28/11/2025
SEMARANG – Untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2026, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) telah menyiapkan berbagai strategi.
“Peningkatan pendapatan akan kami lakukan dengan penanganan piutang pajak melalui door to door (pintu ke pintu), razia kepatuhan, dan mempermudah akses pembayaran pajak melalui aplikasi Sakpole, Samsat Budiman, Samsat Corporate, Samsat Keliling serta BUMDes,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, saat menyampaikan Nota Keuangan Rancangan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2026, saat Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah, di Gedung Berlian Kota Semarang, Kamis (27/11/2025).
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Perusahaan-perusahaan daerah tersebut akan dituntut menjalankan pengembangan model bisnis yang adaptif dan berkelas.
Sumarno mengatakan, sejumlah perbaikan performa BUMD telah dilakukan. Antara lain, pembangunan bisnis Rest Area Tol Solo-Semarang di KM 445B Tuntang, Kota Salatiga. Rest area itu dikelola PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).
Selanjutnya, ada BUMD PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), yang resmi memulai operasional pabrik garam untuk industri pada Juni 2025, di Desa Raci, Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.
Sumarno mengatakan, pengembangan bisnis BUMD lainnya, juga seperti membangun greenhouse, perdagangan komoditas pangan, serta penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kebutuhan industri.
Baca selengkapnya di https://jatengprov.go.id/publik/genjot-pad-ini-strategi-pemprov-jateng/