Jepara News

Jepara News media Informasi dan berita seputar jepara, terupdate dan aktual

04/11/2025

Menikmati Manisnya Alam di Agrowisata Kebun Kelengkeng Desa Tulakan

Di hamparan perbukitan yang hijau di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Jepara, tersembunyi sebuah destinasi wisata yang memadukan keasrian alam dengan pengalaman agrowisata yang memikat. Namanya Kebun Kelengkeng Tulakan — sebuah kawasan yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghadirkan sensasi petik buah langsung dari pohonnya.

Kebun ini menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun luar daerah. Dengan ratusan pohon kelengkeng berbuah lebat, suasana teduh dan segar, serta keindahan panorama perdesaan, pengunjung dibuat betah berlama-lama. Di musim panen, pengunjung bisa merasakan serunya memetik kelengkeng sendiri, menikmati buah segar yang manis alami, sembari berswafoto di antara rimbunnya daun-daun hijau.

Selain menawarkan wisata petik buah, kebun ini juga menjadi sarana edukasi tentang pertanian modern dan pengelolaan tanaman berbuah unggulan. Bagi anak-anak sekolah hingga keluarga, tempat ini menjadi ruang belajar yang menyenangkan—belajar langsung dari alam, sambil menikmati ketenangan yang jarang dijumpai di perkotaan.

Ditambah lagi, geliat ekonomi warga sekitar turut terdongkrak dengan adanya produk olahan berbasis kelengkeng seperti sirup, dodol, hingga manisan kelengkeng yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Tulakan.

Agrowisata Kebun Kelengkeng Desa Tulakan adalah contoh nyata sinergi antara alam, masyarakat, dan kreativitas lokal. Sebuah destinasi wisata berkelanjutan yang tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyemai harapan baru bagi pertanian dan pariwisata Jepara.





*Ayla Hantam Pembatas Jalan, Terjun ke Jurang Keling**JEPARA*. Kecelakaan tunggal mengerikan terjadi di wilayah Kecamata...
04/11/2025

*Ayla Hantam Pembatas Jalan, Terjun ke Jurang Keling*

*JEPARA*. Kecelakaan tunggal mengerikan terjadi di wilayah Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Selasa (4/9/2025) siang. Sebuah mobil Daihatsu Ayla warna silver dengan nomor polisi H-1435-WH terjun ke jurang sedalam sekitar empat meter setelah mengalami rem blong di jalan menikung kawasan kebun karet PTPN Balong Beji, Desa Bumiharjo.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.05 WIB di ruas Jalan Raya Jepara–Keling, wilayah hukum Polsek Keling, Kabupaten Jepara.
Kecelakaan tunggal itu melibatkan kendaraan roda empat Daihatsu Ayla yang dikemudikan oleh Simon Sukur (58), seorang petani asal Dukuh Jerukrejo, RT 01/RW 08, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Jepara.

Menurut laporan resmi Kapolsek Keling AKP Suyitno, S.H., kendaraan melaju dari arah barat menuju timur dengan kecepatan sedang. Saat tiba di jalan menikung, pengemudi mendapati sistem rem kendaraannya tiba-tiba tidak berfungsi alias blong.

Diduga panik dan tidak mampu mengendalikan laju mobil, kendaraan tersebut oleng, menabrak pembatas jalan, lalu terjun bebas ke jurang dengan kedalaman sekitar empat meter.

Beruntung, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Pengemudi dilaporkan selamat tanpa luka berat, hanya mengalami kerugian materiil sekitar Rp7 juta akibat kerusakan kendaraan.

Seorang saksi mata bernama Hadi Suroso (56), warga Desa Banyumanis, mengaku mendengar suara benturan keras dari arah tikungan dan segera mendekat untuk memberikan pertolongan.
“Mobilnya sudah di bawah jurang. Untung saja pengemudinya cepat keluar dari mobil dan kondisinya masih sadar,” ujarnya.

Usai menerima laporan, aparat Polsek Keling segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, mendata identitas pengemudi dan saksi, serta mengamankan barang bukti kendaraan yang mengalami kerusakan parah di bagian depan dan bodi samping.

AKP Suyitno mengimbau masyarakat, khususnya pengendara di jalur Jepara–Keling, agar lebih berhati-hati karena ruas jalan di kawasan tersebut dikenal menanjak dan menikung tajam.
“Pemeriksaan kendaraan sebelum digunakan sangat penting. Jangan abaikan kondisi rem dan kelengkapan teknis lainnya,” tegasnya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat keras bagi para pengemudi agar selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama saat melintasi jalur pegunungan dan turunan curam di wilayah utara Jepara.

Sumber Global7.id

Datuk Jepara Mbah Woko Jagong Bersama Petinggi Bungu: Keakraban Kawan Lama Menghangatkan SuasanaJepara News – Sebuah mom...
03/11/2025

Datuk Jepara Mbah Woko Jagong Bersama Petinggi Bungu: Keakraban Kawan Lama Menghangatkan Suasana

Jepara News – Sebuah momen penuh hangat dan sarat makna tersaji di Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Jepara. Datuknya Jepara, Mbah Woko, tampak duduk jagong bersama Petinggi Desa Bungu dalam suasana yang akrab dan bersahaja. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, namun juga menjadi ajang reuni emosional dua sahabat lama yang telah bertahun-tahun menempuh jalan hidup masing-masing.

Dalam balutan suasana pedesaan yang tenang, tawa ringan dan cerita masa muda pun mengalir deras di antara keduanya. Obrolan ringan bercampur nostalgia menghadirkan potret sederhana kehidupan sosial masyarakat Jawa yang tetap hangat di tengah derasnya arus modernisasi.

Mbah Woko, yang dikenal sebagai sosok sepuh kharismatik di Jepara, tampak sangat menikmati kebersamaan itu. Ia menyampaikan betapa pentingnya menjaga silaturahmi dan menghormati para pemimpin desa yang kini memegang amanah.

“Bersama petinggi ini saya jadi teringat masa-masa muda dulu. Dulu kami sama-sama berjuang untuk masyarakat. Sekarang beliau sudah jadi pemimpin desa, saya bahagia dan bangga melihatnya,” ujar Mbah Woko dengan senyum tulus.

Sementara Petinggi Bungu mengungkapkan rasa hormatnya yang mendalam kepada Mbah Woko, yang dianggap sebagai tokoh panutan dan penjaga nilai-nilai kearifan lokal.

“Banyak yang saya pelajari dari beliau. Mbah Woko adalah sumber inspirasi dalam memimpin dengan hati, tanpa pamrih, dan tetap membumi,” ujarnya.

Silaturahmi yang hangat ini menjadi bukti bahwa persahabatan sejati tidak lekang oleh waktu. Di tengah kesederhanaan, nilai kebersamaan dan rasa hormat lintas generasi tetap terjaga. Kehangatan seperti inilah yang membuat tradisi sosial masyarakat Jepara tetap hidup, menjadi penopang hubungan sosial yang kuat dan penuh makna.

Kritik dan Harapan atas Lelang Jabatan JPTP di JeparaProses lelang jabatan atau seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi ...
03/11/2025

Kritik dan Harapan atas Lelang Jabatan JPTP di Jepara

Proses lelang jabatan atau seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang tengah digelar Pemerintah Kabupaten Jepara menyisakan sejumlah catatan kritis. Meski dibungkus dengan semangat transparansi dan meritokrasi, tampak masih ada potensi persoalan klasik yang mengintai: kesesuaian kompetensi dan relevansi latar belakang pendidikan para kandidat dengan posisi yang dilamar.

Dari daftar peserta yang lolos seleksi administrasi, beberapa nama tampak berulang kali mencorakkan peta formasi lintas dinas. Ada camat yang melamar menjadi kepala dinas teknis, sekdin yang mencoba masuk ranah perencanaan, bahkan pejabat yang sebelumnya tidak berkecimpung di bidang perdagangan ikut mendaftarkan diri di Disperindag yang ironisnya justru kekurangan pelamar hingga harus diperpanjang pendaftarannya.

Fenomena “asal daftar” ini menimbulkan pertanyaan serius: Apakah para pelamar benar-benar memahami substansi jabatan yang diincar? Atau sekadar ingin “naik kelas” dalam karier birokrasi, tanpa basis keilmuan yang memadai di bidang tersebut?

Harapan publik jelas, proses seleksi ini tidak boleh hanya menjadi ajang formalitas belaka. Jangan sampai yang terpilih adalah “penjabat serba bisa” yang berpindah bidang tanpa bekal akademis dan pengalaman yang selaras. Kepala dinas kesehatan misalnya, harus memiliki keahlian medis dan pengalaman strategis di setiap level layanan kesehatan. Kepala Bappeda perlu menguasai perencanaan pembangunan berbasis data dan teori kebijakan publik. Begitu p**a posisi kepala dinas pertanian, perdagangan, dan komunikasi harus ditempati oleh mereka yang paham isu sektoral secara utuh, dan bukan sekadar piawai lobi.

Lelang jabatan ini adalah momentum bagi Pemkab Jepara untuk membuktikan komitmen bahwa reformasi birokrasi bukan hanya slogan. Masyarakat berhak mengharapkan bahwa pejabat yang dipilih nanti memiliki kompetensi, integritas, dan ijazah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kritik ini diimbangi dengan harapan: semoga Panitia Seleksi (Pansel) benar-benar menilai sesuai kualifikasi, bukan kepentingan. Semoga Bupati dan Sekda berani menetapkan pejabat yang menempatkan kualitas di atas relasi. Dan semoga Jepara tidak hanya punya pejabat yang rajin tanda tangan, tetapi pemimpin birokrasi yang bekerja dengan ilmu, hati, dan kompas moral yang benar.

Karena pada akhirnya, masyarakat tidak hanya menuntut pemimpin yang cerdas, tapi juga relevan dan kompeten di bidangnya. Semoga lelang jabatan kali ini benar benar melahirkan sosok demikian.

Polres Jepara Gerak Cepat Usut Dugaan Rangkaian Kekerasan – Nama Pengusaha Properti AR Kembali MencuatJepara  News – Sat...
02/11/2025

Polres Jepara Gerak Cepat Usut Dugaan Rangkaian Kekerasan – Nama Pengusaha Properti AR Kembali Mencuat

Jepara News – Satreskrim Polres Jepara resmi memanggil dua warga dalam dua perkara berbeda yang diduga melibatkan sosok terlapor yang sama, yakni AR, seorang pengusaha properti asal Desa Damarjati, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. Dua surat undangan klarifikasi itu terbit dalam selang waktu dua hari, menandai keseriusan aparat dalam menangani dugaan rentetan tindak kekerasan yang sebelumnya ramai dibicarakan masyarakat.

Surat pertama bertanggal 28 Oktober 2025, ditujukan kepada Ahmad Jafar, warga Pancur, Mayong. Ia dipanggil terkait dugaan penganiayaan, penyekapan, dan pengancaman karena komentar di sosmed pada 18 Oktober 2025 di lokasi bernama Lestari Garden Hill Alesta.

Surat kedua bertanggal 30 Oktober 2025 dikirimkan kepada Sdr. Rusni, warga Dukuh Bego, Damarjati, terkait dugaan penganiayaan dan perusakan yang terjadi pada 31 Agustus 2025 hanya karena terlambat datang untuk memijat.

Kedua pihak diminta hadir pada hari yang sama:
Rabu, 5 November 2025
Pukul 09.00 WIB
Satreskrim Polres Jepara (Unit PPA & Unit TIPIKOR)

Kedua surat pemanggilan tersebut ditandatangani oleh Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M. Faizal Wildan U.R., S.Tr.K., S.I.K., M.Si.

Benang Merah: Terlapor yang Sama, Kasus Berbeda

Nama AR muncul dalam ketiga kasus berikut:

1. Dugaan penganiayaan & perusakan (pelapor: Rusni profesi tukang pijat )
2. Dugaan penyekapan, penganiayaan & pengancaman (pelapor: Ahmad Jafar)
3. Dugaan kekerasan verbal terhadap bendahara Desa Damarjati (laporan sebelumnya)

Sejumlah warga menyebut, kasus-kasus tersebut sudah lama dibicarakan, namun baru kini masuk ke tahap pemeriksaan resmi secara paralel. Kemunculan nama yang sama dalam tiga laporan berbeda membuat publik menilai ini bukan lagi kasus insidental, melainkan potensi pola kekerasan sistematis oleh figur berpengaruh yang arogan.

Apresiasi untuk Polres Jepara

Langkah cepat Polres Jepara patut diapresiasi. Di tengah keraguan publik soal penegakan hukum terhadap orang berpengaruh, polisi justru tampil progresif.
Menerbitkan dua surat pemanggilan resmi dengan dasar hukum jelas, Menangani dua perkara berbeda secara bersamaan, Tidak menunda atau menutup nutupi proses hukum meski terlapor punya posisi sosial kuat,
Memanggil pelapor secara terbuka dan profesional

Jika proses ini berlanjut hingga tahap penetapan tersangka tanpa intervensi, kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Jepara berpeluang pulih.

Momentum 5 November 2025

Tanggal tersebut dipastikan menjadi hari yang menentukan:
– Apakah keterangan pelapor akan membuka lebih banyak fakta?
– Apakah AR akan segera dipanggil secara resmi sebagai terlapor?
– Apakah hukum benar-benar berjalan tanpa diskriminasi?

Masyarakat kini menunggu bukti, bukan sekadar janji.
Polres Jepara berada di panggung kepercayaan publik dan sejauh ini, langkahnya layak dihargai.

Jepara News akan terus memantau perkembangan kasus ini.
Kawal untuk keadilan, bukan sekadar pemberitaan.

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Depry Deffri, Sapto Nur Susanto, Ciho Ajha, Kenang Azk...
02/11/2025

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Depry Deffri, Sapto Nur Susanto, Ciho Ajha, Kenang Azka, Wahib, Rifa'i Muhammad, Hafis Izrail, Bagus Qoyyum, Riyand Djody, Adib Fais, Han Sangpenyayang, Ahmad Jafar Brotoasmoro, Saiful Japra, Hadi Ikhu Suhad, Rizqi Fitri, Mamah Nur, Hartono Louhan, Pyrlo Ari Fiano, Didik Indo, Latif Cazorla, M Irfan, Abdul Manan, Heru Kentus, Masbro Kalinyamatan, Keman Speed, Pacul Paculkotak, Portariko, Raisha Adara, KObonx Oa Oe, Arzak, Nad Shabita, Dwi Dwi, Bundasyah, Mahmudah Mudah, M Hadi Hadi, Blundus Brutus, Joko Sholeh, BRphone Kajen, Nisa Maane Bagus, Penggacara Muda, Kenthong, Febi Ma, Finsiah Rahayu, Paqeh Faa, Mas Abu, Beni Beni, Mo, Jejak, Muhazir Muhazir, M Nur Lazim

02/11/2025

"Di balik label ODGJ yang sering membuat kita menjauh, ternyata tersimpan kehangatan yang tak terduga. Dengan gaya polos dan spontan, mereka kadang justru jadi penghibur paling jujur. Tanpa pura-pura, tanpa topeng hanya tawa yang tulus, yang mengingatkan kita bahwa kebahagiaan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari jiwa-jiwa yang dianggap berbeda."

“Kenapa Golongan Darah Tidak Ada C? Ini Jawabannya, Langsung dari Sejarahnya!”Jepara, Jepara News |. Pernahkan kamu memb...
02/11/2025

“Kenapa Golongan Darah Tidak Ada C? Ini Jawabannya, Langsung dari Sejarahnya!”

Jepara, Jepara News |. Pernahkan kamu membayangkan hidup di zaman ketika semua orang percaya bahwa darah manusia itu sama? Itulah yang terjadi sebelum tahun 1900. Saat itu, transfusi darah dilakukan secara sembarangan bukan hanya dari sesama manusia, tapi bahkan dari hewan seperti sapi, kambing, hingga anjing. Akibatnya? Banyak nyawa melayang karena tubuh pasien menolak darah yang masuk.

Hingga pada tahun 1900, seorang ilmuwan asal Austria bernama Karl Landsteiner mengubah sejarah. Ia memperhatikan bahwa ketika darah dari dua orang dicampur, kadang tetap cair, tapi terkadang langsung menggumpal seperti jelly gagal. Kejanggalan itu mendorong Karl melakukan serangkaian eksperimen yang pada akhirnya menemukan fakta mengejutkan: darah manusia ternyata tidak semuanya sama.

Penemuan Aglutinogen: "Kode Rahasia" di Darah

Karl menyadari bahwa di permukaan sel darah merah terdapat zat khusus yang ia namai aglutinogen (yang kini dikenal sebagai antigen). Ia menemukan dua jenis antigen ini:

Antigen A
Antigen B

Berdasarkan antigen ini, darah pun dibagi menjadi:

Golongan A → punya antigen A
Golongan B → punya antigen B
Golongan AB → punya antigen A dan B

Golongan yang tidak punya antigen A dan B → awalnya dinamai C, namun akhirnya diganti jadi O, dari kata "Ohne" (bahasa Jerman) atau “zero” (nol), sebagai penanda bahwa darah ini kosong antigen.

Penggunaan huruf A dan B sendiri terinspirasi dari abjad Yunani:

A dari “Alfa”
B dari “Beta”

Sementara itu, untuk menghindari kebingungan dengan antigen lain, huruf C dihapus dan diganti dengan O. Maka lahirlah sistem penggolongan darah ABO yang kita kenal hingga sekarang bukan ABCD.

Lanjutan Penemuan dan Penamaan

Dua murid Landsteiner, yaitu Adriano Sturli dan Alfred von Decastello, kemudian menemukan tipe darah yang memiliki dua antigen sekaligus yang nantinya dikenal sebagai golongan AB. Namun, baru pada tahun 1910, dua peneliti lainnya, yakni Ludwig Hirszfeld dan Emil von Dungern, memberi nama resmi sistem penggolongan tersebut:

A ,B, AB , O

Sistem inilah yang sampai sekarang menyelamatkan jutaan nyawa melalui prosedur transfusi darah yang aman dan cocok.

Kisah singkat ini mengingatkan kita bahwa sains berkembang dari rasa ingin tahu, ketelitian, dan logika yang tajam. Dari sebuah gumpalan darah, Karl Landsteiner menemukan kunci penting demi kemanusiaan.

Disclaimer: Artikel ini dibuat sebagai informasi edukatif dan disajikan dalam gaya bahasa yang ringan untuk memudahkan pemahaman.

DPD GRIB Jaya Jateng Kutuk Dugaan Perusakan Masjid di Semarang, Tindakan Tak Beradab dan Lukai Nilai KeagamaanSemarang, ...
31/10/2025

DPD GRIB Jaya Jateng Kutuk Dugaan Perusakan Masjid di Semarang, Tindakan Tak Beradab dan Lukai Nilai Keagamaan

Semarang, 31 Oktober 2025 | Jepara News. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Tengah menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan perusakan tempat ibadah umat Islam di Kabupaten Semarang yang terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Peristiwa tersebut memantik perhatian publik karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, momen yang seharusnya dipenuhi dengan semangat kebersamaan, penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan, serta persaudaraan antarumat beragama.

Kronologi dan Dugaan Pelaku

Informasi awal menyebutkan, pelaku yang diduga berinisial I melakukan aksi perusakan terhadap salah satu masjid di wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Aksi itu langsung menimbulkan keresahan dan kemarahan masyarakat sekitar, karena dianggap menodai simbol keagamaan yang sangat dihormati oleh umat Islam.

Kecaman Keras DPD GRIB Jaya Jateng

Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Tengah, Isroi Rais, S.H., M.H., M.Kn., mengecam keras tindakan yang dinilai tidak hanya merusak tempat suci, tetapi juga melukai rasa keadilan dan moralitas publik.

“Kami sangat menyesalkan dan mengutuk keras tindakan ini, terlebih lagi dilakukan bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Perusakan tempat ibadah bukan sekadar pelanggaran moral, tetapi juga tindak pidana serius yang harus ditindak tegas oleh aparat penegak hukum,” tegas Isroi Rais dalam pernyataan resminya,(31/10/2025).

Seruan Penegakan Hukum dan Dasar Pidana

DPD GRIB Jaya Jawa Tengah menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dianggap sepele. Selain menimbulkan keresahan sosial, perusakan tempat ibadah juga tergolong tindak pidana yang diatur dalam Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang berbunyi:

“Barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.”

Isroi Rais menambahkan, pihaknya mendorong kepolisian untuk bertindak cepat dan transparan dalam menangani kasus ini, agar keadilan benar-benar ditegakkan dan tidak memunculkan kegaduhan di masyarakat.

“Kami percaya, hukum harus berdiri di atas semua golongan. Siapa pun pelakunya, tindakan semacam ini tidak boleh dibiarkan,” pungkasnya.

30/10/2025

*BREAKING: Lansia Hilang di Tanjung Jepara Akhirnya Ditemukan*

Setelah pencarian yang intensif, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Mariyah, lansia yang dilaporkan hilang di Tanjung Jepara, Jawa Tengah. Kabar baik ini tentunya membawa kegembiraan bagi keluarga dan kerabat yang telah mencari dan menanti kep**angannya.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, kepolisian, dan relawan telah melakukan pencarian selama beberapa hari dengan mengerahkan berbagai sumber daya, termasuk anjing pelacak. Usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil, dan Mariyah ditemukan dalam keadaan selamat. Part 5

30/10/2025

*BREAKING: Lansia Hilang di Tanjung Jepara Akhirnya Ditemukan*

Setelah pencarian yang intensif, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Mariyah, lansia yang dilaporkan hilang di Tanjung Jepara, Jawa Tengah. Kabar baik ini tentunya membawa kegembiraan bagi keluarga dan kerabat yang telah mencari dan menanti kep**angannya.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, kepolisian, dan relawan telah melakukan pencarian selama beberapa hari dengan mengerahkan berbagai sumber daya, termasuk anjing pelacak. Usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil, dan Mariyah ditemukan dalam keadaan selamat.

Motor Dipinjam Tak Kembali, Warga Mayong Alami Dugaan Penggelapan di KalinyamatanJepara – Seorang warga Desa P**e, Kecam...
29/10/2025

Motor Dipinjam Tak Kembali, Warga Mayong Alami Dugaan Penggelapan di Kalinyamatan

Jepara – Seorang warga Desa P**e, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, bernama Muhammad Jamilun, mengalami kejadian nahas setelah motornya dipinjam dan tidak dikembalikan oleh seseorang yang dikenal bernama Muhammad Riyandho, warga Kalipucang, Jepara.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 23 Oktober 2025, sekitar pukul 13.30 WIB di wilayah Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara.

Menurut keterangan korban, kejadian bermula ketika pelaku datang untuk dipijat di rumah kakak sepupu perempuan korban. Setelah selesai, pelaku berpamitan hendak pergi ke ATM dan membeli lauk sebentar. Ia kemudian meminjam motor milik korban dengan alasan hanya sebentar. Namun, setelah ditunggu lama, pelaku tidak pernah kembali hingga saat ini.

Motor yang dibawa kabur memiliki ciri sebagai berikut:

Jenis: Honda Beat

Nomor Polisi: H 2125 AZE

Tahun: 2017

Korban berharap masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan motor tersebut maupun pelaku, dapat menahan sementara dan menghubunginya di nomor 0823-2391-3011 (Muhammad Jamilun).

Atas kejadian ini, korban berencana melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian agar dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sumber quinsha

Address

Jln. Diponegoro
Batealit

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jepara News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Jepara News:

Share