Sahabat Kisah

Sahabat Kisah Bukhari)

“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR.

23/12/2025

Ali bin Abi Thalib

23/12/2025

Detik detik wafatnya Ali bin Abi Thalib

MEMAKAN BAWANG PUTIH ATAU BAWANG MERAH SEBELUM SHALATOlehSyaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin BazPertanyaanSyaikh Abdul Az...
23/12/2025

MEMAKAN BAWANG PUTIH ATAU BAWANG MERAH SEBELUM SHALAT

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Dalam sebuah hadits dsiebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu wa sallam bersabda. “Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya, karena sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia” [Al-Bukhari, kitab Adzan 854, Muslim, kitab Al-Masajid 564]

Apakah ini berarti bahwa orang yang memakan barang-barang tersebut tidak boleh shalat di masjid hingga berlalu waktu makanannya, atau berarti memakan barang-barang tersebut tidak diperbolehkan bagi orang yang berkewajiban melaksanakan shalat secara berjama’ah?

Jawaban.
Hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang semakna menunjukkan makruhnya seorang muslim mengikuti shalat berjama’ah selama masih ada bau barang-barang tersebut, karena akan mengganggu orang yang di dekatnya, baik itu karena memakan kuras (bawang daun), bawang merah atau bawang putih atau barang lainnya yang menyebabkan bau tidak sedap, seperti mengisap rokok, sampai baunya hilang. Perlu diketahui, bahwa rokok itu, selain baunya yang busuk, hukumnya juga haram, karena bahayanya banyak dan keburukannya sudah jelas. Ini termasuk dalam cakupan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [al-A’raf/7 : 157]

Dan firman-Nya.

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ

“Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik” [al-Ma’idah/5 : 4]

Via HijrahApp

23/12/2025

Semoga kita di jauhkan dari neraka

*KELUARGA ITU MEMILIKI HAK LIBURAN DAN REKREASI* .Pertama-tama yang sebaiknya diingat, di balik kesibukan mencari nafkah...
22/12/2025

*KELUARGA ITU MEMILIKI HAK LIBURAN DAN REKREASI* .
Pertama-tama yang sebaiknya diingat, di balik kesibukan mencari nafkah dan bekerja, hendaklah seorang ayah menyediakan waktu berlibur dengan keluarganya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membenarkan apa yang disampaikan oleh Salman pada Abu Darda’ karena Salman melihat Abu Darda’ tidak memperhatikan istri dan keluarganya dengan baik (tidak ada waktu yang diberi untuk keluarga). Nasihat tersebut sebagai berikut,

إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ

“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.”

(HR. Bukhari, no. 1968).

Artinya, kita diperintahkan untuk membagi waktu dengan bijak, yaitu waktu untuk beribadah kepada Allah, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk istirahat badan. Wahai para ayah, sempatkanlah waktu berlibur bersama istri dan anak-anak. Kebersamaan bersama keluarga akan membangun kehangatan, komunikasi yang baik, bahkan akan mengurangi konflik dan kesalahpahaman yang selama ini terjadi.

22/12/2025

Ali bin Abi Thalib Mampu mwngangkat Pintu seberat 900kg

22/12/2025

Golongan yang bersama Fatimah Az-Zahra

22/12/2025

Jangan anggap Remeh seseorang

🌷 𝔸𝕤𝕤𝕒𝕝𝕒𝕞𝕦'𝕒𝕝𝕒𝕚𝕜𝕦𝕞 𝕨𝕒𝕣𝕒𝕙𝕞𝕒𝕥𝕦𝕝𝕝𝕒𝕙𝕚 𝕨𝕒𝕓𝕒𝕣𝕒𝕜𝕒𝕥𝕦𝕙 🌹📝𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠  𝙈𝙚𝙣𝙖𝙬𝙖𝙧  𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢  𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙞 , 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝  𝙏𝙚𝙧𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠  𝙎𝙚𝙙𝙚𝙠𝙖𝙝  ?___________...
22/12/2025

🌷 𝔸𝕤𝕤𝕒𝕝𝕒𝕞𝕦'𝕒𝕝𝕒𝕚𝕜𝕦𝕞 𝕨𝕒𝕣𝕒𝕙𝕞𝕒𝕥𝕦𝕝𝕝𝕒𝕙𝕚 𝕨𝕒𝕓𝕒𝕣𝕒𝕜𝕒𝕥𝕦𝕙 🌹

📝𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙈𝙚𝙣𝙖𝙬𝙖𝙧 𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙞 , 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙏𝙚𝙧𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙎𝙚𝙙𝙚𝙠𝙖𝙝 ?
______________________

🍂𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙈𝙚𝙣𝙖𝙬𝙖𝙧 𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙞 , 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙏𝙚𝙧𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙎𝙚𝙙𝙚𝙠𝙖𝙝 ?

Dalam kehidupan kita, tentu jual beli akan menjadi aktifitas rutin, baik untuk membeli perabot rumah tangga, pakaian, makanan ataupun kebutuhan tambahan lainnya.

Seorang yang melakukan jual beli, tidak akan asing dengan istilah “tawar menawar”, karena memang terkadang penjual menawarkan barangnya dengan harga yang cukup tinggi.

Modal hanya 80 ribu, ditawarkan dengan 300 ribu, atau yang semisalnya, yang mana kenyataan tersebut terkadang membuat pembeli harus menawar.

Dan kejadian seperti dalam contoh diatas bukan suatu cerita bohong (hoax). Di sebagian tempat terkenal dengan yang praktik semacam itu.

Bahkan toko-toko depan masjid nabawi, terkadang ada penjual yang menawarkan barangnya dengan harga 200 real, untuk barang yang dapat kita dapatkan dengan harga 60 real.

Terutama pada calon pembeli yang tidak mengetahui harga barang-barang. Sehingga kita perlu untuk tawar menawar dalam jual beli, apalagi jika terlihat tanda-tanda tidak beres dari pedagang tersebut.

📝Lalu apa hukum tawar menawar dalam jual beli ?

Jual beli dengan tawar menawar merupakan jual beli yang diperbolehkan dalam syariat islam, bahkan ketika penjualnya terlihat jujur, kita masih diperbolehkan untuk menawar dengan bijak.

Karena memang syarat utama dalam jual beli adalah keridhaan dari kedua belah pihak, keridhaan dari penjual dan pembeli.

Dan dalam hadits disebutkan:

عَنْ سُوَيْدِ بْنِ قَيْسٍ، قَالَ: جَلَبْتُ أَنَا وَمَخْرَمَةُ الْعَبْدِيُّ بَزًّا مِنْ هَجَرَ، فَجَاءَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَاوَمَنَا بِسَرَاوِيلَ

Dari suwaid bin Qais radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah bercerita, “Aku dan Makhromah Al-Abdiy pernah mengimpor berbagai kain dari daerah hajar. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi kami dan menawar beberapa celana (sirwal)”
(HR. At-Tirmidzi no. 1305, dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah)

Sehingga tawar menawar memiliki hukum halal dan boleh.

📚𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙞 𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙄𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙈𝙚𝙣𝙤𝙡𝙤𝙣𝙜

Setelah kita tahu, bahwa tawar menawar diperbolehkan, lalu saat kita melihat nenek-nenek, kakek-kakek, ataupun adik-adik yang menjual barang dagangannya dibawah terik matahari atau ditengah gelapnya malam, sempoyongan tidak laku-laku, atau kita melihat tetangga kita yang kurang mampu menawarkan barang dagangannya,

lalu kita ingin menolong mereka dengan tidak menawar harga yang mereka minta, karena rasa iba yang ada dalam hati kita, maka niatan itu adalah niatan yang terpuji.

Dan akan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wata’ala, karena setiap masing-masing amalan tergantung pada niatnya.

Dan mungkin bisa dicatat sebagai sedekah karena niatan tersebut.

Apalagi jika berniat untuk membahagiakan orang-orang tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ

“(termasuk) Amalan yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau mas**an kedalam hati saudaramu”
(HR. At-Thabaroni dalam Mu’jam Al-Kabir no 13.646, dan dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah)

Dan penulis yakin, ketika kita membeli barang dagangan tetangga kita mereka akan bahagia karenanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“amalan itu tergantung pada niatnya”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sehingga jika memang niatnya adalah menolong, bersedekah, membahagiakan para pedangan kecil maka ia telah mendapatkan pahala niatnya,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“dan Allah akan menolong seorang hamba, selama ia masih mau menolong saudaranya”
(HR. Muslim no. 2699)

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda tetang macam-macam cara untuk bersedekah:

كُلُّ سُلَامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، تَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيطُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

“setiap kali pagi menyingsing, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian. Mendamaikan dua orang yang berselisih merupakan sedekah, menolong orang untuk menaiki kendaraan merupakan sedekah, mengangkatkan barang ke kendaraan mereka juga merupakan sedekah, berucap yang baik juga merupakan sedekah, setiap langkah menuju shalat juga merupakan sedekah, bahkan menyingkirkan gangguan di jalan juga merupakan sedekah”
(HR. Al-Bukahri dan Muslim, dan ini adalah lafaldz Imam Muslim no. 1009)

Dan bersedekah tidak terbatas pada itu semua,

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda:

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

“Jangan pernah sekalipun, engkau menyepelekan suatu kebaikan, walaupun hanya dengan bertemu saudara mu dengan wajah yang berseri- seri”
(HR. Muslim no. 2626)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di wajah saudaramu merupakan sedekah untuk mu”
(HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Al-Albani)

Dan setiap maksud kita, selama itu adalah kebaikan yang diakui syariat, maka Allah akan membalasnya.

Jika maksud kita ingin bersedekah, ingin menolong, ingin membahagiakan mereka dengan membeli barang dagangannya, maka kita juga akan mendapatkan pahala niatan tersebut.

𝘾𝙖𝙩𝙖𝙩𝙖𝙣

Walaupun demikian, bukan berarti orang yang menawar tidak bisa mendapatkan pahala.

Orang-orang yang mencari harga termurahpun juga mendapat kesempatan untuk memperoleh pahala dari Allah subhanahu wata’ala.

Syaikh Sa’ad Asy-Syitsri, salah seorang ulama besar dan anggota penasihat kerajaan di Arab Saudi, menuturkan bahwa mencari harga yang rendah atau termurah juga akan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wata’ala, jika faktor penggeraknya adalah tidak ingin boros dan menjauhi larangan Allah subhanahu wata’ala dalam ayatnya,

beliau berkata:

عِنْدَمَا تَقْتَصِدُ فِيْ النَّفَقَةِ، تَرُوْحُ يُدَوِّرُ سِعْرَ الزَّيْتِ فِيْ الْبَضَاعَةِ التِّي تَشْتَرِيْهَا، تَسْأَلُ البَقَّالَةَ الأُوْلَى وَالْبَقَّالَةَ الثَّانِيَةَ وَالْبَقَّالَةَ الثَّالِثَةَ إِذَا نَوَيْتَ بِذَلِكَ اِمْتِثَالَ أَمْرِ اللَّهِ بِاجْتِنَابِ الْاِسْرَافَ تَكُوْنُ مَأْجُوْرًا، يَنْقُصُ عَلَيْكَ السِّعْرُ، وَلَكَ أَجْرٌ عِنْدَ اللهِ وَيُحِبُّكَ اللهُ، بَسْ يَبِيْ مِنْكَ النِّيَّةُ، تَتَقَرَّبُ بِهَا إِلَى اللهِ

“Ketika engkau ingin menghemat, engkau kelilingi pedagang untuk mendapatkan harga minyak termurah, engkau bertanya pada pedagang pertama, pedagang kedua, pedagang ketika. Jika yang membuatmu seperti itu adalah perwujudan dari perintah Allah untuk menjauhi sifat boros, maka engkau juga akan mendapatkan pahala, sehingga engkau sudah mendapatkan harga termurah, dan engkau juga akan mendapatkan pahala serta kecintaan Allah subhanahu wata’ala, namun, engkau perlu sesuatu, yaitu niat, niatkan hal tersebut untuk mendekatkan diri (beribadah) kepada Allah”

📜𝙆𝙚𝙨𝙞𝙢𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣

Seorang yang membeli barang dagangan orang lain, dalam rangka ingin menolong mereka, ingin bersedekah kepada mereka, ingin membahagiakan mereka, maka Allah akan mencatat niatnya tersebut.

Dan barang siapa menawar dengan bijak, mencari harga termurah, untuk menghindari sifat boros, maka Allah juga akan mencatat niat tersebut, sebagai amal shalih.

Sehingga kita perlu untuk memasang niat dalam setiap amalan kita, agar memperoleh pahala dari Allah, baik saat kita menawar, ataupun saat kita tidak menawar.

Semoga bermanfaat, wallahu ta’alal a’lam bish shawab.

𝘿𝙞𝙩𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙤𝙡𝙚𝙝 :
𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙍𝙖𝙩𝙣𝙤 𝘼𝙗𝙪 𝙈𝙪𝙝𝙖𝙢𝙢𝙖𝙙 𝙇𝙘 حفظه الله

(𝙆𝙤𝙣𝙩𝙧𝙞𝙗𝙪𝙩𝙤𝙧 𝙗𝙞𝙢𝙗𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣𝙞𝙨𝙡𝙖𝙢.𝙘𝙤𝙢 )"

================

*Disalin Oleh 𝙈𝙪𝙝𝙖𝙢𝙢𝙖𝙙 𝙎𝙮𝙖𝙧𝙞𝙛 *

*𝙎𝙚𝙣𝙞𝙣*
-02- 𝙍𝙖𝙟𝙖𝙗- 1445*
*22-𝘿𝙚𝙨𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧 - 2025*
====================

🍂" SUBUHMU ADALAH CERMINAN HIDUPMU.Sholat Dan Ngaji Itu "REZEKI MAHAL".Subuh itu pertama setelah nyawa dipulangkan. BANG...
21/12/2025

🍂" SUBUHMU ADALAH CERMINAN HIDUPMU.

Sholat Dan Ngaji Itu "REZEKI MAHAL".

Subuh itu pertama setelah nyawa dipulangkan. BANGUNLAH, karena itu tanda rezeki kita di dunia masih ada.

https://t.me/belajarsunnahs
Bukan cuma tentang bangun pagi, tapi tentang pilihan; mulai hari dengan ridho Allah, atau dengan lalai.

Subuh itu bukan hal sepele. Allah Ta'ala sendiri bersumpah dalam Al-Qur'an:

"Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)".
(📖QS. Al-Isra': 78).

Setiap Subuh yang kau jaga, ada Malaikat yang naik ke langit membawa catatan indahmu.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda:

Barangsiapa yang sholat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang sholat subuh tanpa jalan

yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya diatas wajahnya dalam neraka Jahannam".
(📚HR. Muslim no.657).

Betapa istimewahnya orang yang rajin sholat subuh, Allah menjamin rezeki dan keselamatnya dari orang-orang dzalim.

Sholat subuh berjamaah di masjid dan ngaji (duduk di majelis kajian ilmu) itu adalah rezeki termahal. Nggak semua orang Allah kasih izin buat ngerasain nikmatnya.

Jika sholat sunnah rawatib (qobliyah subuh) begitu besar pahalanya lebih dari dunia dan seisinya, lalu bagaimana dengan sholat fardhu' subuh berjamaah di masjid dan mengikuti majelis kajian ilmu.

Untukmu yang s**a Ta'lim (selalu hadir di majelis kajian ilmu), dari sahabat Abu Umamah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu Alsihi Wassalam bersabda:

Seseorang yang berangkat menuju masjid dan dia tidak memiliki tujuan selain untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkan kebaikan, dia

mendapatkan balasan sebesar pahala orang berhaji yang sempurna hajinya".
(📚HR. Ath-Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib no.86).

Tidak ada kebaikan kecuali sholat subuh berjamaah dan mengikuti kajian ilmu. Itulah rezeki termahal dimuka bumi dan hanya orang-orang pilihan Allah-lah yang mendapatkannya dan yang Dia kehendaki kebaikan untuknya.

https://t.me/+N9rkGo1RPhs2ZTk1
Semoga kita semua selalu dimudahkan kaki kita untuk melangkah ke masjid untuk sholat berjamaah dan menuntut ilmu.

Baraakallahu Fiykum.




Jangan pernah lupakan ini agar tauhidmu tetap lurusIbnu Taimiyah -rahimahullah- berkata:.Makhluk itu tidak memiliki keku...
21/12/2025

Jangan pernah lupakan ini agar tauhidmu tetap lurus

Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata:.

Makhluk itu tidak memiliki kekuasaan apa pun atas dirimu.
1. Tidak bisa memberimu manfaat atau menimpakan mudarat.
2. Tidak bisa memberi atau menahan pemberian.
3. Tidak bisa memberi petunjuk atau menyesatkan.
4. Tidak bisa menolong atau mengecewakanmu.
5. Tidak bisa merendahkan atau meninggikanmu.
6. Tidak bisa memuliakan atau menghinakanmu.

Sesungguhnya Rabb-mu lah yang menciptakanmu, memberimu rezeki, memberi penglihatan, memberi petunjuk, dan melimpahkan nikmat-Nya kepadamu.

Jika Allah menimpakan suatu musibah kepadamu, maka tak ada yang bisa menghilangkannya selain Dia.
Jika Allah memberimu suatu nikmat, maka tak ada yang bisa mencabutnya selain Dia.

Adapun hamba (manusia), ia tidak bisa memberikan manfaat atau mudarat kepadamu kecuali dengan izin Allah.

مجموع الفتاوى ١/ ٢٧
Ustadz Nur Hadi Nugroho

21/12/2025

Pernikahan Ali bin Abi Thalib

Address

Jln. GBA 2 Blok G5 No. 11, RT. 6/RW. 9, Cipagalo, Bojongsoang
Bojongsoang
40287

Telephone

+62895603798117

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sahabat Kisah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Sahabat Kisah:

Share