27/07/2025
Sebab-sebab terkabulnya doa
Pertama, mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah Taโala, konsisten (istiqamah) dan menjauhi kemusyrikan. Allah Taโala berfirman,
ููุงุฏูุนููุง ุงูููููู ู
ูุฎูููุตูููู ูููู ุงูุฏููููู ูููููู ููุฑููู ุงููููุงููุฑูููู
โMaka berdoalah (sembahlah) Allah Taโala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).โ (QS. Ghaafir [40]: 14)
Oleh karena itu, tauhid (ikhlas) merupakan syarat terkabulnya doa tersebut. Karena tauhid akan mendekatkan seseorang kepada Allah Taโala dan sebagai sarana (wasilah) dikabulkannya doa seorang hamba.
Kedua, berdoa kepada Allah Taโala dengan sepenuh hati, menghadirkan hatinya untuk benar-benar dikabulkan oleh Allah Taโala. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุงุฏูุนููุง ุงูููููู ููุฃูููุชูู
ู ู
ููููููููู ุจูุงูุฅูุฌูุงุจูุฉูุ ููุงุนูููู
ููุง ุฃูููู ุงูููููู ููุง ููุณูุชูุฌููุจู ุฏูุนูุงุกู ู
ููู ููููุจู ุบูุงูููู ููุงูู
โBerdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Taโala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling.โ (HR. Tirmidzi no. 3488 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1: 493) [1]
Ketiga, berdoa kepada Allah Taโala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Taโala, misalnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya. Sebagaimana firman Allah Taโala,
ููููููููู ุงููุฃูุณูู
ูุงุกู ุงููุญูุณูููู ููุงุฏูุนูููู ุจูููุง ููุฐูุฑููุง ุงูููุฐูููู ููููุญูุฏูููู ููู ุฃูุณูู
ูุงุฆููู
โHanya milik Allah asmaa-ul husna. Maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.โ (QS. Al-Aโraf [7]: 180) .
Keempat, mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa terkabulnya doa. Yang dituntut dari seorang muslim adalah berdoa secara terus-menerus di waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang muslim juga hendaknya memperhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan. Misalnya, ketika bersujud, atau di akhir malam, atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya kita lebih banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya.
sumber
Sumber: https://muslim.or.id