17/09/2025
Ketua Komisi C Nur Hidayat Minta RS Kartini Jadikan Relawan Ambulans Mitra Strategis
Jepara – Kualitas layanan publik kembali menjadi perhatian komisi C dalam rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 yang digelar di DPRD Jepara, Selasa (16/9/2025). Salah satu isu utama adalah pelayanan di RSUD Kartini Jepara yang dinilai masih perlu ditingkatkan agar lebih profesional, ramah, cepat, dan berpihak kepada masyarakat kecil.
Ketua Komisi C DPRD Jepara, Nur Hidayat, menyampaikan bahwa rumah sakit daerah memiliki tanggung jawab besar sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.
“Kami minta RS Kartini Jepara memberikan fasilitas dan pelayanan yang prima, baik, nyaman, cepat, ramah, profesional, dan berpihak pada masyarakat bawah,” ujarnya di hadapan peserta rapat.
Pernyataan ini, lanjutnya, tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai dorongan agar RSUD Kartini terus berbenah. Kritik yang disampaikan masyarakat merupakan refleksi nyata dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih humanis.
Menurut Nur Hidayat, pelayanan kesehatan bukan hanya soal obat dan peralatan medis, tetapi juga tentang sikap ramah, kepedulian, serta kenyamanan pasien.
“Masyarakat datang ke rumah sakit dengan harapan bisa sembuh. Jangan sampai mereka justru terbebani dengan pelayanan yang kurang memuaskan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, DPRD juga mendorong manajemen RSUD Kartini menjalin komunikasi lebih erat dengan Paguyuban Ambulans Jepara. Relawan ambulans disebut sebagai ujung tombak yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, bahkan sebelum pasien masuk ruang perawatan.
“Mereka benar-benar relawan, tulus mengabdi tanpa pamrih. Kalau perlu jadikan mitra resmi rumah sakit dan berikan pelatihan PHD (Pertolongan Hidup Dasar) agar kemampuan mereka semakin meningkat. Baik buruk nama rumah sakit, salah satunya juga ditentukan oleh mereka, karena mereka yang pertama kali menyentuh pelayanan paling dasar,” ujar Nur Hidayat.
Ia menambahkan, relawan ambulans memiliki peran strategis bukan hanya dalam menolong pasien, tetapi juga dalam membangun citra pelayanan rumah sakit. Mereka bahkan kerap menjadi pihak yang dipercaya memberi rekomendasi kepada keluarga pasien terkait kualitas layanan sebuah rumah sakit.
Rapat pembahasan RAPBD 2026 tersebut turut dihadiri manajemen RSUD Kartini, Asisten I Setda Jepara, Bagian Hukum Setda Jepara, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta pimpinan dan anggota Komisi C DPRD Jepara.
Nur Hidayat juga menegaskan bahwa sinergi antara rumah sakit, pemerintah daerah, legislatif, dan relawan menjadi kunci utama peningkatan kualitas layanan kesehatan di Jepara. Kebijakan anggaran, menurutnya, tidak boleh berhenti pada angka, tetapi harus nyata dirasakan masyarakat.
Fasilitas Transit untuk Sopir Ambulans
Terpisah, Direktur RSUD Kartini Jepara, dr. Tri Iriantiwi, saat dihubungi melalui WhatsApp, menyampaikan bahwa pihaknya telah berusaha memberi bentuk apresiasi sederhana kepada para sopir ambulans.
Sebuah ruang transit khusus kini disediakan di area parkir ambulans. Fasilitas tersebut dilengkapi sofa empuk, kasur lengkap dengan bantal dan guling, kipas angin, dispenser air panas dan dingin, serta kopi dan teh gratis.
“Kami memahami tugas kawan-kawan sangat berat, siaga 24 jam, sering menunggu lama di rumah sakit. Kami ingin memberi ruang agar mereka bisa beristirahat dengan tenang, minum kopi atau teh, bahkan tidur jika perlu,” pelan tapi pasti kami akan berusaha memberi pelayanan terbaik untuk semua baik pasien , keluarga pasien, karyawan, juga mitra kami para relawan driver ambulan ngkapnya.
Ruang transit ini lahir dari kepedulian terhadap para sopir ambulans yang selama ini bekerja tanpa mengenal waktu. Meski sederhana, langkah tersebut diharapkan bisa memberi kenyamanan dan penghargaan bagi mereka yang menjadi mitra penting dalam pelayanan kesehatan.