19/07/2025
Rubrik Salam Majalah Suara Hidayatullah
๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐
.. ๐๐๐ ๐ข๐๐๐๐ขโ๐๐ฆ๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐ข๐ก ๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐โ
๐๐ ๐๐๐ก๐๐๐ โ๐๐๐๐-โ๐๐๐๐-๐๐ฆ๐ โ๐๐๐ฆ๐๐๐โ ๐ข๐๐๐๐. (๐น๐๐กโ๐๐ [35]: 28)
Dulu, Khalifah Harun ar-Rasyid pernah mengutus wazir (pembantu)- nya menghadap Imam Malik. Tujuannya men-yampaikan pesan agar sang imam mau datang kepadanya dan membacakan kitab al- Muwattha untuknya.
Imam Malik lalu berkata kepada sang wazir. โSampaikanlah
salamku (untuk khalifah), dan katakan padanya, ilmu itu harus dikunjungi, bukan mengunjungi. Ilmu itu harus didatangi, bukan mendatangi.โ
Mendapati jawaban seperti itu, Khalifah Harun ar-Rasyid patuh.
Ia mendatangi majelis Imam Malik untuk mendengarkan pem-bacaan kitab al-Muwattha. Tak sekadar itu, sang Khalifah sempat ditegur oleh Imam Malik karena kedapatan bersandar saat sang imam membacakan kitabnya. Menurut Imam Malik, bersandar dalam majelis ilmu bukanlah adab yang baik.
Lagi-lagi sang Khalifah taat dan patuh kepada sang alim ini. Ulama begitu dihormati ketika itu. Bahkan khalifah sekalipun, amat me-muliakan ulama. Hal ini berkebalikan dengan keadaan sekarang. Ulama kerap โdiaduโ dengan politisi, bahkan dengan selebriti, lalu ditonton beramai ramai di televisi. Bukan untuk mencari kebenaran, melainkan sekadar tontonan belaka.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, masyarakat
mulai berani mendebat ulama. Padahal ilmu mereka baru sejengkal.
Cara mereka mendebat pun jauh dari akhlak mulia. Mereka berani pongah di depan ulama.
Fatwa-fatwa ulama menjadi tumpul. Nasihat ulama tak di-dengarkan, dengan celotehan para selebritis. Bahkan al- Qur`an pun sudah terang-terangan mereka nistakan. Perkembangan teknologi informasi memang tak bisa kita cegah. Setiap orang bebas bicara. Ini memaksa ulama tampil ke atas gelanggang. Jika tidak, umat akan kian tersesat.
Dan, di atas gelanggang itulah mereka terpaksa menerima berbagai pen*staan. Naudzubillah! Padahal Allah SWT begitu memuliakan ulama. Kata Allah SWT dalam al-Qur`an surat al-Mujadalah [58] ayat 11, derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang
yang berilmu (ulama) lebih tinggi dibanding kebanyakan orang.
Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya agar memuliakan ulama.
Sebab, kata Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan Baihaqi, ulama adalah pewaris para nabi. Rasulullah SAW juga mengatakan, sebagaimana
dikutip dari Hadits yang diriwayatkan Bukhari, siapa pun yang memusuhi wali Allah maka Allah Taโala akan mengumumkan perang kepadanya.
Imam Syafiโi menjelaskan bahwa wali dalam Hadits ini bermakna ulama. Ikrimah, seorang tabiโin mengatakan, โJanganlah kamu menyakiti ulama. Sebab, barang siapa menyakiti ulama, berarti dia telah menyakiti Rasulullah SAW.โ
Ulama yang lain, al-Hasan bin Dzakwan, mengatakan, โJanganlah kamu menyebutkan kejelekan ulama, karena Allah akan mematikan hatimu.โ Muliakanlah ulama! Karena mereka adalah orangorang
yang sangat takut kepada Allah SWT. Muliakanlah ulama! Karena merekalah pewaris nabi. Wallahu aโlam
Dapatkan Segera!!!!
Majalah Suara Hidayatullah
Di agen terdekat di kota anda
Atau Hubungi: 0821 - 4040 - 4051 (WA
)
untuk Majalah Suara Hidayatullah edisi online/Digital bisa klik :
https://www.myedisi.com/hidayatullah/6870
๐ website : majalahhidayatullah.com
๐ instagram :
๐ facebook : majalahsahid
๐ฌ YT : majalahsahid
๐ Tiktok : majalahsahid