03/07/2025
“Wortel Terakhir untuk Si Tikus”
Di ujung desa yang sunyi, hiduplah seorang nenek tua bernama Mak Salma. Ia tinggal sendiri di gubuk kecil yang dikelilingi kebun sederhana. Hanya beberapa pohon cabai, sayur kangkung, dan beberapa baris wortel yang ia tanam dengan penuh cinta.
Namun, kebun itu tak pernah lepas dari gangguan: seekor tikus besar yang selalu mencuri hasil tanamannya. Warga sudah menyuruhnya untuk memasang racun atau jebakan, tapi Mak Salma hanya menggeleng pelan.
"Tikus pun makhluk Tuhan. Mungkin dia lapar," ucapnya lembut.
Suatu hari, hujan deras menghanyutkan sebagian kebunnya. Tinggal beberapa wortel yang tersisa. Dalam kesedihannya, Mak Salma tetap pergi ke kebun. Saat itu, ia melihat si tikus itu muncul—basah kuyup dan lemas.
Bukannya marah, Mak Salma malah duduk di tanah basah dan menyodorkan wortel terakhirnya.
"Nih... makanlah. Kau juga ingin hidup, bukan?"
Tikus itu memandangnya sejenak, lalu pelan-pelan mengambil wortel dari tangannya. Anehnya, sejak hari itu, tidak ada lagi tanaman Mak Salma yang rusak. Bahkan, setiap pagi, ia menemukan kebunnya lebih rapi, seolah ada tangan kecil yang ikut merawatnya.
Orang-orang bertanya, dan Mak Salma hanya tersenyum, “Kadang, kebaikan yang kita beri balik dalam bentuk yang tak kita duga.”
*******
🌱 Pesan Moral:
Berbagi tak menunggu kita kaya. Bahkan ketika kita tak punya apa-apa, satu niat baik bisa menumbuhkan keajaiban yang tak terlihat.