06/09/2025
Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra menilai sistem pemilu saat ini membuat banyak kursi DPR diisi selebritas atau artis, sementara politisi berbakat sulit bersaing. Kritik publik soal rendahnya kualitas anggota DPR, kata Yusril, juga menjadi perhatian pemerintah.
“Sistem sekarang ini membuat orang yang berbakat politik tidak bisa tampil ke permukaan, maka diisi oleh para selebritas, diisi oleh artis, dan kita lihat ada kritik terhadap kualitas anggota DPR sekarang ini, dan pemerintah menyadari hal itu. Sistem pemilu kita harus diubah, tidak ada lagi threshold dan lain-lain sebagainya,” ungkap Yusril di Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sejak awal pemerintahannya telah menekankan perlunya reformasi politik. Yusril menegaskan sistem baru harus lebih terbuka, sehingga partisipasi politik tidak hanya dikuasai orang kaya atau selebritas, tapi juga memberi ruang bagi sosok-sosok kompeten untuk lolos ke Senayan.
Fenomena artis masuk parlemen seperti ini juga terjadi di negara berkembang lainnya seperti Filipina dan India. Sebaliknya, di negara maju seperti Singapura dan China yang berbasis meritokrasi, sejak kemerdekaannya tidak ada satu pun pejabat berasal dari kalangan artis. Di sana, jalur politik ditempuh melalui pendidikan, pengalaman birokrasi, dan rekam jejak kinerja, bukan sekadar popularitas.