18/11/2025
::: Amsakar-Claudia Bereskan Sampah dengan Respons Cepat, Terstruktur & Menyeluruh
ENGKU PUTRI, KataBatam- Ketua Tim Task Force Penanganan Sampah Kota Batam Yusfa Hendri, memaparkan sejumlah langkah strategis menangani masalah sampah yang kini menjadi tantangan serius di sejumlah wilayah Kota Batam.
Hal ini ia sampaikan saat Rapat Koordinasi Penanganan Persampahan Kota Batam Tahun 2025, bersama Wali Kota Batam H Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, di Aula Engku Hamidah, Gedung Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Batamcenter, Senin (17/11/2025) malam.
Rapat tersebut melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam, seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BP Batam, camat, serta lurah se-Kota Batam.
Lanjut Yusfa, sejumlah langkah strategis menangani masalah sampah meliputi, pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah, berbasis tiga wilayah teknis untuk meningkatkan fokus dan efektivitas pengelolaan.
Pemko juga menyiapkan pembangunan tiga TPS baru yang dilengkapi incinerator sebagai titik pemrosesan awal, terutama untuk mengurai penumpukan di kawasan padat penduduk.
"Sistem pengangkutan sampah akan menerapkan dua shift guna mempercepat pergerakan dari sumber ke TPS," jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Batam tersebut.
Ia menambahkan, pembiayaan penanganan akan ditopang melalui Belanja Tidak Terduga (BTT), dengan camat diminta melakukan pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana serta menyiapkan lokasi TPS yang dapat segera difungsikan.
“Dengan langkah-langkah ini, kita ingin memastikan penanganan sampah berjalan cepat, terukur, dan efektif,” ujarnya.
𝗜𝗻𝗶 𝗦𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗗𝗶𝗽𝗲𝗿𝗸𝘂𝗮𝘁
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH), timbulan sampah di Batam saat ini mencapai 1.185,94 ton setiap hari atau setara dengan 432.868,72 ton per tahun.
Dengan pesatnya pertumbuhan kota, tantangan yang muncul juga semakin beragam, mulai dari keterbatasan armada pengangkutan, belum meratanya Tempat Penampungan Sementara (TPS), hingga kapasitas TPA yang terus menyusut.
Untuk itu, pemerintah bergerak cepat menyiapkan langkah komprehensif dan terstruktur untuk memastikan pelayanan kebersihan tetap berjalan optimal.
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan yakni pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah di tiga wilayah sebagaimana diatur dalam Peraturan Wali Kota Batam Nomor 99 Tahun 2025.
Sistem pengangkutan kini juga dijalankan dalam dua shift, yakni pukul 06.00 hingga 18.00 untuk pengangkutan dari sumber sampah ke TPS, kemudian dilanjutkan pada pukul 18.00 hingga 06.00 untuk pemindahan dari TPS ke TPA Punggur yang sudah beroperasi selama 24 jam penuh.
Saat ini DLH mengoperasikan armada yang terdiri atas kompaktor, dumptruck, arm roll, hingga mobil pickup serta satu unit vacuum sweeper.
Namun beberapa kendaraan sudah dalam kondisi tidak layak, sehingga Pemko Batam telah menyiapkan rencana penguatan sarana secara bertahap, termasuk penambahan armada pada tahun 2026.
Selain itu, pemerintah juga tengah merampungkan kajian lokasi TPS baru disertai rencana pembangunan incinerator sebagai bagian dari penguatan sistem hulu hingga hilir pengelolaan sampah.
𝗚𝗲𝗿𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗔𝗸𝘀𝗶 𝗚𝗼𝘁𝗼𝗻𝗴 𝗥𝗼𝘆𝗼𝗻𝗴
Tidak hanya memperbaiki sistem dan sarana, Pemko Batam juga menggerakkan masyarakat melalui aksi gotong royong serentak di seluruh kecamatan, termasuk wilayah hinterland seperti Belakangpadang dan Galang.
Kegiatan ini melibatkan ratusan personel dari masyarakat, komunitas lingkungan, pramuka, mahasiswa, hingga Satgas Kebersihan untuk memastikan kawasan-kawasan rawan sampah dapat ditangani dengan cepat dan melibatkan partisipasi publik secara langsung.
Dalam arah kebijakan jangka menengah, pemerintah akan terus meningkatkan edukasi pemilahan sampah dari rumah tangga, memperkuat penegakan aturan sesuai peraturan daerah, serta mulai menerapkan teknologi modern dalam pemrosesan sampah di TPA. (ski)