Memey Memey

Memey Memey Halaman ini menyajikan novelยฒ menarik. Jangan lupa follow dan share

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO.Dia masih tetap dalam diamnya, meski Rich berkali-kali memanggil namanya, Jovanka belum ...
05/05/2024

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO.

Dia masih tetap dalam diamnya, meski Rich berkali-kali memanggil namanya, Jovanka belum juga membuka mata. Rich yang sudah sangat khawatir, pun tak bisa membiarkan Jovanka seperti ini di villa. Gadis itu butuh pertolongan.

"Siapkan pakaiannya, cepat! Dia harus dibawa ke rumah sakit," perintahnya pada pelayan.

Rich bersiap akan keluar. Dia tak mungkin menyaksikan mereka mengganti pakaiannya dengan yang baru.

"Aku tidak mati, Tuan Cullen, aku tak butuh dokter. Tinggalkan saja aku, aku ingin sendiri."

Tiba-tiba gadis itu berbicara membuat Rich terhenti di dekat pintu. Dia berbalik, melihat Jovanka yang masih setia dengan mata tertutup. Tapi bukankah baru saja dia berbicara?

Telinganya tidak salah kan? Gadis itu baru saja berbicara dan memanggilnya dengan sebutan 'Tuan'. Rich tidak mungkin mengigau saat dirinya sadar seratus persen. Tapi, kenapa mata Jovanka masih tertutup rapat?

"Jovanka, apa kau berbicara?" tanya Rich, dia pandangi wajah gadis itu seksama.

"Aku baik-baik saja, tolong tinggalkan aku sendiri." Jovanka memutar tubuhnya ke samping, menghindari tatapan mereka.

Oh syukurlah... ternyata Rich tidak salah mendengar. Jovanka sudah bangun dan dia lah yang barusan berbicara. Tapi... dia menolak pergi ke dokter?

"Kau yakin? Barusan kau pingsan, kita harus bertemu dokter." Semakin bingung Rich melihat gadis itu.

"Tolong... kumohon biarkan aku sendiri, untuk sementara."

Dia baik-baik saja. Ya, Rich yakin gadis itu baik-baik saja dari nada bicaranya yang sudah kembali seperti biasa. Tak ada emosi dan amarah lagi yang keluar dari mulut gadis itu.

"Baik. Aku akan pergi," kata Rich, memberikan Jovanka waktu untuk menyendiri. "Tapi aku akan mengawasimu, Jovanka, jangan melakukan sesuatu yang tidak benar." Dia berpesan.

Suara pintu tertutup pun terdengar yang berarti pria itu sudah pergi. Jovanka merasa sedikit lega saat dirinya hanya sendiri di sana.

Sebenarnya, Jovanka tidak pingsan seperti yang Rich katakan. Dia terlalu lelah memikirkan hidupnya yang sangat berantakan, juga setelah berteriak mengeluarkan seluruh emosinya pada pria itu. Seluruh tenaganya terkuras habis setelah berjalan sangat jauh dan menangis sepanjang jalan, jadi dia ketiduran.

Ketika Rich menggendongnya masuk ke vila, Jovanka sudah terbangun. Tapi dia cukup malu untuk membuka matanya setelah mengingat semua yang dia katakan pada Rich. Dia juga takut mendapat amarah karena pria itu selalu saja marah padanya.

"Kau pasti sudah gila, Jovanka...."

Diusapnya wajah dengan kedua tangan saat mengingat lagi semua kata-katanya. Masih beruntung tadi Rich tidak menghajarnya yang berbicara tidak sopan.

"Bagaimana jika dia benar-benar muak dan membunvhmu?"

Apakah itu penting?

Kemudian Jovanka berpikir. Bahkan ayahnya sudah menganggap dirinya tidak ada, apakah penting dia dibunvh atau tidak, oleh pria itu? Jovanka teringat lagi dengan setiap kata yang diucapkan sang ayah, hatinya kembali teriris.

Monster menakutkan, perusak kebahagiaan keluarga, ibunya menyesal, dia bukan anak Ferry Hernandez, semua ucapan sang ayah seperti berputar kembali di kepalanya dan membuat sesak dada Jovanka.

"Aku seburuk itu? Kenapa aku terlahir sangat buruk?" kata Jovanka dan tak tahan dia kembali menangis.

Kenapa ini sangat menyakitkan ketika kata kejam itu terus berputar bagaikan kaset rusak? Tak bisa kah Jovanka tenang sedikit saja, tanpa harus memikirkan semuanya? Dia sempat kehilangan akal sehatnya, berjalan tidak tentu arah meninggalkan rumah tempatnya dibesarkan. Apa tak cukup semua itu untuk mengusir kalimat kejam mereka?

Bahkan bayangan kedua kakaknya yang tak peduli saat dirinya diusir, pun ikut terlintas. Jovanka sangat kecewa sampai hatinya tak kuasa menahan. Padahal, dia sudah bertekad untuk mengubah hidupnya, sampai ayah dan kedua kakaknya menyesal. Tapi ternyata tidak segampang itu bagi Jovanka untuk menata kembali hatinya yang sangat rapuh. Tangisan pun kembali keluar dari mulut Jovanka, yang berusaha dia tahan sangat keras.

Namun, isakan kecil itu bisa terdengar ke luar kamar. Rich yang mengkhawatirkannya tak selangkah pun meninggalkan pintu itu. Dia tak bisa hanya diam membiarkan Jovanka terisak di dalam sana tanpa ditemani seseorang.

Rasa manusiawi di dirinya memaksa tangan untuk membuka pintu. Ketika Rich menatapnya, Jovanka juga tengah melihat dirinya. gadis itu sangat rapuh seperti ranting kecil diterpa badai musim dingin.

"Kenapa aku dilahirkan dengan nasib buruk, Tuan? Semua orang di sisiku menderita atas kelahiranku, aku hanya gadis pembawa sial," kata Jovanka diiringi air matanya yang terus mengalir.

Tak tahan mendengar perkataan gadis itu, Rich tak memikirkan apa pun lagi. Dia bergegas ke sisi ranjang dan langsung memeluk Jovanka. Dia mendekap tubuh kecil gadis itu dengan kedua tangan.

"Tidak, Jovanka, tak ada manusia yang terlahir membawa sial. Kau tidak buruk, tidak seburuk itu."

Kenapa dengan Rich? Sejak awal dia tak menyukai gadis itu, tapi melihatnya sangat menderita membuat Rich tak tahan membiarkannya.

"Aku tak tahu apa yang baru kau alami, tapi aku tahu itu pasti sangat berat. Menangis lah, tumpahkan semua sesakmu malam ini, tapi berjanjilah kau kembali pada dirimu saat pagi datang."

Novel ini sudah banyak babnya di aplikasi. silakan klik link untuk lanjut membaca.

Jangan lupa bantu share ya ๐Ÿ™๐Ÿฅฐ

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO adalah novel Romansa yang menceritakan kisah Keadaan yang menjepit membuat Jovanka menjadi ibu pengganti untuk bayi orang lain. Awalnya semua berjalan biasa saja, sampai Cataline merasa cemburu sebab Rich sangat perhatian pada kehamilan Jovanka. Cataline membenci Jova...

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO(Tolong dibantu share ya ๐Ÿ™) "Bunvh aku, Tuan, aku lelah dengan hidup ini."  Wajah itu ter...
05/05/2024

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO
(Tolong dibantu share ya ๐Ÿ™)

"Bunvh aku, Tuan, aku lelah dengan hidup ini."

Wajah itu terlihat tak bergairah dan tanpa ekspresi. Jovanka mengatakannya seperti kalimat itu tidak keluar dari dirinya. Dia benar-benar berbeda dari yang selama ini Rich kenal.

Ada apa? Kenapa dengan gadis kampung yang biasa selalu membangkang padanya, tapi sekarang justru sangat berbeda? Mata Jovanka yang sembab pun menunjukkan dia sudah lelah menangis, kaki dan tangannya berd4r4h dan luka di mana-mana, dia terlihat mengerikan seperti baru saja mengalami penganiay44n.

Ada apa sebenarnya?

"Jovanka, apa yang terjadi?" tanya Rich akhirnya, suara pria itu tidak membentak seperti tadi.

Jovanka masih setia dengan tatapan kosongnya, tanpa menunjukkan reaksi. Hanya bibirnya lah yang bergetar sebelum dia membukanya untuk berteriak.

"Bvnvh aku! Tolong bvnvh aku! Aku sudah lelah dengan hidup ini, maka bvnvh lah aku untuk mengakhiri semuanya, Tuan!"

Kemudian, air matanya pun keluar bersama tangisan penuh emosi. Tangisan yang seperti badai tiba-tiba membuat Rich sangat terkejut oleh reaksi yang ditunjukkan oleh Jovanka.

"Ada apa denganmu? Jovanka, jangan membuatku takut, katakan apa yang terjadi?" tanya Rich lagi, bingung mulai menghampirinya.

"Anda takut? Hahaha!"

Jika tadi dia menangis sangat kencang, sekarang Jovanka tertawa terbahak-bahak.

"Ya. Aku monster yang meng3rikan, semua orang pasti takut pada monster. Hahaha!"

Dari setiap kalimat yang membingungkan itu, Rich tahu gadis ini sedang tidak beres. Tapi tak ada bau alkohol dan sejenisnya yang tercium dari mulutnya, pertanda Jovanka tidak sedang mabuk. Lantas jika gadis itu sadar, tidak mungkin dia berbicara melantur seperti sekarang.

Pasti sesuatu yang buruk sudah terjadi padanya, sehingga Jovanka tak bisa mengontrol emosi. Rich menduga gadis itu sedang tak baik-baik saja.

"Mari, kita harus ke rumah sakit untuk memastikan keadaanmu."

Rich menarik tangannya pelan, sebab dia tahu gadis itu dalam keadaan tak normal. Tapi Jovanka menepis tangannya kasar.

"Kenapa? Kau takut aku baru saja menjv4l diri dan mencemari janinmu? Wah! Semua orang menilaiku sebagai gadis liar yang mur4h4n demi uang!"

"Apa yang kau katakan? Aku tidak menuduh apa pun padamu," kata Rich semakin heran. Bahkan dia heran kenapa gadis itu tiba-tiba tidak memanggilnya dengan embel-embel tuan.

"Ya, kau memang seperti itu! Kau menuduhku seperti itu, karena itulah kau membawaku ke rumahmu! Istrimu menuduhku masuk ke kamar tidur kalian dan kau percaya, karena di matamu, aku hanya gadis yang ingin menggodamu! Kalian... kalian semua manusia mengerikan dan tak punya hati!"

Semakin mulutnya terbuka, semakin banyak kata-kata melantur yang diucapkan. Rich tak bisa hanya membiarkannya berteriak di tepi jalan, takut akan mengundang mata orang banyak.

"Ayo masuk, kita bicara di mobil." Segera dia seret gadis itu masuk ke mobilnya, dia abaikan teriakan Jovanka yang terus menudingnya.

"Kau pikir aku tertarik padamu? Meski kau punya banyak uang, tak sudi bagiku merendahkan diri untuk merayu lelaki kasar seperti kau, Rich Damian Cullen!"

Peduli setan lah dia tak menghormati Rich kali ini. Yang terpenting, Rich bisa memaksa Jovanka masuk ke mobilnya meski dengan bersusah payah. Dia membawa mobilnya pergi meninggalkan tempat itu, sebelum ada orang yang melihatnya.

"Kalian si4l4n! Semua orang adalah si4l4n! Kalian memang b4jing4n yang sudah merusak hidup seorang gadis!"

"Ayo! Bawa mobilmu ke Rumah Sakit sekarang dan lakukan visum padaku! Kau harus memastikan janinmu di perutku harus bersih, kan? Maka cepat bawa aku ke Rumah Sakit sekarang juga untuk memeriksanya! Cepat... kau harus memastikannya, agar kau tidak seperti mereka yang hanya bisa menuduhku!"

Dia penuh emosi yang berapi-api, mengeluarkan semua sumpah ser4p4h pada Rich dan mereka. Entah mereka siapa yang Jovanka maksudkan, Rich tidak tahu. Dia mengurungkan niatnya membawa Jovanka ke Rumah Sakit, sebab hanya akan membuatnya malu jika gadis itu berteriak setiba di sana.

"Apakah salah aku mendapatkan uang dengan ini? Aku hanya ingin berkuliah untuk mengubah hidupku, tetapi aku tidak mur4h4n."

"Jovanka, tenanglah... aku tidak mengatakanmu seperti itu."

Hanya kalimat itu yang Rich katakan berharap Jovanka bisa lebih tenang, dia meliriknya dari kaca di atas kepala, melihat Jovanka yang masih terus menangis dan berteriak.

Seberat apa masalah yang dia hadapi sampai tak bisa mengontrol dirinya?

"Aku tak ingin terlahir ke dunia ini. Aku tak ingin membuat orang menderita. Aku... aku bahkan tak tahu apa yang terjadi setelah aku lahir. Kenapa semua orang sangat membenciku? Kenapa aku menjadi monster atas kesalahan yang tidak kuketahui?"

Suaranya semakin rendah sampai akhirnya tak jelas terdengar lagi. Rich hanya bisa mendengar gadis itu menangis pilu, dengan kata-kata yang seperti berbisik. Rasa kasihan tiba-tiba menyergap Rich, tak tega melihat gadis itu. Jovanka terus saja menangis yang membuat Rich tak mampu mengatakan apa pun.

Saat tiba di villa, Jovanka sudah tertidur. Mungkin dia terlalu lelah setelah berteriak dan menangis sepanjang jalan. Dia melihatnya seksama, ada beban yang sangat berat terlukis di wajah cantik yang putih.

Cantik?

Entah lah... entah karena rasa iba yang menyelimuti perasaannya, malam ini Rich melihat wajah Jovanka menjadi cantik.

"Jovanka, kita sudah tiba," kata Rich, membuka pintu di sebelah gadis yang tertidur dalam keadaan menyedihkan, tapi Jovanka tidak menjawab.

"Jovanka, turunlah. Kita sudah tiba." Dia mengulanginya, tetap tak dapat jawaban.

Khawatir Rich tak mendapat respons, dia meletakkan tangannya di hidung Jovanka. Masih bernapas, pertanda gadis itu masih hidup.

Apakah dia pingsan karena terlalu banyak menangis?

"Jovanka. Nona Jovanka Abigail!" panggil Rich, lagi tetap tak ada respons. Ya, Jovanka pasti pingsan karena terlalu banyak menangis.

"Apa lagi ini, astaga...."

Rich tak punya pilihan selain mengangkatnya sendiri. Meski di sana ada penjaga yang menghampiri, entah kenapa dia merasa gadis itu akan lebih aman jika dia yang menggendongnya. Dengan perasaan cemas, Rich membawa Jovanka menaiki anak tangga.

"Siapkan air hangat!"

Pelayan yang mendengarnya bergegas melakukan perintah Rich. Dia bawa gadis itu ke kamarnya di lantai dua, meletakkannya sangat pelan di atas ranjang yang empuk. Dia membuka jasnya dan melempar dengan asal, dia sangat khawatir.

"Ini airnya, Tuan."

"Letakkan di sini," kata Rich. Dia menyingsing lengan bajunya sebelum memeras kain di dalam air hangat dan meletakkannya di wajah Jovanka.

"Jovanka, bangun lah. Kau mendengarku?"

Masih dengan perasaan was-was, Rich mencelupkan lagi handuk kecil itu ke air hangat dan memerasnya. Dia seka seluruh wajah Jovanka untuk menyadarkan gadis itu.

"Jovanka. Hei, Jovanka, sadarlah!"

Tak juga mendapat respons, Rich semakin khawatir. Dia menyesal kenapa tadi tidak langsung membawa Jovanka ke Rumah Sakit.

"Bangunlah kataku, Jovanka. Hei, apa kau tak akan bangun?"

Apa yang dialami gadis ini sebenarnya, sampai-sampai dia menangis dan histeris seperti tadi. Apakah sesuatu memang terjadi, sehingga Jovanka menjadi seperti ini? Mengingat luka-luka di kakinya, Rich sangat takut jika Jovanka mengalami kekerasan.

Apakah mungkin dia mengalami pel3c3han? Tak heran jika Rich mulai berpikir yang tidak-tidak, dan dia semakin kalut.

Babnya sudah banyak, silakan klik link di bawah untuk membaca lanjut.

Pernikahan Rahasiaku dengan CEO adalah novel Romansa yang menceritakan kisah Keadaan yang menjepit membuat Jovanka menjadi ibu pengganti untuk bayi orang lain. Awalnya semua berjalan biasa saja, sampai Cataline merasa cemburu sebab Rich sangat perhatian pada kehamilan Jovanka. Cataline membenci Jova...

Waah dapet ginian dari Mamet, bisa digade ga ya? ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ
20/01/2024

Waah dapet ginian dari Mamet, bisa digade ga ya? ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

๐ŸŽ‰ Facebook mengakui saya sebagai kreator naik daun populer minggu ini!
16/01/2024

๐ŸŽ‰ Facebook mengakui saya sebagai kreator naik daun populer minggu ini!

Lumayanlah ya, daripada lumanyun ๐Ÿ˜
09/01/2024

Lumayanlah ya, daripada lumanyun ๐Ÿ˜

Address

Bengkalis

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Memey Memey posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share