23/11/2025
Bencana rob yang kian parah di wilayah pesisir Kabupaten Batang, khususnya Kelurahan Denasri Wetan dan Denasri Kulon, memantik keprihatinan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Batang, Junaenah.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Batang segera mengambil langkah serius dan terukur untuk menangani persoalan yang telah berlangsung lebih dari satu tahun tersebut.
“Setiap ketemu Pak Bupati, yang saya bahas pasti rob, karena saya sendiri kena dampaknya,” kata Junaenah saat ditemui di Ruang Wakil Ketua I DPRD Batang, Kabupaten Batang, Kamis (20/11/2025).
Menurut dia, kondisi di Denasri saat ini semakin mengkhawatirkan. Lahan-lahan pertanian yang sebelumnya menjadi sumber mata pencaharian warga kini hilang terendam air rob.
Akibatnya, banyak warga tidak lagi bisa bekerja sebagai petani dan terpaksa beralih profesi demi mempertahankan hidup.
Lahannya sudah hilang, jadi air semua. Masyarakat sekarang bingung. Akhirnya banyak yang berpindah pekerjaan, perempuan bikin kerupuk, yang lain jadi tukang batik,” jelasnya.
Ia menuturkan, sebagian besar konstituen yang berada di kawasan Batang Kota, terutama wilayah pesisir, terdampak langsung akibat genangan air rob yang berkepanjangan.
Junaenah menilai, pembangunan tanggul raksasa di Kota Pekalongan memang efektif mengatasi rob di wilayah tersebut, namun memberikan dampak lanjutan bagi daerah sekitar, termasuk Kabupaten Batang yang berbatasan langsung.
Degayu sudah kering, bahkan sudah bisa dibangun perumahan. Batang mana, lahan saya sendiri tenggelam, sudah tidak terlihat batasnya,” tegasnya.
Ia menyebut, sedikitnya terdapat sekitar 10 rumah di Denasri Kulon yang mulai dimasuki air rob sejak tahun lalu. Kondisi ini membuat warga semakin waswas, terlebih genangan tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga berpotensi merusak bangunan dan infrastruktur.
Selengkapnya: pojokbacaid