04/07/2025
Dawuh mulia dari KH. Ahmad Hisyam Syafa'at, S.Sos.I., M.H., Pengasuh PP. Darussalam Blokagung Tegalsari Banyuwangi, mengingatkan kita akan sebuah kebenaran fundamental: "Jangan mudah meremehkan hal sepele, karena paku sekecil itu bisa meledakkan ban motor dan sepeda."
Pesan ini bukan sekadar analogi tentang bahaya fisik, melainkan sebuah metafora mendalam tentang kehidupan, amal, dan akhlak. Seringkali, kita cenderung fokus pada hal-hal besar, mengabaikan perbuatan atau perkataan kecil yang kita anggap tidak signifikan. Padahal, justru dari hal-hal kecil itulah dampak besar bisa lahir, baik positif maupun negatif.
Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zalzalah ayat 7-8:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴿٧﴾ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ﴿٨﴾
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya p**a."
Ayat ini secara eksplisit menegaskan bahwa sekecil apapun perbuatan, baik itu kebaikan maupun keburukan, pasti akan ada balasannya. Konsep "dzarrah" (atom/biji sawi) menggarisbawahi betapa detailnya perhitungan Allah, menunjukkan bahwa tidak ada hal sepele yang luput dari catatan-Nya. Paku kecil yang bisa merusak ban adalah gambaran nyata dari dzarrah keburukan yang bisa menimbulkan efek besar.
Rasulullah SAW bersabda :
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Jauhilah neraka meskipun dengan bersedekah sebelah butir kurma, maka siapa saja yang tidak dapat mencapainya, maka hendaklah (bersedekah) dengan kata-kata yang baik'.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mendorong kita untuk tidak meremehkan sedekah sekecil apapun, bahkan hanya separuh kurma. Implikasinya luas, bahwa setiap kebaikan, sesederhana apapun, memiliki nilai di sisi Allah dan dapat menjadi penyelamat. Sebaliknya, meremehkan dosa kecil juga berbahaya, karena tumpukan dosa kecil bisa menjadi besar.
* Lanjutan di kolom komentar