
05/09/2025
Nabi Muhammad ﷺ lahir di Tahun Gajah.
Apakah itu kebetulan sejarah? Tidak.
Itu adalah pesan Ilahi yang dalam.
Pasukan bergajah hendak menghancurkan Ka‘bah.
Ka‘bah hanyalah bangunan batu, jika roboh bisa dibangun kembali.
Namun Allah sendiri turun tangan menjaganya.
Sebab pesan sejati bukan pada batu, melainkan pada makna.
Ka‘bah adalah simbol qolbu, rumah tempat Allah bersemayam dalam diri manusia.
“Langit dan bumi tidak mampu menampung-Ku,
tetapi qolbu orang beriman adalah rumah-Ku.” (Hadis Qudsi)
Tubuh gajah adalah simbol nafsu besar,
mata sipitnya adalah pandangan sempit,
yang selalu ingin merusak kesucian hati.
Maka Allah memberi pesan:
Ka‘bah dari batu bisa dibangun kembali,
tetapi Ka‘bah sejati adalah qolbu.
Rumah Allah di dalam diri manusia, itulah yang harus dijaga.
Dan ingatlah, gajah hanya bisa dikalahkan oleh burung, terbang tinggi agar pandangan menjadi luas, melampaui sempitnya nafsu yang membutakan.
Lalu, kelahiran Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal.
Bukan sekadar angka, melainkan isyarat.
Satu adalah Tauhid, dua adalah relasi hamba dan Rabb.
Ketika satu dan dua manunggal, terbukalah pintu dua belas, awal musim semi rohani, awal manusia mengenal Rabb dengan sebenar-benarnya kenal.
Maka, kelahiran Muhammad ﷺ bukan peristiwa kecil dalam sejarah,tetapi tanda kosmik, nafsu sebesar gajah takkan mampu mengalahkan cahaya ma’rifat.
Sejak 12 Rabiul Awal itu, dunia belajar kembali
apa artinya p**ang kepada Rabb.