Sepatu Sendal Murah

Sepatu Sendal Murah Toko online sepatu dan sandal tepercaya dengan berbagai macam model

lulur Rempah kuning khas Bugis ❤️Dengan Campuran berbagai macam bahan-bahan alami khas bugis seperti tepung beras, kunyi...
11/05/2024

lulur Rempah kuning khas Bugis ❤️
Dengan Campuran berbagai macam bahan-bahan alami khas bugis seperti tepung beras, kunyit, temu giring dan daun pandan, bengkoang membuat lulur kuning Bugis memberikan beberapa khasiat yaitu:

Memutihkan kulit secara menyeluruh,Memutihkan selangkangan, Memutihkan keti, Mengangkat sel kulit mati, menghilangkan daki tebal yg mnumpuk ,, meratakan warna kulit kita ,
Mencerahkan selangkangan,keti, Memudarkan streackmarkh,,
Mendinginkan kulit.
Melembabkan kulit.
Menghaluskan kulit.
Mencerahkan kulit.
Membuat kulit halus dan wangi ,
Memutihkan kulit scra permanen jika rutin luluran
Selain itu, tepung beras mengandung zat yang sangat penting untuk proses mencerahkan kulit, yaitu PABA (para amino acid). Kandungan tersebut dapat bertindak sebagai tabir surya.
Di samping itu, trdapat di dalam lulur yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari. Hal ini membuat kulit tampak awet muda dan segar, lembab segar sehat putih bersih serta menjaga elastisitas kulit kita
Tersedia 3 ukuran ya kak

Udah lama pengen komentari postingan2 orang2 insecure ini, karena baca komen2nya risih.Pertama, kasta terendah seperti d...
30/04/2024

Udah lama pengen komentari postingan2 orang2 insecure ini, karena baca komen2nya risih.

Pertama, kasta terendah seperti di gambar ini. Saat kamu numpang di mobil orang.

Jadi gini, saat kamu nebeng, terus dikasih kursi paling belakang, emang kamu maunya di mana sih? Di depan? Di tengah?

Kenapa yang punya mobil lebih sering di depan dan tengah? Karena saat ada keperluan, isi bensin misal, mereka gampang turunnya. Cek angin ban mobil, mereka juga gak harus repot tinggal buka dan turun. Kalau pemilik di paling belakang, apa gak repot kalau ada apa2? Namanya nebeng kan emang tinggal duduk santai, tinggal turun, kadang makan aja dibayarin.

Kenapa jadi baper dan merasa direndahkan dengan duduk di belakang ya? Aneh.

Yang kedua ada lagi postingan orang2 insecure ini. Saat lebaran, keluarga yang miskin paling banyak di dapur katanya. Masak, cuci piring dll. Yang kaya diem aja.

Kalau menurutku ya, lebih ke SALING aja.

Yang punya duit udah jelas mengeluarkan makanan, biaya makan, kadang jalan2 pun dia yang bayar. Bensin pun dia yang bayar, terus semua konsumsi dia yang bayar, ya menurutku wajar jika kemudian yang gak mengeluarkan uang ini bantu2 tenaganya. Bantu cuci piring, bantu nyapu.

Jadi kenapa merasa dibabu kan? ya masa orang yang punya uang udah mengeluarkan uang untuk makan bersama, masih harus cuci2, beres2, terus yang gak punya uang gak membantu apa2?

Apa dalam keluargaku gini?

Kadang, keluarga yang numpang mobil ya paling belakang. Alasannya kami pemilik ya biar leluasa mau beli makanan, mau beli bensin, mau cek angin atau kebocoran, mau ngapain aja karena kita yang menentukan.

Saat di rumah, biasanya kita patungan untuk makan sekian hari. Yang gak ikut patungan ya gak disuruh juga untuk beres2, lebih kepada siapa yang gak punya bayi. Karena aku keseringan punya bayi, batita dan balita, selain ngasih uang untuk keperluan bersama, aku juga jarang ngapa2in (sesekali cuci piring kalau dilihat banyak n belum ada yang sentuh) karena aku repot sama anak.

Jadi, menurutku ini masalah saling melengkapi aja sih.
Yang punya uang, keluarin uangnya, yang gak punya uang ya bantu tenaga.

Jadi kenapa akhir2 ini banyak postingan macam ini dan komen2nya tuh terkesan menderitaaa sekali. Entah deh beneran apa gimana.

Serba salah jadinya.

Diajak, merasa dikastakan rendah karena disuruh duduk di belakang. Gak diajak makin lagi pasti bilang punya sodara pelit punya mobil aja gak pernah ngasih tumpangan.

Emang ini masalah MENTAL.

Hati2 kalau kalian yang biasa numpang posting ginian, bisa2 sodara kamu malah jadi takut ngasih tumpangan karena gak merasa dihargai, malah disangka menistakan. Padahal dikasih tumpangan aja harusnya bersyukur.

27/04/2024

Banyak Terjadi.. 😔😞
Anak Sering Jadi Korban Kalau Ibu Tertekan Dan Banyak Pikiran

Jadi, harus paham bahwa menyenangkan istri artinya menyelamatkan anak-anak, secara jangka pendek maupun jangka panjang. Anak baik akhlaknya, cerdas, bertanggung jawab, semua ada di bawah pengaruh didikan seorang ibu.

Suami harus banyak bersyukur kalau punya istri yang banyak beban hidup tapi dia masih Tuhan karuniakan kewarasan saat mengurus anak-anaknya. Bantu kurangi beban bukan malah nambahin beban. Bersyukur itu bukan cuma di mulut, dibuktikan dengan meningkatkan perhatian pada istri.

Tapi si istri ini sebagai pihak terdzalimi gak bisa bales, takut, ambil sikap hanya diam, menangis dalam hati, dan akhirnya melampiaskan ke pihak yang lebih lemah yaitu anak-anaknya.

Parahnya lagi, orang gak sadar bahwa dari ucapan-ucapan ngasal alias asbun ternyata "sukses" menjadikan isi ibu seorang pembunuh anak-anaknya.

Miris kan ya?

Beban istri itu bukan cuma dari anak-anak aja. Anak rewel, anak sakit, Anak kondisi khusus, anak lebih dari satu, kelelahan lahir batin si Ibu setiap hari, lalu bisa jadi yang parahnya itu ditambah beban beban dari sikap suami, keadaan ekonomi yang sulit.

Dan memang iya gak menutup mata bahwa banyak istri stres depresi itu karena tekanan biar terdekat pihak terdekat, seperti mertua, ipar, orang tua, tetangga dst.

Dan saat udah terjadi kejahatan, orang dengan entengnya bilang;

SI IBU YANG KURANG IMAN, SI IBU YANG BODOH, SI IBU YANG JAHAT dst dst...

Semua menghakimi si Ibu. Tanpa mau mikir seperti apa beban hidupnya, siapa orang atau pihak dibalik si ibu yang lebih buruk imannya, yang lebih bodoh, yang lebih jahat hingga tega berkata-kata yang menyakiti hati si ibu tsb? Hingga mendorong si ibu berbuat hal yang buruk?

Kalau gak bisa dikasih kebaikan atau bantuan, mending diem. Gak bisa kasih kata-kata baik ya mending diem.

Emang susah jadi ibu yang baik ya, terutama kalau banyak tekanan kanan kiri depan belakang. Harus tetap waras. Ingat Tuhan gak kasih beban diluar kesenggupan

Jaga kewarasanmu bunda jangan dengarkan omongan di luar ...😔😘😍🥰
I love BUNDA 😘😍🥰🌹🫂

~~
Pemikiran GURU Ban Saplar
Ditulis oleh : Alin Tekege



Bismillahhh semngatttt
26/04/2024

Bismillahhh semngatttt

Beri kata manis untuk pasangan pengantin ini gaesss🥰Pengikut Sorotan Semua Orang
26/04/2024

Beri kata manis untuk pasangan pengantin ini gaesss🥰

Pengikut
Sorotan
Semua Orang

Siapapun yang menulisnya, Terimakasih karena telah mampu membuat saya terharu... 😢😢😥😥😭😭😭Ingat Ibu....Sudah dua tahun ini...
25/04/2024

Siapapun yang menulisnya, Terimakasih karena telah mampu membuat saya terharu... 😢😢😥😥😭😭😭

Ingat Ibu....

Sudah dua tahun ini emak ikut tinggal di rumahku, emak yang sudah sepuh dan berusia tujuh puluh tahun lebih. Dulu emak tinggal berdua dengan bapak di desa, tapi semenjak bapak pergi mendahului emak, aku gak tega meninggalkannya sendirian, kuajak emak ke rumahku di kota.

Awalnya mas Ardi, kakak tertuaku sempat mengajak emak tinggal bersamanya tapi gak lama karena istrinya keberatan dengan emak yang makin hari makin rewel dan banyak maunya.

"Mbakmu kadang sudah nahan hati dengan kelakuan emak, Dik, cerewetnya minta ampun," keluh mas Ardi ketika mengantar emak ke rumahku.

Semakin senja tingkah emak seolah melampiaskan rasa ketika muda dulu. Emak dahulu terlalu menurut pada bapak dan gak pernah ada maunya, sekarang ketika tua rasa yang dahulu ia tahan dengan mudah ia ungkapkan.

"Nasi goreng pakai bumbu instan kayak gini gak enak."

"Pakaian jangan di-laundry, gak bersih, enak nyuci sendiri."

"Anakmu itu jajan terus, gak sehat entar batuk."

"Untuk apa beli hiasan dinding, buang-buang uang."

"Kalau hari Minggu jangan kesiangan, jangan pemalas."

Setiap hari, selalu saja omelan emak mewarnai hari-hariku. Ketiga anakku kadang kena sasaran ocehan emak, ada-ada saja yang salah di matanya.

"Dengarkan saja, Dik, gak usah diladeni, wajar orang tua," nasehat suamiku ketika aku mengeluhkan sikap emak yang kadang menjengkelkan.

"Kadang aku emosi juga, mas, kalau lama-lama kayak gini."

Suamiku tersenyum dan mencubit pipiku. "Alhamdulillah kita masih diberi nikmat merawat orang tua, jangan sampai kelak kita menyesal ketika dia sudah tiada."

Aku bergeming, benar juga.

***

Hari Senin pagi, suamiku masih dinas di luar kota, kebetulan yang bantu di rumah terlambat datang. Anak-anak rewel, mandi pun harus ribut, sarapan mesti berantem dan pakai seragam lambatnya setengah mati.

"Ayo, Nak, buruan entar mama terlambat," ucapku gusar. Jam delapan pagi ini ada rapat di kantor.

Semalam aku gak enak badan, batuk dan pilek mungkin kecapekan karena sudah tiga hari begadang mengerjakan laporan.

"Nak, cangkul kita dimana ya?" tanya emak ketika aku sedang memakaikan sepatu si bungsu.

"Gak tahu, Mak, tanya Bi Inah saja di belakang," jawabku. Ada-ada saja emak ini, dikala orang sibuk pagi-pagi dia sibuk nanyain cangkul.

"Kata Bi Inah dia gak tahu," ucap emak lagi.

"Cari di belakang, Mak," jawabku kesal. Apa mendesaknya coba mencari cangkul di jam genting seperti ini.

"Aisyah ayo nak buruan." Aku memanggil putriku yang dari tadi tak keluar kamar. Waktu semakin bergerak meninggalkan angka tujuh, aku semakin gelisah.

"Bentar, Ma, masih nyari buku PR semalam, gak ketemu," jawab Aisyah.

"Mama tunggu lima menit, adikmu sudah di mobil semua. Kalau kamu belum keluar kami tinggal."

"Nak, kamu cari dulu cangkul, toh kamu belum pergi," ucap emak gusar.

Aku bergeming, malas menanggapi emak.

"Nak, ingat dulu dimana kamu naruh cangkulnya." Emak mendesak, raut wajahnya pun terlihat kesal.

Aisyah putriku berlari keluar rumah, ia segera masuk ke mobil.

"Aku dan anak-anak berangkat ya, Mak." Aku mengambil punggung tangan emak dan menciumnya cepat.

Emak menarik lenganku, "cari dulu cangkulnya," ucap emak.

"Entar sore ya, Mak. " Aku tersenyum, berusaha sabar.

"Emak mau sekarang!" Emak membentak.

"Mak, aku ini sudah terlambat, hari ini ada rapat, kalau persentasiku gagal bisa gawat. Emak jangan buat masalah d**g, untuk apa coba nanya cangkul sekarang? Wajar saja kalau istri mas Ardi gak betah sama emak kalau rewel kayak gini." Aku beranjak meninggalkan emak, masuk mobil dan membanting pintunya. Kesal.

Sekilas kulihat emak terdiam dengan mata yang berkaca.

Jantungku berdetak cepat seolah ada yang mengejar, napasku terasa sesak dan kedua mataku memanas. Baru kali ini aku membentak emak, sebelumnya aku berhasil menahan diri dari kerewelan emak namun kesabaran ada batasnya. Meledak sudah amarah ini.

"Mama jangan kasar gitu d**g sama nenek," ucap Aisyah putriku.

Aku diam.

"Biasanya kan mama sabar," Yusuf putra keduaku menimpali.

"Nenek bilang dulu waktu kecil mama orangnya rewel, kalau nanya gak bisa stop, tapi nenek s**a. Itu artinya mama pintar kata nenek. Terus mama juga orangnya kalau ada mau gak bisa ditunda dan nenek bilang itu bagus artinya mama orangnya gigih." Aisyah berkata pelan.

Aku bergeming kehilangan kata-kata. Anakku benar, bukankah sifat emak dan aku kini sama? Kami sama-sama rewel, banyak maunya, selalu gigih bila ada keinginan tapi hanya ada satu yang membedakan. Emak menganggap sikapku ini sebagai sebuah anugrah dan dengan senang hati menerimanya, tapi aku? Dengan mudah aku menganggap emak sebagai beban.

Tak ada pembicaraan lagi di mobil hingga ketiga anakku turun dan masuk ke gerbang sekolah, ketiganya melambaikan tangan dengan mata yang juga berkaca. Emak yang bagiku rewel itu adalah kesayangan bagi putra putriku.

Aku menepuk setir mobil berkali-kali, sepuluh menit lagi pukul delapan, bila memacu kendaraan dengan cepat maka aku masih bisa ke kantor tepat waktu. Tapi ada yang mengganjal di hati, sebuah rasa berjudul penyesalan.

Baru dua tahun emak di rumah, emak pun tak sakit-sakitan, masih bisa makan, minum dan membersihkan diri sendiri, hanya sedikit rewel saja. Tapi aku, anak yang telah sembilan bulan dikandungnya, dua tahun disusui, belasan tahun dirawat dan disekolahkan hingga akhirnya menikah pun masih tetap menyusahkan. Begitu mudah aku menganggap emak sebagai beban.

Tubuhku bergetar dengan napas yang tersendat, tumpah sudah air mata ini. Emak.

***

Aku segera memarkirkan mobil di garasi dan berlari ke kamar emak. Persetan dengan rapat dan persentasi, aku harus segera memohon maaf emak. Paling-paling pekerjaanku akan diambil alih oleh teman kantor dan tahun ini gak dapat bonus. Itu gak penting, hati emak lebih berharga dari apapun, tak kan kubiarkan retak dan hancur.

Kedua mataku menyisir kamar emak yang kosong. Kemana emak? Aku berlari ke dapur.

"Mana emak, Bi?" tanyaku pada Bi Inah yang sedang mencuci piring.

"Di halaman belakang, Bu, entah lagi apa tapi kayaknya dari tadi ngucek-ngucek mata terus kayak nahan nangis gitu."

Segera aku ke halaman belakang rumah dimana banyak tanaman emak tumbuh subur. Emak sedang menggali sesuatu dengan pisau kecil ketika aku menghampirinya.

"Lagi apa, Mak?" tanyaku.

Emak menoleh dan tersenyum. "Gak ngantor?"

Aku menggeleng, "gak enak badan," bohongku.

"Emak tadi mau minta cangkul buru-buru karena mau gali jahe merah ini. Semalam emak dengar kamu batuk gak berhenti jadi emak mau buat wedang jahe biar bisa kamu minum sebelum berangkat kerja makanya tadi emak buru-buru." Emak masih menggali tanah dengan pisau kecil.

Aku bergeming.

"Mak gak berani pakai pisau dapur kamu, kan pisau mahal nanti rusak kalau kena tanah makanya tadi cari cangkul."

Ah bodoh, apa ini, dadaku kian sesak.

"Untung ketemu pisau kecil ini, peninggalan bapakmu dulu, ini emak sudah dapat banyak jahenya." Emak menunjukkan lima ruas jahe merah di telapak tangannya. Ia beranjak dan tersenyum. "Kamu istirahatlah, nanti wedang jahenya emak antar ke kamarmu. "

Ya Allah, ya Allah, berkali aku menyebut nama-Nya. Duhai hati alangkah mudah syetan merasuki diri, betapa rapuh pertahanan diri, durhakalah aku yang telah melukai hati wanita baik ini.

Aku segera berlari dan memeluk tubuh kurus emak. "Maafkan aku, Mak, maafkan, aku salah sudah membentak emak. "

Emak memegang pundakku dan tersenyum. "Gak apa." Emak kembali memelukku dan menepuk pundakku. "Istirahat lah, kamu lelah," bisik emak.

Setiap orang tua akan sangat bahagia menghabiskan waktu merawat anaknya namun sebaliknya tak semua anak memiliki ketulusan dalam merawat orang tuanya walau hanya hitungan tahun.

Itulah ibuku ibumu ibu kita

Alhamdulillah Alloh Taala memberi ibu kita umur panjang, sehingga kita bisa berbakti padanya

ibu ibu ibu bapak

25/04/2024

Vidio ini mengandung bawang😭
Pengikut
Sorotan
Semua Orang

AssalamualaikumSelamat siang semua Sorotan Semua Orang
19/02/2024

Assalamualaikum
Selamat siang semua

Sorotan
Semua Orang

AssalamualaikumMari sarapan semuaSampe mana nih nasgor telor aku coment ya... Sorotan Semua Orang
17/02/2024

Assalamualaikum
Mari sarapan semua
Sampe mana nih nasgor telor aku coment ya...

Sorotan
Semua Orang

Address

Bekasi
17510

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sepatu Sendal Murah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Sepatu Sendal Murah:

Share