22/11/2025
ADAB MAKAN & MINUM
berikut beberapa adab makan dan minum sesuai sunnah Rasulullah SAW yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mencuci Tangan ketika Hendak Makan
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: «قَرَأْتُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ بَرَكَةَ الطَّعَامِ الوُضُوءَ بَعْدَهُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَرَأْتُ فِي التَّوْرَاةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بَرَكَةُ الطَّعَامِ الوُضُوءُ قَبْلَهُ» وَالوُضُوءُ بَعْدَهُ.
_"Wudhu (mencuci tangan) sebelum makan dapat menghilangkan kefakiran, dan wudhu setelah makan dapat menghapus dosa-dosa kecil."_ (HR. Abu Daud, As-Sunan: 3761; At-Tirmidzi, As-Sunan: 1846)
2. Membaca Basmalah
Sebelum makan atau minum, dianjurkan untuk mengucapkan bismillah. Rasulullah SAW bersabda,
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ
_"Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah "Bismillah"), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu._ (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
3. Membaca Hamdalah setelah Makan
4. Berkumur setelah Makan
5. Makan dengan Tangan Kanan
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda,
«إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ، وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ».
_"Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya."_ (HR Muslim)
6. Makan Menggunakan Tiga Jari
Imam Muslim berkata,
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ بِثَلَاثِ أَصَابِعَ، وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا.
_"Menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari His-yam bin Urwah dari Abdurrahman bin Sa'ad dari Ka'ab bin Malik dari bapaknya yang berkata, 'Rasulullah SAW itu makan menggunakan tiga jari (ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah), dan menjilati jari-jari tersebut sebelum membasuhnya."_
Lalu, apa alasan Rasulullah SAW. makan menggunakan tiga jari, bukan empat atau lima jari?
Sebenarnya, makan dengan lebih dari tiga jari diperbolehkan, terutama jika makanan tersebut mengandung kuah atau hal lain yang sulit dimakan dengan tiga jari. Namun, para ahli hikmah menjelaskan bahwa makan dengan tiga jari ini bukan hanya sebuah kebiasaan, tetapi mengandung makna mendalam. Penggunaan tiga jari ini mencerminkan ketawadhuan dan menghindarkan sifat rakus.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin menjelaskan bahwa makan dengan satu jari bisa mencegah sifat marah, dua jari menghindarkan kesombongan, tiga jari mencegah sifat lupa, dan makan dengan empat atau lima jari dapat menghindarkan sifat rakus.
Selain itu, makan dengan tiga jari juga membantu kita mengatur porsi makanan dengan lebih bijak, sehingga setiap suapan lebih tercampur baik dengan air liur dan mendukung pencernaan yang sehat.
7. Mengambil Makanan yang Terdekat
As-Samarqandi menyatakan, "termasuk dalam sunnah adalah, hendaknya janganlah seseorang mulai makan dari tengah-tengah makanan. Karena Rasulullah melarang hal ini dan menyuruh umatnya agar mulai makan dengan mengambil yang terdekat atau yang berada di pinggir tempat makan." (Bustan Al-'Arifin/As-Samarqandi/Dar Ihya' Al-Kutub Al-Arabiyah/hal 344)
Dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu Anhu, Nabi memiliki tempat makan besar yang disebut al-gharra'. Suatu hari, beliau mengundang sahabat makan bersama. Ketika mereka mengelilingi tempat makan, beliau bersabda:
"Makanlah kalian dari sekelilingnya dan biarkanlah atasnya, maka makanan ini akan diberkahi." (Al-Hadits)
"Dari sekelilingnya" maksudnya adalah pinggirnya, dan "biarkanlah atasnya" berarti bagian tengahnya, karena berkah Allah turun di sana.
8. Tidak Mencaci Makanan
9. Tidak Membiarkan Makanan yang Jatuh
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى، وَلْيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ، وَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ».
Rasulullah tidak pernah membiarkan makanan yang jatuh. Dari Anas ra., Rasulullah SAW bersabda,
_"Jika suapan salah seseorang di antara kalian jatuh, maka ambillah (jangan dibiarkan) dan buanglah yang kotor, setelah itu makanlah kembali. Jangan biarkan makanan untuk setan. Jangan membersihkan tangan dengan alat pembersih sebelum menjilat jari-jari tangan, karena tiada yang mengetahui makanan mana yang terdapat keberkahannya."_ (H.R. Muslim no. 2033).
10. Tidak Berlebih-lebihan dalam Makan
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an, Surat Al-A'raf ayat 31,
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
Artinya: _Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan._
11. Minum dengan Tiga Tegukan dan Membaca Basmalah
Minum dengan tiga tegukan adalah cara yang dianjurkan dalam Islam untuk menjaga adab dan kesehatan saat minum. Rasulullah SAW bersabda
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَشْرَبُوا وَاحِدًا كَشُرْبِ الْبَعِيرِ، وَلَكِنِ اشْرَبُوا مَثْنَى وَثُلَاثَ، وَسَمُّوا إِذَا أَنْتُمْ شَرِبْتُمْ، وَاحْمَدُوا إِذَا أَنْتُمْ رَفَعْتُمْ».
_"Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali tegukan, dan jika kalian minum, sebutlah nama Allah (membaca basmalah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah) ketika kalian mengangkatnya (setelah selesai minum)."_ (HR. At-Tirmidzi)
12. Tidak Bernafas dalam Bejana (Tempat Minum)
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِيهِ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ.
_"Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya, bahwasanya Nabi saw. melarang (kita) bernapas di dalam bejana atau meniup di dalamnya."_ (H.R. Muslim)
13. Tidak Makan dan Minum dengan Berdiri
Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW menyebut perbuatan makan sambil berdiri sebagai perbuatan yang buruk. Rasulullah SAW bersabda,
"Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji." (HR. Muslim)