Media Jateng dan sekitarnya

Media Jateng dan sekitarnya Media Jateng Dan Sekitarnya Portal Berita Online Pekalongan dan Sekitarnya

https://www.pekalongan-news.com/2025/09/bukan-main-main-nvidia-dan-kioxia-bikin.htmlNVIDIA sama Kioxia ini kayak lagi ma...
14/09/2025

https://www.pekalongan-news.com/2025/09/bukan-main-main-nvidia-dan-kioxia-bikin.html
NVIDIA sama Kioxia ini kayak lagi mau nge-hajar habis-habisan performa penyimpanan data. Mereka lagi kerja bareng buat bikin SSD yang katanya bakal punya performa gila-gilaan sampai 100 juta IOPS (Input/Output Operations Per Second).

NVIDIA sama Kioxia langsung ngegas ke 100 juta IOPS di tahun 2027. Itu namanya bukan lagi upgrade, tapi revolusi!

SSD monster ini katanya bakal langsung nyambung ke GPU-nya, pake jalur PCIe 7.0 yang super ngebut itu, dan langsung dalam mode peer-to-peer. Tujuannya jelas: biar data buat server AI bisa langsung diakses secepat kilat tanpa bottleneck. Malah, si NVIDIA ini saking enggak sabarnya, mereka mau pasang dua SSD sekaligus biar total performanya bisa tembus 200 juta IOPS. Gokil!

Sebenernya, si Kioxia ini udah punya rencana sendiri mau bikin SSD 10 juta IOPS pake teknologi XL-Flash mereka di 2026. Tapi begitu diajak kolaborasi sama NVIDIA, targetnya langsung dilompatin jauh banget. Teknologi XL-Flash ini sendiri emang udah terkenal punya latensi rendah dan daya tahan tinggi, cocok banget buat nampung data AI yang seliweran terus.

Buat bikin SSD secepat ini, jelas enggak semudah balikin telapak tangan. Mereka butuh ratusan chip memori, kontroler khusus, dan sistem manajemen data yang jauh lebih canggih. Nah, ada rumor nih kalau Kioxia bakal pake teknologi baru yang namanya High Bandwidth Flash (HBF). Ini kayaknya kunci buat nembus performa paralelisme yang ekstrem.

Media Online Jawa Tengah Dan Sekitarnya

Gelombang demo terus meluas di berbagai daerah. Berawal dari protes tunjangan DPR RI, aksi massa kini menjalar ke isu ke...
05/09/2025

Gelombang demo terus meluas di berbagai daerah. Berawal dari protes tunjangan DPR RI, aksi massa kini menjalar ke isu kekerasan aparat hingga kebijakan pemerintah yang dinilai tak memihak rakyat.

Seorang pengemudi ojek online, Afan Kurniawan, tewas setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob saat pengamanan demo. Insiden ini memicu kemarahan publik dan memantik aksi protes lanjutan. Bentrokan antara massa dan aparat pun tak terhindarkan, menelan korban jiwa dan luka di kedua belah pihak.

Kondisi ini sampai menarik perhatian Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCCHR) yang mendesak pemerintah Indonesia menyelidiki cara aparat menangani aksi unjuk rasa tersebut.

Sejak 300 hari pemerintahan Presiden Prabowo berjalan, gelombang protes datang bertubi-tubi. Mahasiswa, buruh, akademisi, koalisi sipil, bahkan public figure ikut menyuarakan kritik.

Di Lampung, mahasiswa dan masyarakat sipil menggelar aksi dengan 10 tuntutan. Di Yogyakarta, aksi bertajuk “Jogja Memanggil” menyerukan 14 tuntutan. Aksi serupa terjadi di Bandung, Surabaya, Solo, Kupang, hingga Makassar.

Massa buruh di Jakarta membawa 6 tuntutan, sementara ratusan akademisi dari kampus-kampus besar seperti UI, UGM, IPB, dan Unhas menuntut 7 poin perubahan, termasuk penghentian represi dan perombakan kebijakan.

Puncaknya, gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat viral di media sosial sejak 1 September. Poster berisi 17 tuntutan harus dipenuhi sebelum 5 September, sedangkan 8 tuntutan sisanya diberi tenggat setahun. Dukungan untuk gerakan ini mencapai lebih dari 100 juta engagement.

"Sudah ratusan lamaran. Tak satu pun panggilan." Kalimat sederhana, tapi beratnya menimpa ribuan, bahkan jutaan punggung...
12/08/2025

"Sudah ratusan lamaran. Tak satu pun panggilan." Kalimat sederhana, tapi beratnya menimpa ribuan, bahkan jutaan punggung pencari kerja di negeri ini.

Di jalanan, di halte, di bilik-bilik kos sempit, ada mereka yang terus mengirim CV seperti mengirim doa. Harapan diselipkan di setiap surat lamaran, tapi balasannya… sunyi.

Per April 2025, 80 perusahaan menutup pintu. Lebih dari 70 ribu buruh terlempar dari meja kerjanya. Di catatan Kementerian Ketenagakerjaan, angkanya lebih kecil “hanya” 24 ribu.

Tapi bagi mereka yang kehilangan, angka itu bukan statistik. Itu adalah nasi yang hilang dari meja makan, sekolah yang tertunda, dan cicilan yang tak terbayar.

PT Sri Rejeki Isman Tbk, raksasa tekstil yang dulu kokoh, kini runtuh. Sepuluh ribu pegawainya harus pulang tanpa kepastian. Industri media pun kena gelombang. Semua terjadi di tengah ekonomi yang melambat ke 4,87% terendah dalam dua tahun.

Yang formal makin sempit, yang informal jadi pelarian. Per Februari 2025, 59,4% pekerja Indonesia berada di sektor informal: pedagang kaki lima, tukang ojek, pekerja rumah tangga. Mereka yang dulu berjas kini menenteng gerobak.

Di Cikarang, sebuah job fair dibanjiri 25 ribu pelamar. Lowongan yang tersedia? Hanya 2.500. Satu kursi diperebutkan puluhan orang. Bahkan di masa pandemi, satu lowongan bisa diincar sembilan kepala.

Dan seandainya pun dapat kerja, ada yang harus menelan pahit: ijazah ditahan perusahaan. Meski Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer sudah melarang, praktik ini masih hidup. Wamenaker menyebutnya pemerasan, penggelapan, kejahatan.

Pengangguran kini 7,28 juta orang. Pemerintah mencoba mengobati lewat pelatihan kerja. Upskilling, reskilling kata-kata yang terdengar modern. Tapi semua tahu, pelatihan tanpa lapangan kerja hanyalah janji tanpa rumah.

Di tengah ketidakpastian global, perusahaan memilih menahan rekrutmen. Satu posisi diincar 1.000 hingga 3.000 pelamar. Ditambah fenomena job ghosting, di mana perusahaan hilang tanpa kabar, meninggalkan pencari kerja di persimpangan tanpa arah.

Teka-teki di balik penemuan jasad Ahmad Mughni Sodik (25) yang membusuk di dalam sumur akhirnya terungkap. Kepolisian Re...
11/08/2025

Teka-teki di balik penemuan jasad Ahmad Mughni Sodik (25) yang membusuk di dalam sumur akhirnya terungkap. Kepolisian Resor Batang menetapkan tiga pria sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi kecemburuan ini.

Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana menjelaskan, ketiga tersangka berinisial AT (23), SG (29), dan YI (19) ditangkap kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban pada Sabtu (9/8/2025).

Dua pelaku diamankan di Wonotunggal, sementara satu pelaku lainnya ditangkap di Bandung.

Menurut AKBP Edi Rahmat Mulyana, kasus ini bermula saat korban merayu seorang perempuan melalui pesan Facebook.

Akun perempuan itu ternyata dikelola oleh tersangka AT, pacar dari perempuan tersebut. Merasa tak terima, AT memancing korban untuk bertemu di kawasan Wonotunggal pada Kamis (17/7/2025).

"Korban datang untuk berkelahi. Namun, AT tidak sendiri, ia datang bersama SG dan YI," ujar Kapolres dalam konferensi pers di Mapolres Batang, Senin (11/8/2025).

Di lokasi kejadian, korban dianiaya oleh ketiga tersangka. AT memukuli dan mencekik korban, sementara SG menendang punggungnya. Setelah korban melemah, AT membenturkan kepala korban ke dinding hingga pingsan.

Dalam kondisi panik, korban yang masih hidup namun tak sadarkan diri diseret dan dimasukkan ke dalam sumur oleh ketiga pelaku.

"Selain itu, para tersangka juga mengambil sepeda motor dan ponsel milik korban dengan total kerugian sekitar Rp17 juta. Jasad korban baru ditemukan oleh warga yang membersihkan sumur pada Sabtu (9/8/2025), hampir tiga minggu setelah kejadian,"jelasnya.

Kasus meninggalnya dua bocah perempuan di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mulai menemukan titik terang. K...
31/07/2025

Kasus meninggalnya dua bocah perempuan di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mulai menemukan titik terang. Kepolisian menduga kuat bahwa ibu kandung kedua korban, Vivit Margiantiningsih alias Pipit (31), memiliki niat melakukan bunuh diri massal bersama kedua putrinya.

Dugaan tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, usai memeriksa Pipit yang ditemukan selamat namun dalam kondisi linglung di sekitar pantai.

"Iya, ada niat bunuh diri bersama kedua anaknya," kata AKP Imam kepada wartawan di RSUD Kalisari, Rabu (30/7/2025) malam, seusai proses otopsi jenazah kedua korban.

Kedua korban adalah Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Jenazah keduanya ditemukan mengapung di bibir Pantai Sigandu pada Rabu pagi oleh warga yang sedang beraktivitas.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun petugas, tragedi bermula pada Rabu subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Pipit mengajak kedua anaknya meninggalkan rumah menuju Pantai Sigandu menggunakan sepeda motor.

Anak bungsunya, Hana, digendong dengan selendang, sementara Hafiza duduk di depan jok motor. Setiba di pantai, Pipit memarkirkan kendaraannya dekat area pasir dan langsung membawa kedua anaknya masuk ke laut.

Hana tetap digendong, sedangkan Hafiza dibopong dengan tangan. Pipit kemudian melangkah perlahan ke tengah laut hingga mencapai titik di mana kakinya tidak lagi menyentuh dasar.

Setelah masuk cukup dalam, Pipit mengaku melepaskan selendang serta kedua anak yang digendong dan dibopongnya. Namun ketika ombak datang menghantam, Pipit tersadar bahwa kedua anaknya telah terlepas.

Pipit sempat terombang-ambing di laut sebelum terdampar kembali ke bibir pantai dalam kondisi lemas. Setelah kejadian itu, dia mengaku tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya.

Saat ditemukan warga, kondisi Pipit linglung dan tidak mampu memberikan keterangan yang jelas.

Kedua bocah itu diduga tenggelam di Pantai Sigandu pada Rabu pagi. Mereka dibawa oleh ibunya, Vivit Margiantiningsih ali...
30/07/2025

Kedua bocah itu diduga tenggelam di Pantai Sigandu pada Rabu pagi. Mereka dibawa oleh ibunya, Vivit Margiantiningsih alias Pipit, sejak subuh tanpa pamit kepada suaminya. Hingga kini, motif Pipit membawa kedua anaknya ke pantai masih menjadi misteri.

Saat ini, Pipit yang berprofesi sebagai apoteker di salah satu rumah sakit swasta di Pekalongan, tengah menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Batang. Namun, proses pemeriksaan terhambat karena kondisi psikologisnya yang belum stabil.

Pipit sempat menghilang setelah jenazah kedua anaknya ditemukan oleh warga. Polisi kemudian berhasil menemukan Pipit dalam kondisi linglung di dalam sebuah toilet portable yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jenazah anaknya yang kedua.

Teka-teki hilangnya Vivit Margianingsih alias Pipit, ibu dari dua bocah perempuan yang ditemukan tewas di Pantai Sigandu...
30/07/2025

Teka-teki hilangnya Vivit Margianingsih alias Pipit, ibu dari dua bocah perempuan yang ditemukan tewas di Pantai Sigandu, Batang, akhirnya terjawab. Pipit berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian pada Rabu (30/7/2025) dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Batang.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi. "Iya, sudah ditemukan dan sudah berada di Mapolres Batang," ujarnya singkat kepada awak media.

Penemuan ini mengakhiri pencarian yang berlangsung sejak jasad kedua anaknya, Hafidhoh Azzahra (6) dan Hana Hasinah (3), ditemukan terombang-ambing di bibir pantai. Polisi kini fokus mendalami motif dan kronologi di balik tragedi yang menghebohkan warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Batang.

Pagi yang seharusnya damai bagi M. Aziz Tholib, warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, berubah menjadi mimpi buruk...
30/07/2025

Pagi yang seharusnya damai bagi M. Aziz Tholib, warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, berubah menjadi mimpi buruk. Aziz harus merelakan dua putrinya, Hafidhoh Azzahra (6) dan Hana Hasinah (3), ditemukan tak bernyawa di Pantai Sigandu, Batang. Sang istri, Vivit Margiatiningsih alias Pipit, hingga kini belum ditemukan.

Sebelum tragedi ini, Aziz sudah merasakan firasat buruk. Istrinya, Pipit, menjadi lebih pendiam dan sering melamun. Puncaknya terjadi saat adzan subuh berkumandang. "Aku kok ra penak (enggak enak) karo sampean," ujar Pipit lirih kepada suaminya.

Ucapan itu menjadi percakapan terakhir yang diingat Aziz. Ia tak menyangka, saat dirinya khusyuk salat, sang istri membawa pergi dua buah hatinya dengan motor.

Aziz baru menyadari kepergian istri dan anak-anaknya saat ia selesai salat dan mendapati motornya hilang. Kecurigaannya semakin kuat ketika ia tak menemukan Pipit dan kedua anaknya di rumah.

Tak lama kemudian, kabar pilu datang. Hana Hasinah, si bungsu, ditemukan tewas di pinggir Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, sekitar pukul 06.00 WIB. Empat jam kemudian, Hafidhoh Azzahra, sang kakak, ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi adiknya.

Penemuan sesosok mayat balita perempuan  menggegerkan Warga di sekitar Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, K...
30/07/2025

Penemuan sesosok mayat balita perempuan menggegerkan Warga di sekitar Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (30/7/2025) pagi.

Jenazah ditemukan dalam kondisi tengkurap di area dekat Kafe Mamamia sekitar pukul 06.17 WIB.

Seorang pengunjung yang sedang beraktivitas di pantai menemukan seorang Balita yang diperkirakan berusia sekitar 3 tahun ,Penemuan ini sontak mengundang perhatian warga sekitar dan langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

Sudah ngelamar ke puluhan perusahaan, tapi nggak ada panggilan juga.” Kalimat itu bukan cuma curhatan satu dua orang—tap...
30/07/2025

Sudah ngelamar ke puluhan perusahaan, tapi nggak ada panggilan juga.” Kalimat itu bukan cuma curhatan satu dua orang—tapi jadi realitas banyak anak muda di Indonesia hari ini. Cari kerja sekarang kayak nyari jarum di tumpukan jerami. Susah, capek, dan sering kali bikin putus asa.

Masalahnya bukan sekadar banyak yang belum kerja, tapi juga banyak yang kehilangan kerja. Data dari Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja mencatat bahwa sampai April 2025, ada 80 perusahaan yang melakukan PHK massal, dan lebih dari 70 ribu buruh kena imbasnya.

Contohnya, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang bangkrut dan harus merumahkan lebih dari 10 ribu karyawan. Industri media juga nggak ketinggalan, banyak karyawan yang dirumahkan karena ekonomi yang lesu.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun jadi 4,87%, terendah dalam dua tahun terakhir. Artinya? Dunia usaha juga lesu, dan rekrutmen makin jarang dilakukan. Sektor formal yang biasanya menyerap banyak tenaga kerja berpendidikan malah makin seret.

Pasar properti Indonesia tengah mengalami guncangan hebat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sektor yang dulunya dian...
30/07/2025

Pasar properti Indonesia tengah mengalami guncangan hebat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sektor yang dulunya dianggap kebal krisis dan selalu untung, kini justru menjadi sumber kecemasan baru, terutama bagi kalangan kelas menengah dan pelaku usaha kecil. Apa penyebabnya dan ke mana arah industri ini?

Di masa lalu, properti dianggap investasi "aman dan pasti naik". Namun sejak 2023 hingga pertengahan 2025, data Bank Indonesia menunjukkan penurunan signifikan dalam harga properti. Di Jakarta Utara dan Cengkareng, harga rumah terkoreksi hingga 30%. Generasi muda kini bahkan tak lagi melihat rumah sebagai prioritas utama.

Kelas menengah kini menahan diri untuk membeli rumah. Daya beli melemah, pendapatan stagnan, sementara biaya pembangunan naik drastis. Masyarakat mulai meninggalkan kota besar seperti Jakarta dan berpindah ke pinggiran seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang karena biaya hidup yang lebih terjangkau.

Pendiri X (mantan Twitter) Jack Dorsey kembali bikin heboh! Kali ini dia memperkenalkan aplikasi chatting revolusioner b...
30/07/2025

Pendiri X (mantan Twitter) Jack Dorsey kembali bikin heboh! Kali ini dia memperkenalkan aplikasi chatting revolusioner bernama Bitchat yang bisa jalan tanpa internet. Wah, gimana tuh caranya?
Apa Itu Bitchat?
Beda banget sama WhatsApp yang butuh internet, Bitchat ini pakai konsep desentralisasi peer-to-peer dengan jaringan mesh Bluetooth. Jadi bisa kirim pesan cuma pakai Bluetooth HP doang!

Address

Jalan Tentara Pelajar No 19
Batang
51215

Opening Hours

Monday 08:00 - 18:00
Tuesday 08:00 - 18:00
Wednesday 08:00 - 18:00
Thursday 08:00 - 18:00
Friday 08:00 - 18:00
Saturday 08:00 - 18:00

Telephone

+62882006399925

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Media Jateng dan sekitarnya posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Media Jateng dan sekitarnya:

Share