16/11/2025
Bank Indonesia Kepri mengambil peran penting dalam pengembangan ekonomi kepulauan. Selain menjadi otoritas moneter, BI menjalankan agenda pembangunan melalui program UMKM, digitalisasi, hingga edukasi keuangan.
Salah satu program kolaboratif besar adalah Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025 yang mencatat transaksi Rp16 miliar, naik dari Rp13,3 miliar tahun sebelumnya. Selain itu ada Kepri Ramadhan Fair (KURMA) yang menjadi panggung promosi bagi produk lokal.
BI Kepri juga mengembangkan klaster UMKM binaan, mulai dari olahan hasil laut, batik maritim, hingga produk kuliner. Pendampingan manajemen, peningkatan kualitas, dan akses pasar menjadi bagian programnya.
“Kami berkomitmen untuk membantu UMKM naik kelas,” kata Kepala Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto.
Program terbaru BI adalah BERLAYAR (Belajar, Literasi, dan Aksi untuk Rakyat) yang digelar langsung di Belakang Padang. Kegiatan ini menggabungkan edukasi keuangan, pemberdayaan UMKM, serta penguatan ekonomi lokal berbasis kearifan masyarakat pulau. Simak apa perubahan yang dirasakan usaha kecil di Belakang Padang dan apa yang perlu dioptimalkan dengan baca selegkapnya di link bio