sunyi. Ia berlalu tanpa suara, namun menentukan segalanya. Dengannya amal ditanam dan dengannya p**a bekal akhirat disiapkan. Sebaliknya, tanpanya, penyesalan akan tumbuh dan menyertai langkah manusia di kemudian hari.
Allah memuliakan waktu dan bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an. Siang dan malam, fajar dan senja, yang genap dan yang ganjil, semuanya menjadi saksi bahwa kehidupan ini terus berjalan menuju akhirnya, tanpa dapat dihentikan atau diulang kembali.
Umur sejatinya bukanlah sekadar angka, melainkan rangkaian detik yang terus pergi. Setiap hari yang berlalu berarti sebagian dari diri kita ikut hilang, dan apa yang telah pergi itu tidak akan pernah kembali.
Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa banyak manusia tertipu oleh dua nikmat besar, yaitu kesehatan dan waktu luang. Nikmat itu dimiliki, tetapi sering kali diabaikan, tidak diisi dengan ketaatan dan amal yang mendekatkan diri kepada Allah.
Para salafus shalih sangat menjaga waktu mereka, bahkan lebih daripada menjaga emas dan perak. Mereka memahami bahwa waktu adalah ladang amal dan bahwa setiap menit yang berlalu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Celakalah orang yang menyia-nyiakan waktunya, dan berbahagialah mereka yang mengisinya dengan iman dan kebaikan. Yang akan ditanya kelak bukanlah seberapa panjang umur seseorang, melainkan untuk apa umur itu dihabiskan.
Hari ini, waktu masih terbentang dan pintu taubat masih terbuka. Karena itu, hendaklah sisa umur diisi dengan hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah, tinggalkan segala yang sia-sia apalagi dosa, sebelum senja terakhir datang tanpa permisi.
Sebab, siapa yang menjaga waktunya, sesungguhnya ia sedang menjaga imannya.
Siapa yang menjaga waktunya, sesungguhnya ia sedang menjaga kehabagiaannya.
Siapa yang menjaga waktunya, sesungguhnya ia sedang menjaga keselamatannya.
Ditulis oleh Abu Abdurahman Agus Jaelani