21/11/2024
Kisah cinta antara Rasulullah SAW dan Khadijah binti Khuwailid adalah salah satu cerita yang paling menginspirasi dalam Islam, penuh dengan cinta, kesetiaan, dan penghormatan yang mendalam. Berikut beberapa sisi romantis dari hubungan mereka:
1. Awal Kisah Cinta: Khadijah Melamar Rasulullah
Khadijah adalah seorang janda kaya dan terpandang di Makkah. Ia mendengar tentang kejujuran, akhlak mulia, dan kecerdasan Muhammad sebelum diangkat menjadi nabi. Ketika Muhammad bekerja sebagai pedagang yang membawa barang dagangannya ke Syam, Khadijah terkesan dengan kejujurannya.
Merasa yakin dengan karakternya, Khadijah mengirimkan seorang perantara untuk menyampaikan lamaran kepada Muhammad. Rasulullah menerima lamaran ini, meskipun perbedaan usia mereka cukup besar (Khadijah lebih tua 15 tahun). Hal ini menunjukkan keberanian Khadijah dan kesederhanaan Rasulullah.
2. Kesetiaan Rasulullah kepada Khadijah
Selama hidup bersama, Rasulullah tidak pernah menikah dengan wanita lain. Khadijah adalah satu-satunya istri beliau selama 25 tahun pernikahan mereka. Kesetiaan ini menunjukkan betapa dalamnya cinta dan penghormatan Rasulullah kepada Khadijah.
3. Dukungan Penuh Khadijah di Masa Sulit
Ketika Rasulullah menerima wahyu pertama di Gua Hira, beliau kembali ke rumah dengan rasa takut dan cemas. Khadijah menenangkan Rasulullah, memeluknya, dan berkata dengan penuh keyakinan:
> "Demi Allah, Allah tidak akan membiarkanmu. Engkau adalah orang yang menyambung silaturahmi, menolong yang lemah, memuliakan tamu, dan membantu orang yang tertimpa musibah."
Khadijah adalah orang pertama yang beriman kepada Rasulullah dan mendukungnya tanpa ragu-ragu. Ia juga mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan dakwah Islam.
4. Rasa Cinta Rasulullah Setelah Khadijah Wafat
Setelah Khadijah wafat, Rasulullah sering menyebut-nyebut nama Khadijah. Bahkan, meski menikah dengan istri lain setelahnya, Rasulullah selalu mengenang kebaikan Khadijah. Dalam sebuah hadis, beliau berkata:
> "Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik darinya. Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari, dia mempercayaiku ketika orang-orang mendustakan, dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menahan hartanya dariku."
Aisyah RA, salah satu istri Rasulullah yang lain, pernah cemburu karena Rasulullah begitu sering mengenang Khadijah. Ketika Aisyah bertanya mengapa beliau begitu teringat kepada Khadijah, Rasulullah menjawab:
> "Aku diberi rezeki cinta dari Khadijah."
5. Penghargaan terhadap Hadiah dari Khadijah
Rasulullah sering menghormati teman-teman lama Khadijah bahkan setelah Khadijah wafat. Ketika ada hadiah atau pemberian dari teman-teman Khadijah, Rasulullah selalu menerimanya dengan s**a cita, menunjukkan betapa dalamnya cinta dan penghormatan beliau kepada mendiang istrinya.
6. Kehidupan Sederhana yang Penuh Cinta
Meskipun Khadijah adalah wanita kaya, kehidupan rumah tangganya dengan Rasulullah penuh dengan kesederhanaan. Mereka hidup dalam cinta, keikhlasan, dan saling mendukung, tanpa mengutamakan kemewahan duniawi.
Kisah mereka mengajarkan bahwa cinta sejati adalah tentang kesetiaan, dukungan tanpa syarat, dan saling menghormati dalam setiap keadaan.