PURA TULUK BIYU BATUR

PURA TULUK BIYU BATUR Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from PURA TULUK BIYU BATUR, Media, Jalan Raya Batur Kintamani, Bangli.

09/10/2025

Bhuda Pon Tulu (8 Oktober 2025)
Sugra Pakulun🙏🙏🙏
Om Swastiastu🙏
BHAKTI NEBENGIN🌺
Upacara Nebengin yang dilaksanakan sebagai bagian dari Wayon Alit, yang dimulai dua hari setelah Puncak Karya Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat Tuluk Biyu Batur.

Upacara Nebengin, atau dikenal juga sebagai Maican-Ican, merupakan ritual khusus yang memiliki fungsi krusial sebagai jembatan komunikasi langsung dengan entitas Ida Bhatara-Bhatari Sakti Makalihan Tuluk Biyu/Ida Bhatara Sakti ri Gunung Tuluk Biyu dan Ida Bhatari ri Tuluk Biyu. Pelaksanaan Nebengin pasca-puncak karya menunjukkan bahwa fungsi ritual ini untuk memohon petunjuk spiritual final dari Bhatara mengenai pelaksanaan seluruh rangkaian Karya Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat yang telah selesai.

Tujuan utama Nebengin adalah memohon petunjuk kehadapan Ida Bhatara-Bhatari ri Tuluk Biyu terkait pelaksanaan upacara. Ritual ini memiliki karakteristik yang sangat khas karena keterlibatannya yang eksklusif, terutama hanya melibatkan jero prawalen (Jero Dasaran Istri). Pemucuk, pemangku, dan krama penyungsung Pura Tuluk Biyu Batur, Plinggih Dane Jero Kaleran (Kajanan), Plinggih Dane Jero Kelodan, Dane Jero Balian Duhuran, Dane Jero Balian Alidan, Dane Jero Penyarikan Duhuran, dan Dane Jero Penyarikan Alitan memimpin proses nedunang (menurunkan) Ida Bhatara-Bhatari dari pesamuhan agung menggunakan para prawalen sebagai media. Para prawalen bertindak sebagai jembatan komunikasi yang menyampaikan pesan krama Tuluk Biyu kepada Ida Bhatara Tuluk Biyu mengenai upacara pujawa wali ngusaba Purnamaning Sasih Kapat dan pelaksanaan Upacara Madewasraya yang akan di gelar di tahun 2026.

BHAKTI PENGIDER BHUANA

Upacara Pengider Bhuana adalah ritual besar yang berfokus pada penyelarasan kosmik di tradisi Pura Tuluk Biyu Batur. Secara harfiah, Pengider berarti "mengelilingi atau mengatur arah," dan Bhuana berarti "alam semesta."
Ritual ini berperan sebagai mekanisme spiritual fundamental untuk memelihara dan memulihkan kembali keseimbangan antara alam semesta (Bhuana Agung) dan alam manusia (Bhuana Alit). Ini adalah inti dari tujuan upacara Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat.
Pelaksanaan ritual ini menggunakan sarana Beras Catur (empat warna) yang melambangkan tata kelola alam semesta oleh Dewata yang dikenal sebagai Catur Loka Pala atau Catur Dewata (diperluas menjadi Panca Dewata). Setiap warna memiliki makna dan korelasi spesifik:
1. Putih: Melambangkan arah Timur (Purwa) dan Dewa Iswara. Terkait dengan Sattwam (kesucian) dan fase awal penciptaan.
2. Merah: Melambangkan arah Selatan (Daksina) dan Dewa Brahma. Terkait dengan Rajas (energi/gairah), mewakili kekuatan penciptaan aktif.
3. Hitam: Melambangkan arah Utara (Uttara) dan Dewa Wisnu. Terkait dengan Tamah (kelembaman), bertindak sebagai energi pemeliharaan dan stabilitas.
4. Kuning: Melambangkan arah Barat (Pascima) dan Dewa Mahadewa. Melambangkan keseimbangan, kesempurnaan, dan perlindungan.

Om Santih, Santih, Santih, Om🙏🙏🙏

05/10/2025
30/09/2025

DUDONAN KARYA PUJAWALI NGUSABA PURNAMANING SASIH KAPAT WARSA 2025 RING PURA TULUK BIYU BATUR🙏🙏🙏

23/07/2025

Om Awighnam astu namo sidham🙏
Om sidhirastu tad astu swaha🙏

Sugra Pakulun🙏

Mengenal lebih dekat mengenai Pura Danu Buwung yang berada di Desa Cebok, Tegalalang dengan keberadaan Pura Tuluk Biyu Batur, ada sebuah legenda/cerita penglingsir-penglingsir dulu yang berada di Desa Cebok yang dimana dulunya Ida Bhatara Lingsir/Bhatara Mas melaksanakan sebuah Upacara Ngejaba Kuta, Ida Bhatara melewati desa pradesa dari Tegalalang sampai wilayah tampurhyang yang sekarang di sebut dengan Desa Batur yang berada di bawah kaki gunung batur. Setibanya di desa tampurhyang Ida Bhatara simpang di beberapa pura yang berada di tampurhyang dan melaksanakan sebuah pekemitan/mererepan, nah karena masyarakat Desa Cebok terlalu kelelahan/rerep dimalam hari, setibanya di pagi hari yang terang Ida Bhatara Mas/Ida Bhatara Ratu Gede Hilang di Pura tempat masyarakat Desa Cebok melakukan pekemitan.
Masyarakat Desa Adat Cebok kebingungan mencari keberadaan Ida Bhatara Mas/Ida Ratu Gede dan mencari ke beberapa pura yang berada di Tampurhyang, tiba-tiba Ida Bhatara Mas/Ida Bhatara Ratu Gede berada di Pura Batur Kanginan/Pura Tuluk Biyu Batur sekarang begitulah tutur-tutur penglingsir yang berada di Desa Cebok Tegalalang.

Ada pun Tambra Prasasti yang tersimpan sekarang di Pura Danu Buwung Kahyangan Jagat Desa Adat Cebok Tegalalang yang menjelaskan hubungan Ida Bhatara Mas/Ida Bhatara Ratu Gede dengan Ida Bhatara Tuluk Biyu/Ida Bhatara yang berstana di Gunung Abang, adapun kutipanya yang menyatakan….Nabe Abang…. (Guru/Ibu dari Ida Bhatara Gunung Abang). Begitulah Putran Ida Bhatara anganca Bumi maring Desa Adat Cebok🔱

Kutipan tersebut dibuktikan dengan sebuah lelaku/lelakon yang dilaksanakan dari dulu sampai sekarang, yang dimana pada saat pelaksanaan upacara wali yang dilaksanakan pada hari Anggara Kasih Prangbakat Ida Bhatara-Bhatari Tuluk Biyu lunga/datang ke Desa Adat Cebok ngupasaksi pelaksanaan upacara wali yang dilaksanakan di Pura Danu Buwung dan Pemucuk Pura Tuluk Biyu Batur bertugas untuk menyucikan pralingga/prabawa Ida Bhatara Mas/Ida Bhatara Ratu Gede untuk memohon waranugraha Ida Bhatara
Begitulah Lelaku Dari Dulu Sampai Sekarang🌺
Semoga generasi ke generasi tetap menjalin hubungan antara sekala dan niskala🌺🔥

Om Santih, Santih, Santih Om🙏
berat

Om SwastiastuOm AwigenamastuSugra Pakulun hyang-hyang Ning Hyang Bhatara Sang Hyang Wukir Kulit Biyu🙏Saniscara, pon, war...
05/07/2025

Om Swastiastu
Om Awigenamastu
Sugra Pakulun hyang-hyang Ning Hyang Bhatara Sang Hyang Wukir Kulit Biyu🙏
Saniscara, pon, wara matal, sasih kasa 1947 saka/ 2025.

Hari yang sangat baik dari Lembaga Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali.
Bapak ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak dan beberapa anggota PHDI Bali menyerahkan surat Rekomendasi Sebagai Pura Kahyangan Jagat.

Berdasarkan laporan Tim Verifikasi, Identifikasi, dan Penetapan Status Pura di Wilayah Provinsi Bali tanggal 27 Maret 2025, memperhatikan dan mempertimbangkan pendapat serta masukan Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, maka kami memutuskan sebagai berikut:

Nama : Pura Tuluk Biyu Batur
Alamat : Banjar Kertha Budhi, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
Status: Pura Kahyangan Jagat

Hal-hal yang berkaitan dengan status sebagai Pura Kahyangan Jagat agar dilaksanakan dengan seksama, sinergi, berkesinambungan, mempertahankan tradisi luhur yang diwarisi, dan menjaga keberlangsung bangunan fisik dan upacara secara bertanggung jawab sebagai sarana peningkatan sradha dan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari 1000 tahun yang berlalu kami selaku penyungsung Pura Tuluk Biyu Batur sangat berterimakasi atas kembalinya di tetapkan setatus Pura Tuluk Biyu Batur sebagai Kahyangan Jagat berdasarkan hal tersebut didasari atas 3 klompok prasasti yang dikelurkan langsung sebagai keputusan 3 raja yang berbeda antata lain:

Prasasti: Pura Batur, Pura Abang A

- 1b 1. //0// Ing Caka 933 cetramasa, tithi pratipada, cuklapaksa, ha, pa, ca wara mahatal, irika diwaca nikanh karaman i wingkang ranu air hawang, sapanambahan
- 2. Hulu kayu jati karmma mwang ratmana, manuratang siwakarta pamudi ganabrāhma dewakarmma pramulya tka ring rāma kabayan rāmendra suddhakşara gana icana ājñā
- 3. na widhyādhipa suragana plat sugya manambah i pāduka haji śrī dharmmodayana warmmadewa, makasopăna rakryanasba dyaḥ mañjak makahetu
- 4. mājarakên unaksayan i hambanya sakarāman

Terjemahan:

- 1b. //0//Pada tahun çaka 933 bulan cetra, hari pertama menuju bulan gelap aryang, pahing, çukra wuku mahatal pada waktu itulah saatnya desa Air Hawang yang terletak ditepi danau sewilayahnya
- Hulu kayu bernama Jati Karmma serta Ratmana, manuratang Siwakarta pamudhi Ganabrahma, Dewakarmma, Pramulya, rama kabayan Bhamendra, Suddhaksara, Gana I Çana, Ajñana,
- 3. Widhyadhipa, Suragana, Plat, Sugya menghadap paduka raja Çri Dharmmodayana Warmmadewa dengan perantara rakryan asba Dyah Manjak
- 4. untuk mengutarakan perasaan keberatan penduduk desanya

Prasasti: Pura Batur, Pura Abang B

- 1b. //0// Ing çaka 1103 çrawana mása tithi nawami çuklápaksa, ma, pa, bu, waraning wayang wayang, irika diwaça, ajñā paduka çri maha
- 2. rāja haji jayapangus arkaja cihnarddha nariçwari sana sini paduka bhatari çrī parameswari çri induja lañcana, paduka çri maha dewi çri çaçangkajaketana
- 3. umajari para senāpati, umingsor ri tanda rakryan ring pakirakiran i jro makabehan, keruhun mpungku çewa çogata, rêsi ma
- 4. ha brahmana, i ping sornya ajñā paduka çrī mahārāja, ajarên sira kabeh sêmbandha mangrengö paduka çrī mahārāja, ri katidopayan nikang
- 5. karāman I Air Abang, pu kapgan tan wring daya, hala holahalêh mawicara pinurih purihan.

Terjemahan:

- 1b //0// Pada tahun çaka 1103 bulan Crawana hari kesembilan menuju bulan terang, ma, pa, bu, wuku wayang pada waktu itulah saatnya paduka Çri Maharaja
- 2. Haji Jayapangus Arkaja Cihnarddhanareçwari beserta paduka Bhatari Cri Paramecwari çrī Indujalañcana, paduka Cri Mahadewi Çri Çaçangkajaketana
- 3. bersabda kepada para senapati, agar dilanjutkan kepada tanda rakryan di dewan persidangan semua, terutama para Mpu agama Çiwa dan Budha, para Resi
- 4. dan Maha Brahmana. Adapun isi sabda paduka raja ialah memberitahukan kepada mereka sekalian sebab beliau telah mendengar kesusahan penduduk
- 5. desa di Air Abang, bingung tidak tahu daya upaya, sangat kecewa dalam bertukar pikiran dianggap acuh tak acuh.

Prasasti: Pura Batur, Pura Abang C

- Ib. //0// Swasti çri çaka warsātīta, 1306, māghamāsa, thithi, pañcami çuklapaksa, ha, pa, wr, wara, kura
- 2. ntil, aiçanyastha gracara, açwinīnaksatra, açwi(no)dewata, bayabya mandala, cubhayoga, baruna
- 3. parwweça, bala muhurtta, walawa karana, mesaraçi, i rika diwasanyajñā paduka çri mehārāja ra
- 4. ja parameçwara, çrī sakala prajānandanakarana, çarāda mala çeçāngka çuddhaya gowraja, dha
- 5. rani dhārana phaniçwara nabhibhuta, ucchawicchinnottariya gangga ya ratnādi prawandhaneçwara jñā

- II a. 1. nodgara gurūpamāna sapatnaniwa handha karanikara dhwangsi sahasradyuti, paduka parameçwara
- 2. çri wijayarajasa nāmadewa bhiseka, sangapanjiwaning hyun garbhodayanama cancu kudāmrta,
- 3. wengker mahāpurādhistita, inadhişdana sire nagare wêngkêr ri turunyājñā paduka çri mehārāja, ku
- 4. monakên i rikanang wunwang her abang, kahawat ruminalikê ra dwipa, magawayakna sanghyang ājñā haji pihagê
- 5. m pagêh pagehanyangraksa swabhuminya, tan karatantra marenganya deça, mwang ikang tpi pasiringan.

Terjemahan:

- 1b.Selamat tahun çeka 1306, bulan magha, hari kelima menuju bulan terang, haryang, pahing, wrêspati wuku kurantil
- 2.timur laut berkedudukan bintang açwininaksatra,açwinodewata Batas barat laut çubhayoga, baruna
- 3.parwweça, bala muhūrta, walawakarana, mesaraçi, pada waktu itulah saatnya perintah Paduka Çri Maharaja
- 4.Raja Parāmeçwara Çrī Sakala Prajānandanakarana, Çarada mala Çaçangka Çuddhaya Gowraja,
- 5. Dharani Dharana Phanīçwara Nabhibhūta, Ucchinnottari ya Gangga ya Ratnādi Prawanddhaneçwara

- lla. 1. Jnanodgāra Gurūpamāna Sapatnaniwa Handha Karanikara dhwangsi Sahasradyuti Paduka Parameçwara
- 2.Çri Wijayarajasa nama bhiseka yang merupakan semangat segala kehendak garbhodhayanama Cancu Kudamrta
- 3.penegak kerajaar Wengkêr, sebagai pengayom negara Wengkêr pada waktu turunnya perintah Paduka Çrī Mahārāja dalam
- 4.memerintahkan penduduk desa Her Abang kahawat ruminalikêra dwipa Membuatkan perintah yang di tuangkan pada sebuah piagam
- 5.mengukuhkan menjaga daerahnya sendiri serta mentaati kewajiban di desanya maupun daerah pesisir.

Prasasti Tuluk Biyu Batur terdiri dari 21 lempengan tembaga prasasti yang dibagi atas 3 kelompok
Klombok pertama terdiri dari 10 lembar tembaga yang dikeluarkan langsung oleh raja Dharmma Udayana pata tahun saka 933, kelompok kedua terdiri dari 3 lembar tembaga yang dikeluarkan langsung oleh Maharaja Jaya Pangus pada tahun 1103, dan kelompok ke 3 terdiri dari 8 lempeng tembaga yang dikelurakan langsung oleh Sri Maharaja Prameswara pada tahun 1306 saka.

Desa Air Hawang pada waktu itu sangat penting, karena selalu mendapat perhatian dari raja-raja dynasti warmadewa yang memang memegang hegomoni di Balipulinamandala dan sekarang adalah momentum luwar biasa yang dikeluarkan langsung oleh lembaga PHDI Provinsi Bali untuk menetapkan kembali Setatus Pura Tuluk Biyu Batur berdasarkan isi prasasti di atas🙏🙏

Kirang langkung aksamayang
Matur suksma🙏🙏

Di hari yang baik ini kami selaku perwakilan penyungsung Pura Tuluk Biyu Batur sangat berterimakasih atas kedatanganya i...
22/06/2025

Di hari yang baik ini kami selaku perwakilan penyungsung Pura Tuluk Biyu Batur sangat berterimakasih atas kedatanganya ibu prof connierahakundinibakrie ke Pura Tuluk Biyu Batur dan melukat di Tirta Sapuh Jagat Desa Abang semoga di kesempatan selanjutnya bisa bertemu kembali🙏🙏

Sukra Pon Julungwangi tgl 11 April 2025. Ida Bhatara Makalihan Pura Tuluk Biyu Batur katuran puja wali purnamaning sasih...
11/04/2025

Sukra Pon Julungwangi tgl 11 April 2025. Ida Bhatara Makalihan Pura Tuluk Biyu Batur katuran puja wali purnamaning sasih kedasa 🔱

Ngiring Pemucuk Pura Tuluk Biyu Batur ngemargiang Titrayatra ring Pura Pulaki, Pura Segara Rupek, lan Pura Rambut Siwi🍃🍃
23/03/2025

Ngiring Pemucuk Pura Tuluk Biyu Batur ngemargiang Titrayatra ring Pura Pulaki, Pura Segara Rupek, lan Pura Rambut Siwi🍃🍃

RAHAYU🙏🏻
17/02/2025

RAHAYU🙏🏻

Address

Jalan Raya Batur Kintamani
Bangli
80652

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when PURA TULUK BIYU BATUR posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category