05/09/2025
Kepolisian Resor (Polres) Batang kembali menetapkan sejumlah tersangka baru terkait ker× cuh×n aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Batang pada Sabtu (30/8/2025).
Aksi yang awalnya berlangsung damai sebagai bentuk solidaritas, berakhir r× c×h setelah sejumlah oknum menyusup dan memprov× k×si massa.
Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana melalui Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, membenarkan penambahan jumlah tersangka tersebut.
Iya betul ada beberapa orang yang kita tangkap dan kita tetapkan menjadi tersangka baru, ujarnya saat ditemui di Mapolres Batang, Jumat (5/9/2025).
Menurut Imam, dari beberapa orang yang ditangkap, dua di antaranya diketahui positif menggunakan n× rk×ba.
Pada tanggal 2 September 2025 kemarin kita tangkap saudara M, pelajar SMAN 02 Batang asal Rowobelang. Kemudian ada dua orang yang positif nark× b× yakni MR dan WY, keduanya warga Candiareng, Kecamatan Warungasem jelasnya.
Ker× cuh×n di DPRD Batang bermula dari aksi solidaritas yang digelar Aliansi Masyarakat Sipil Batang untuk mengenang Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal dunia setelah terl× nd×s kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa di Jakarta.
Awalnya, aksi tersebut berlangsung tertib. Massa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi secara damai di halaman DPRD. Namun, situasi berubah ketika sekelompok orang yang diduga bukan bagian dari aliansi mulai melakukan prov× k×si.
Awalnya ajang penyampaian aspirasi berjalan aman, namun lambat laun massa mulai mengambil batu dan melempari gedung DPRD. Akibatnya kaca pos penjagaan pecah, bahkan beberapa ruangan fraksi ikut dirusak,” ungkap Imam.
Kericuhan itu membuat aparat kepolisian bergerak cepat untuk membubarkan massa dan mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat.
Sebelum adanya penangkapan terbaru, Polres Batang telah menetapkan dua orang tersangka terkait ker× cuh×n, yaitu AN (20), warga Desa Kalipucang Kulon, dan MAF, warga Desa Suberuk, Kecamatan Tulis. Dengan penambahan tiga tersangka baru, jumlah total tersangka kini menjadi lima orang.
Selain itu, polisi juga sempat mengamankan 31 orang lainnya yang diduga ikut dalam kericuhan. Mayoritas dari mereka adalah pelajar. (pekalongannews)