26/11/2025
Banyak masyarakat yang masih salah paham tentang arti sebuah bansos.
Ada yang menganggapnya seperti gaji—seolah wajib cair, wajib datang tepat waktu, dan wajib diterima tanpa pernah dipertanyakan.
Padahal sejak awal, bansos hanyalah bantuan, bukan hak tetap.
Kalau cair, itu bentuk pertolongan.
Kalau belum cair, itu berarti rezekinya belum sampai… bukan tanda bahwa hidup kita berhenti.
Tapi sayangnya, ada juga yang sampai rela kehilangan akal sehat hanya karena bantuan itu tidak diberikan.
Ada yang marah, ada yang mengamuk, bahkan ada yang berani melukai orang lain.
Dan hari ini, kita kembali mendengar kabar menyedihkan—
ada pembacokan hanya gara-gara tidak mendapatkan bansos.
Sedih rasanya melihat manusia begitu mudah terbakar oleh rasa iri dan kecewa.
Padahal tidak ada bantuan apa pun yang nilainya sebanding dengan sebuah nyawa,
dengan masa depan, atau dengan kebebasan yang bisa hilang hanya karena satu detik emosi.
Semoga kejadian ini jadi pengingat untuk kita semua:
bahwa rezeki datangnya dari Allah, bukan dari selembar surat pencairan.
Bansos hanyalah perantara, bukan penentu hidup.
Kalau datang, kita syukuri.
Kalau tidak, kita sabari.
Karena rezeki yang tepat tidak akan pernah salah alamat…
dan yang bukan milik kita tidak akan pernah bisa dipaksakan.
Semoga hati kita selalu dijaga dari rasa iri,
dijauhkan dari amarah,
dan diberi kesabaran untuk memahami bahwa tidak semua hal harus diselesaikan dengan kekerasan.
Hidup terlalu berharga untuk dirusak oleh emosi sesaat.
#