17/09/2025
Misteri di balik kem@tian Kepala C@bang BRI Cemp@ka Putih, Moh@mmad ILham Pr@dipta, akhirnya mulai terkuak.
********************
Ternyata motif kejahatan ini bukanlah kre-dit fiktif 13 Miliar yang sempat viral tempo hari. Tapi lebih dari itu. Kejahatan yang melibatkan komplotan belasan orang ini, menyasar tujuan lain yang jauh lebih besar. Yaitu rekening-rekening dormant.
Apa itu rekening d0rmant?
Rekening d0rmant alias rekening zombie, yaitu rekening tidur yang dibiarkan pemiliknya. Rekening ini tidak aktif untuk jangka waktu tertentu, karena pemiliknya tidak melakukan transaksi apapun. Tidak menabung, tidak menarik uangg, dan atau tidak melakukan pemba-yaran. Tidak ada tran-saksi apapun padahal ada saldo di dalamnya.
Nah rekening dormant inilah yang terkadang menjadi target peni-puan atau keja-hatan finansial. Tentu saja yang mereka sasar adalah rekening-rekening dengan sal-do besar.
Untuk memuluskan niat jahat ini, yang dibutuhkan cukup tim IT gadungan, rekening penam-pungan dan otoritas kepala cabang.
Muhammad Ilham Pradipta, dia menjadi target karena posisinya. Dia merupakan seorang kepala cabang. Sebelum akhirnya menargetkan Ilham, para pelaku sudah melakukan pengintaian dan penyelidikan selama satu bulan.
Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebutkan, awalnya kasus ini dimulai pada 31 Juli 2025. Saat itu, otak pelaku bernama Candy alias Ken bersama pelaku Dwi Hartono dan AAM melalukan pertemuan. Hal itu dikarenakan Candy memiliki info terkait data rekening dormant yang ada di Bank BRI.
Candy alias Ken menyampaikan, bahwa upaya-upaya sebelumnya untuk meminta bantuan kepala cabang dalam pemindahan dana, tidak berhasil karena korban menolak bekerja sama.
Maka mereka harus mencoba cara lain. Ilham harus dibungkus.
Maka, gerombolan sibagundal itu membentuk team. Ada 18 member, yang dibagi menjadi empat klaster. Tugas masing-masing klaster terstruktur rapi berdasarkan peran mereka.
Ada aktor intelektual (dalang). Mereka adalah Candy alias Ken, Dwi Hartono, Yohanes Joko, dan Antonius.
Khusus Dwi Hartono ini bukanlah nama yang asing. Dia bukan kriminal jalanan. Dia seorang pengusaha dan crazy rich di Jambi. Motivator yang meyakinkan di panggung-panggung seminar. Sangat mengejutkan karena sosok yang dianggap sempurna moral, malah diduga menjadi otak dari sebuah pelaku kejahatan. Begitu manis har-ga ua-ng 🥺
Selain otak pelaku, ada p**a tim pengintai, tim pencu-lik, tim penganiaya.
Dua oknum T*I dari K0pa**us (S*rka N dan K*pda FH) ditetapkan sebagai tersangka dan perannya adalah dalam klaster pencu-likan, salah satunya sebagai perantara dengan iming-iming ua-ng 100 jta.
Pada 20 Agustus 2025, Ilham Pradipta dicu-lik saat berada di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Timur.
Selama di dalam mobil, dia dipaksa mengikuti keinginan para pelaku, yakni memberikan acc, yang sampai detik-detik akhir, gagal mereka dapatkan. Ilham menolak, memberon-tak memaksa melepaskan diri, meski ia terus dipu-kuli.
Alhasil, pelaku mengek-se-kusi ayah dua anak dengan sa-dis. Keesokan harinya, ja-sadnya ditemukan di semak-semak di Kabupaten Bekasi, dengan kepala dilak-ban, tangan dan kaki teri-kat.
Saat ini Polisi telah berhasil mengamankan 17 tersangka. 1 masih buron.
Kasus ini bikin masyarakat jadi ingat berita-berita saldo nasabah yang pernah hilang beberapa waktu lalu. Tentu saja konteksnya bisa berbeda, ya, tapi membuat kita jadi menyimpulkan sendiri, ternyata banyak celah yang bisa dimanfaatkan orang-orang jahat melalui dunia perbankan.
Angkat topi sama almarhum Ilham. Sampai akhir hidupnya, ia teguh berpegang pada nilai moral. Ia mempertahankan hak orang lain, mempertahankan integritas bank yang ia pimpin, meski nyawanya sendiri taruhannya.
Artikel ini dirangkum dari berbagai sumber.