
05/05/2024
Pernikahan Rahasiaku dengan CEO.
Dia masih tetap dalam diamnya, meski Rich berkali-kali memanggil namanya, Jovanka belum juga membuka mata. Rich yang sudah sangat khawatir, pun tak bisa membiarkan Jovanka seperti ini di villa. Gadis itu butuh pertolongan.
"Siapkan pakaiannya, cepat! Dia harus dibawa ke rumah sakit," perintahnya pada pelayan.
Rich bersiap akan keluar. Dia tak mungkin menyaksikan mereka mengganti pakaiannya dengan yang baru.
"Aku tidak mati, Tuan Cullen, aku tak butuh dokter. Tinggalkan saja aku, aku ingin sendiri."
Tiba-tiba gadis itu berbicara membuat Rich terhenti di dekat pintu. Dia berbalik, melihat Jovanka yang masih setia dengan mata tertutup. Tapi bukankah baru saja dia berbicara?
Telinganya tidak salah kan? Gadis itu baru saja berbicara dan memanggilnya dengan sebutan 'Tuan'. Rich tidak mungkin mengigau saat dirinya sadar seratus persen. Tapi, kenapa mata Jovanka masih tertutup rapat?
"Jovanka, apa kau berbicara?" tanya Rich, dia pandangi wajah gadis itu seksama.
"Aku baik-baik saja, tolong tinggalkan aku sendiri." Jovanka memutar tubuhnya ke samping, menghindari tatapan mereka.
Oh syukurlah... ternyata Rich tidak salah mendengar. Jovanka sudah bangun dan dia lah yang barusan berbicara. Tapi... dia menolak pergi ke dokter?
"Kau yakin? Barusan kau pingsan, kita harus bertemu dokter." Semakin bingung Rich melihat gadis itu.
"Tolong... kumohon biarkan aku sendiri, untuk sementara."
Dia baik-baik saja. Ya, Rich yakin gadis itu baik-baik saja dari nada bicaranya yang sudah kembali seperti biasa. Tak ada emosi dan amarah lagi yang keluar dari mulut gadis itu.
"Baik. Aku akan pergi," kata Rich, memberikan Jovanka waktu untuk menyendiri. "Tapi aku akan mengawasimu, Jovanka, jangan melakukan sesuatu yang tidak benar." Dia berpesan.
Suara pintu tertutup pun terdengar yang berarti pria itu sudah pergi. Jovanka merasa sedikit lega saat dirinya hanya sendiri di sana.
Sebenarnya, Jovanka tidak pingsan seperti yang Rich katakan. Dia terlalu lelah memikirkan hidupnya yang sangat berantakan, juga setelah berteriak mengeluarkan seluruh emosinya pada pria itu. Seluruh tenaganya terkuras habis setelah berjalan sangat jauh dan menangis sepanjang jalan, jadi dia ketiduran.
Ketika Rich menggendongnya masuk ke vila, Jovanka sudah terbangun. Tapi dia cukup malu untuk membuka matanya setelah mengingat semua yang dia katakan pada Rich. Dia juga takut mendapat amarah karena pria itu selalu saja marah padanya.
"Kau pasti sudah gila, Jovanka...."
Diusapnya wajah dengan kedua tangan saat mengingat lagi semua kata-katanya. Masih beruntung tadi Rich tidak menghajarnya yang berbicara tidak sopan.
"Bagaimana jika dia benar-benar muak dan membunvhmu?"
Apakah itu penting?
Kemudian Jovanka berpikir. Bahkan ayahnya sudah menganggap dirinya tidak ada, apakah penting dia dibunvh atau tidak, oleh pria itu? Jovanka teringat lagi dengan setiap kata yang diucapkan sang ayah, hatinya kembali teriris.
Monster menakutkan, perusak kebahagiaan keluarga, ibunya menyesal, dia bukan anak Ferry Hernandez, semua ucapan sang ayah seperti berputar kembali di kepalanya dan membuat sesak dada Jovanka.
"Aku seburuk itu? Kenapa aku terlahir sangat buruk?" kata Jovanka dan tak tahan dia kembali menangis.
Kenapa ini sangat menyakitkan ketika kata kejam itu terus berputar bagaikan kaset rusak? Tak bisa kah Jovanka tenang sedikit saja, tanpa harus memikirkan semuanya? Dia sempat kehilangan akal sehatnya, berjalan tidak tentu arah meninggalkan rumah tempatnya dibesarkan. Apa tak cukup semua itu untuk mengusir kalimat kejam mereka?
Bahkan bayangan kedua kakaknya yang tak peduli saat dirinya diusir, pun ikut terlintas. Jovanka sangat kecewa sampai hatinya tak kuasa menahan. Padahal, dia sudah bertekad untuk mengubah hidupnya, sampai ayah dan kedua kakaknya menyesal. Tapi ternyata tidak segampang itu bagi Jovanka untuk menata kembali hatinya yang sangat rapuh. Tangisan pun kembali keluar dari mulut Jovanka, yang berusaha dia tahan sangat keras.
Namun, isakan kecil itu bisa terdengar ke luar kamar. Rich yang mengkhawatirkannya tak selangkah pun meninggalkan pintu itu. Dia tak bisa hanya diam membiarkan Jovanka terisak di dalam sana tanpa ditemani seseorang.
Rasa manusiawi di dirinya memaksa tangan untuk membuka pintu. Ketika Rich menatapnya, Jovanka juga tengah melihat dirinya. gadis itu sangat rapuh seperti ranting kecil diterpa badai musim dingin.
"Kenapa aku dilahirkan dengan nasib buruk, Tuan? Semua orang di sisiku menderita atas kelahiranku, aku hanya gadis pembawa sial," kata Jovanka diiringi air matanya yang terus mengalir.
Tak tahan mendengar perkataan gadis itu, Rich tak memikirkan apa pun lagi. Dia bergegas ke sisi ranjang dan langsung memeluk Jovanka. Dia mendekap tubuh kecil gadis itu dengan kedua tangan.
"Tidak, Jovanka, tak ada manusia yang terlahir membawa sial. Kau tidak buruk, tidak seburuk itu."
Kenapa dengan Rich? Sejak awal dia tak menyukai gadis itu, tapi melihatnya sangat menderita membuat Rich tak tahan membiarkannya.
"Aku tak tahu apa yang baru kau alami, tapi aku tahu itu pasti sangat berat. Menangis lah, tumpahkan semua sesakmu malam ini, tapi berjanjilah kau kembali pada dirimu saat pagi datang."
Novel ini sudah banyak babnya di aplikasi. silakan klik link untuk lanjut membaca.
Jangan lupa bantu share ya ๐๐ฅฐ
๐๐๐๐
Pernikahan Rahasiaku dengan CEO adalah novel Romansa yang menceritakan kisah Keadaan yang menjepit membuat Jovanka menjadi ibu pengganti untuk bayi orang lain. Awalnya semua berjalan biasa saja, sampai Cataline merasa cemburu sebab Rich sangat perhatian pada kehamilan Jovanka. Cataline membenci Jova...