Mbojo Media

Mbojo Media PUSTAKA MBOJO DULU & MASA KINI
(1)

RIP untuk AFFAN Bima(Ojol korban Demo Di Jakarta)
29/08/2025

RIP untuk AFFAN Bima
(Ojol korban Demo Di Jakarta)

Untuk kesekian kali kisahnya menjadi bukti nyata, bahwa kekurangan bukanlah alasan untuk menyerah pada keadaan. Justru d...
19/08/2025

Untuk kesekian kali kisahnya menjadi bukti nyata, bahwa kekurangan bukanlah alasan untuk menyerah pada keadaan.

Justru dari keterbatasan itulah lahir ketangguhan, keberanian, dan keyakinan bahwa masa depan bisa digenggam oleh siapa saja yang mau berjuang.

Ia mengajarkan bahwa mimpi tidak mengenal status sosial, dan bahwa harapan akan selalu menemukan jalannya ketika dipadukan dengan kerja keras, doa, dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

KETIKA MAGRIB MENGAJI HANYA SLOGAN
28/06/2025

KETIKA MAGRIB MENGAJI HANYA SLOGAN

DIBALIK MAKNA "INAKU DANA AMAKU LANGI"
26/06/2025

DIBALIK MAKNA "INAKU DANA AMAKU LANGI"

SPIRIT "SARANGGE", KITA PERLU MEMBACANYA KEMBALI...
26/06/2025

SPIRIT "SARANGGE", KITA PERLU MEMBACANYA KEMBALI...

BUDAYA BLOKIR JALAN HARUS MATI
26/06/2025

BUDAYA BLOKIR JALAN HARUS MATI

Generasi Bima Kehilangan Arah: Ketika Sejarah Terlupakan, Masa Depan DipertaruhkanDi tengah gegap gempita kemajuan zaman...
20/06/2025

Generasi Bima Kehilangan Arah: Ketika Sejarah Terlupakan, Masa Depan Dipertaruhkan

Di tengah gegap gempita kemajuan zaman, generasi muda Bima kini berada di persimpangan yang mengkhawatirkan. Mereka berdiri di atas tanah leluhur yang kaya sejarah, namun tak lagi mengenali akar jati diri yang menjadi pondasi kejayaan masa silam. Warisan nilai, semangat juang, dan kearifan lokal yang dahulu menjadi pembeda, kini perlahan memudar, terkikis oleh arus globalisasi dan budaya instan.

Setiap bangsa besar selalu belajar dari sejarahnya. Jepang bangkit dari kehancuran Perang Dunia II dengan menghidupkan kembali etos samurai, disiplin, loyalitas, dan kerja keras. Sementara itu, orang Bima hari ini justru semakin jauh dari sejarahnya sendiri sejarah yang sarat dengan keteladanan, kepemimpinan, dan keberanian para pendahulu seperti Sultan Abdul Kahir dan Sultan Ismail, yang berani berdiri tegak melawan kolonialisme demi kehormatan dan kemerdekaan tanah Mbojo.

Sayangnya, cerita-cerita kebesaran itu kini hanya menjadi lembaran usang di buku sejarah, yang tak lagi dibaca apalagi direnungkan. Generasi muda lebih mengenal tokoh-tokoh fiksi dari layar daripada sosok nyata dari darah dan tanahnya sendiri. Akibatnya, mereka kehilangan sosok role model panutan sejati yang bisa menjadi mercusuar arah dalam membangun bangsa. Tanpa panutan, tanpa pijakan sejarah, mereka kehilangan arah, identitas menjadi kabur, mimpi menjadi semu, dan kontribusi terhadap tanah air pun menjadi samar.

Krisis ini bukan semata persoalan budaya, melainkan juga krisis nasionalisme. Ketika generasi tidak lagi mengenal siapa dirinya dan dari mana asalnya, maka ia pun tak tahu ke mana harus melangkah. Pembangunan fisik bisa terus berjalan, tapi pembangunan karakter akan stagnan. Negara bisa maju secara teknologi, tapi rapuh secara mental dan moral.

Kini saatnya Bima bangkit. Kita harus menghidupkan kembali ruang-ruang edukasi sejarah lokal di sekolah, pesantren, bahkan di lingkungan keluarga. Tokoh-tokoh Bima harus diangkat kembali sebagai inspirasi hidup, bukan hanya sebagai nama jalan. Kearifan lokal seperti rimpu dan semangat maja labo dahu nggahi rawi pahu harus dimaknai ulang sebagai identitas, bukan sekadar simbol tradisi.

Membangun negeri ini tidak cukup hanya dengan infrastruktur megah, tetapi harus dimulai dari membangun manusia terutama yang mengenali dirinya, menghargai sejarahnya, dan mencintai tanahnya. Tanpa itu, kita hanya akan menjadi generasi asing di negeri sendiri.

Mari kita wariskan kepada anak-anak Bima, bukan hanya pendidikan, tetapi juga kebanggaan terhadap jati diri bangsanya. Sebab yang paling berbahaya bukan ketika kita dijajah bangsa lain, tetapi ketika kita kehilangan siapa diri kita sebenarnya.

Masa depan Bima? Kita doakan dan dukung bersama nawa cita pemerintah dalam menata kota BimaKeinginan dua arah, pemerinta...
18/06/2025

Masa depan Bima?

Kita doakan dan dukung bersama nawa cita pemerintah dalam menata kota Bima

Keinginan dua arah, pemerintah dan masyarakat adalah kunci ketercapaian program pemerintah

Blokir jalan di Desa Soki, aktivitas masyarakat  terhambat... Untuk motif belum diketahui
09/06/2025

Blokir jalan di Desa Soki, aktivitas masyarakat terhambat...

Untuk motif belum diketahui

2 Pelaku terduga pembunuhan desa Sanggar ditangkap Dikutip dari TempoSatuan Reserse Kriminal Polres Bima Polda NTB dan P...
09/06/2025

2 Pelaku terduga pembunuhan desa Sanggar ditangkap

Dikutip dari Tempo

Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Polda NTB dan Polsek Sanggar masih intens memburu dua terduga pelaku pembunuhan tersebut.

Pria berinisial AD (29 tahun) tewas di ladang miliknya di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tengggara Barat, pada Ahad, 8 Juni 2025 sekitar pukul 10.30 WITA. Polisi mengungkap, AD diduga dibunuh oleh dua kakak-beradik yang masih keluarga korban juga.

Kakak-adik itu berinisial A (34 tahun) dan D (32 tahun), warga Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Polda NTB dan Polsek Sanggar masih intens memburu dua terduga pelaku pembunuhan tersebut.

Pembunuhan itu diduga karena sengketa tanah antara korban dan pelaku. Terdapat korban lainnya yakni S (55 tahun), ayah AD. S juga merupakan paman A dan D.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Ajun Komisaris Abdul Malik mengatakan kedua korban berada di ladang untuk memasang pagar. Tidak lama kemudian, kedua terduga pelaku muncul dan sempat terjadi cekcok.

Kedua korban berniat untuk pulang dan tidak mau melanjutkan masalah. Tiba-tiba A marah dan mengambil pisau dari D untuk menusuk AD. "Korban AD ditusuk dan mengenai dada kanannya, hingga korban jatuh bersimbah darah," ujar Abdul Malik.

A yang sudah tersulut emosi itu kemudian mengejar S dan menusuknya mengenai pinggang bagian kanan. Salah seorang warga yang melihat kejadian itu membantu S dan AD untuk dibawa ke Puskesmas Sanggar.

Walaupun sempat mendapat perawatan medis, namun nyawa AD tidak tertolong. Sedangkan S hingga saat ini masih perawatan di Puskesmas Sanggar.

Sementara itu, A dan D melarikan diri. Kasi Humas Polres NTB AKP Adib Widayaka menyampaikan hingga saat ini polisi masih mengejar kedua terduga pelaku.

09/06/2025

Terduga Korban gantung diri Desa Risa, dikenali lewat jimat yang dipakai...

Bima, Sabtu 7 Juni 2025 — Warga Desa Risa, Kabupaten Bima, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas di kawasan So Sera Dundu Jara.

Jasad ditemukan dalam kondisi tergantung dan telah membusuk parah, hingga nyaris tinggal tulang belulang.

04/04/2025

TULISAN INI saya urai dalam 3 bahasan.

Pertama tentang sosok yang sedikit banyak berpengaruh dalam pembentukan mental dan mindset.

Kedua tentang pertemuan ulama dan umara dalam bingkai MBOlo NA'E yang diselenggarakan oleh forum umat islam Bima Raya (kamis, 3 April 2025 di masjid Agung kota Bima)

Ketiga tentang usul saran yang kami sampaikan dalam pertemuan tersebut

==========================

Sengaja saya tuliskan sebagai galeri perjalanan hidup dan perjuangan.

Kita perlu meninggalkan jejak kehidupan untuk koreksi dimasa depan. Siapapun kita, tentunya tidak lepas dr penilaian

untuk itu lakukan yg terbaik semaksimal mungkin. Bukan untuk disanjung atau dipuji namun berusaha memilih diantara dua jalan, kebaikan atau keburukan, keridhoan atau kemurkaan Tuhan.

Semoga kita termasuk golongan yg mampu menggunakan akal dan fikiran yg dianugrahkan Tuhan dgn dasar iman dan taqwa kepada Nya

===========================

Bagian 1.
Penantian 10 tahun setelah titik awal pertemuan 2015 silam. Waktu itu, kami sbg siswa tingkat akhir madrasah aliyah tentunya memiliki semangat untuk melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan.

Kedatangan beliau waktu itu bgtu mencerahkan, lewat buku Laskar kembar di bulan purnama mematahkan rasa ragu atas segala ketidakmampuan. Kisah nyata dirinya yg kini telah bergelar guru besar itu membuktikan bahwa kemiskinan bukan alasan atas ketidakmampuan.

Kutipan yg sangat kami ingat hingga kini

"Kemiskinan bukan soal benda-benda, miskin yang sesungguhnya adalah miskin moral dan mental. Jalan satu2nya melawan kemiskinan adalah dengan pendidikan"

Mbolo Na'e kembali mempertemukan kami dengan beliau, Prof. Muhammad Adam. Sekedar menyampaikan terimakasih atas spirit yg ditularkan. Beliau masih seperti itu, ramah, ceria dan tentunya energik.

Semoga bapak Prof senantiasa diliputi kebaikan dan kesehatan yg prima. Menularkan semangat dr generasi ke generasi. Melawan takdir dengan semangat pantang menyerah serta daya juang yg tinggi. Aamiin.

Bagian 2
MBOLO NA'E yang digagas oleh forum umat islam Bima Raya adalah gebrakan sejarah yang sangat penting bagi Dou labo dana Mbojo.

Sejumlah tokoh Bima se-Indonesia lintas generasi yang terangkum dalam berbagai latar belakang/disiplin ilmu/pakar bersatu dalam satu kesempatan.

Tujuannya adalah mengurai problematika dana Mbojo hari ini yg berkelindan diberbagai sektor kehidupan.

Moralitas generasi menjadi titik sentral pembahasan, mental mereka harusnya dibekali nilai-nilai spritual dan budaya kearifan yg luhur.

Jargon2 perjuangan dari para tokoh serta semangat perlawanan atas ketertinggalan di berbagai sektor itu menjadi pemacu untuk sama2 bahu membahu/gotong royong membangun keadaban dan peradaban Dou labo dana Mbojo tercinta.

Tentunya pertemuan MBOLO NA'E bukan isapan jempol belaka. Ada harapan dan keberlanjutan atas hasil musyawarah besar itu.

Semua gagasan yang disampaikan akan menjadi rumusan rekomendasi kepada pada penguasa untuk ditindaklanjuti

Bagian 3.
Usul Saran kami pribadi dalam MBOLO NA'E

Hari ini yaitu, generasi kita kehilangan figur panutan. Pemahaman tentang generasi emas terdahulu terpotong oleh budaya hedon dan sekuler yg bgitu masif diberbagai lini kehidupan. Jikalau madura memiliki syaikh kholil bangkalan, jikalau baten memiliki syaikh nawawi albantani, jikalau jawa memiliki syaikh hasyim as-ary.

Bgmn dgn Dana Mbojo? Kita mengenal syaikh abdul gani, syaikh subuh. Namun identitas mereka asing dlm semangat generasi kita hari ini.

Berbeda dgn daerah lain yg kisah para pendahulunya terus mengakar dari generasi ke generasi. Menjadi pamacu dan role model dalam setiap perjuangan mereka.

Inilah barangkali yg d maksud dgn kambali mbojo mantoi, mereverensi nilai2 para pendahulu kemudian menginternalisasi dalam diri generasi masa kini

moral/etika/spritual
Menghidupkan kembali semangat magrib mengaji sebagai kepribadian dasar di lingkungan keluarga. Rumah sbg tiang penyangga sebelum anggotanya berhubungan dengan dunia luar.

Langkah2 yg bisa dilakukan :
1. Memberi ruang kepada generasi untuk mengisi waktu magrib dan isyanya tanpa harus dibebani oleh tugas sekolah (lewat kebijakan kepsek)

2. Integrasi nilai budaya dan moral dou Mbojo dalam mata pelajaran (Lewat dinas)

2. Memastikan keberadaan TPQ di tiap2 desa/kelurahan sbg titik central pendidikan moral dan spiritual (lewat perbup/perda)

sosial ekonomi
Menjadikan masjid sebagai basis kekuatan umat, lewat pengelolaan dana masjid.

Langkah2 yg dilakukan :

1. Badan usaha milik masjid, diproyeksikan untuk kesejahteraan ummat (beasiswa, koperasi)

2. Menghilangkan dogma bahwa masjid hanya untuk agenda ritual keagamaan.

3. Meregulasi lembaga pendidikan/sekolah untuk mengisi waktu magrib dan isya di masjid. Tujuannya mentautkan hati generasi dgn masjid

Jangan sampai masjid menjadi momok yang menjenuhkan bahkan menakutkan bagi para generasi kita karna ulah kita sendiri.

Hari ini banyak oknum takmir masjid yg mengusir/memarahi anak2 ketika bermain di masjid, seharusnya nasehat dan pendidikan yg humanis perlu dikedepankan.

Akibatnya, generasi merasa tidak aman dan nyaman dgn masjid, hingga mencari ruang/wadah lain di luar masjid. Hal semacam ini barangkali banyak yg tidak menyadari namun sesungguhnya sangat berdampak pada mental dan karakter generasi kita

Semoga kita senantiasa diberi kekuatan dan keimanan dalam menjalani jalan dakwah ini. Mudahan2 generasi terjaga dari segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran aamiin

Alfakir...
Ibnu A. Khalik (Imam sape)

Address

Bima
84182

Telephone

+6285338967230

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Mbojo Media posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Mbojo Media:

Share