25/09/2025
Kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Cipongkor, Bandung Barat, menimpa pelajar SMK Karya Perjuangan, SMP Ciparai, dan TK Nurul Saadah. Korban mencapai 411 siswa pada 22 September dan 220 siswa pada 24 September 2025. Gejala yang dialami meliputi nyeri kepala, mual, muntah, sesak napas, hingga kejang.
Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut penyebab keracunan akibat SPPG memasak terlalu dini sehingga makanan tersimpan terlalu lama sebelum dibagikan. Kepala BGN Dadan Hindayana menekankan perlunya perbaikan pola masak dan distribusi, termasuk batas waktu maksimal empat jam antara masak dan penyajian, serta pendekatan bertahap bagi SPPG baru agar proses dapat dikontrol.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menambahkan bahwa makanan yang dimasak malam hari dan dibagikan siang hari menjadi faktor utama keracunan. “Itu secara umum problemnya adalah di makanan itu basi, karena masaknya itu malam, kemudian didistribusikan dan dimakannya oleh siswa itu sangat siang hari,” kata Dedi.
Sementara itu, Direktur Literatur Institut, Asran Siara menekankan pengawasan ketat dan evaluasi dapur MBG. “Aspek kesehatan dan kebersihan harus menjadi prioritas utama. Jika ada dapur atau pemilik dapur yang dengan sengaja tidak memenuhi standar operasional, hal itu patut dicurigai sebagai bentuk upaya sabotase agar program baik (MBG) ini gagal,” ujarnya.