22/04/2025
Judul:
Wudhu: Pengertian, Tata Cara, Dalil, Hikmah, dan Keutamaannya dalam Islam
Pendahuluan
Dalam ajaran Islam, kebersihan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Islam tidak hanya mengajarkan tentang kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan jiwa dan hati. Salah satu wujud nyata kebersihan yang menjadi bagian penting dalam ibadah sehari-hari adalah wudhu. Wudhu merupakan amalan bersuci yang menjadi syarat sahnya sholat, yang melibatkan pembasuhan beberapa anggota tubuh dengan air suci dan mensucikan.
Wudhu tidak hanya dilakukan sebelum sholat, tetapi juga dianjurkan saat hendak membaca Al-Qur’an, thawaf di Ka’bah, dan dalam berbagai aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang wudhu, mulai dari pengertiannya, tata cara, dalil, hikmah, hingga keutamaan-keutamaannya, sehingga bisa menjadi panduan lengkap untuk umat Muslim yang ingin memperdalam pemahaman tentang bersuci dengan wudhu.
---
Isi Artikel
Pengertian Wudhu
Secara bahasa, wudhu berasal dari kata "al-wadha’ah" (الوضاءة) yang berarti kebersihan dan kecerahan. Sedangkan secara istilah, wudhu adalah menggunakan air suci untuk membasuh anggota tubuh tertentu dengan tata cara yang telah ditentukan dalam syariat Islam, sebagai bentuk ibadah dan persiapan diri untuk menghadap Allah SWT dalam sholat atau ibadah lainnya.
Wudhu bukan hanya sekadar ritual membasuh anggota tubuh, melainkan simbol pembersihan jiwa dan hati dari dosa-dosa kecil. Dengan berwudhu, seorang Muslim memperbarui kesuciannya, baik secara fisik maupun batin, sehingga ibadah yang dikerjakan akan diterima oleh Allah SWT.
---
Dalil Tentang Wudhu dalam Al-Qur’an dan Hadis
Wudhu memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ma’idah ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ ٦
> "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki." (QS. Al-Ma’idah: 6)
Selain dalam Al-Qur’an, wudhu juga sangat banyak disebut dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah sabda beliau:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلي الله عليه وسلم :” اذا توضأ العبد المسلم أو المؤمن فغسل وجهه خرج من وجهه كل خطيئة نظر اليه بعينه مع الماء أو مع أخر قطر الماء.فإذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيئة كان بطشتها يداه مع الماء أو مع أخر قطر الماء . فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجلاه مع الماء أو مع أخر قطر الماء حتي يخرج نقيا من الذنوب .” (( رواه مسلم
> “Apabila seorang hamba Muslim berwudhu lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah dosa-dosa dari wajahnya bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air terakhir; ketika dia membasuh kedua tangannya, keluarlah dosa-dosa dari kedua tangannya bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air terakhir; ketika dia membasuh kedua kakinya, keluarlah dosa-dosa dari kedua kakinya bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air terakhir, hingga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Muslim)
---
Syarat Wudhu
1. Islam
Wudhu hanya sah dilakukan oleh orang yang beragama Islam. Jika seseorang bukan Muslim, maka wudhunya tidak diakui dalam ibadah.
---
2. Mumayyiz
Orang yang berwudhu harus mumayyiz, yaitu sudah bisa membedakan antara baik dan buruk. Biasanya dicapai pada usia sekitar 7 tahun, atau ketika anak mampu memahami perintah.
---
3. Air Suci dan Mensucikan
Air yang digunakan harus suci dan mensucikan (air mutlak), bukan air najis atau air yang berubah karena tercampur zat lain seperti sabun secara berlebihan.
---
4. Tidak ada sesuatu yang bisa merubah air.
---
5. Tidak Ada Sesuatu yang Menghalangi Sampainya Air ke Kulit
Harus dipastikan tidak ada benda yang menutupi kulit (seperti cat, plester, kuteks) di anggota wudhu yang bisa menghalangi air meresap ke kulit.
6. Menghilangkan Najis Terlebih Dahulu
Jika terdapat najis di anggota wudhu, maka harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum berwudhu. Najis bisa membatalkan kesucian wudhu.
---
7. Masuk Waktu (Khusus Bagi Orang yang Memiliki Udzur)
Bagi orang yang punya uzur seperti istihadhah, beser, atau keluar angin terus-menerus, maka wudhunya hanya sah jika dilakukan setelah masuk waktu salat.
___
Rukun Wudhu
Agar wudhu sah menurut syariat Islam, seseorang harus memenuhi rukun-rukun wudhu. Berikut rukun wudhu yang harus dilakukan:
1. Niat
Niat adalah keinginan dalam hati untuk melakukan wudhu karena Allah SWT. Niat cukup dilakukan dalam hati tanpa harus diucapkan, namun sebagian ulama membolehkan mengucapkannya sebagai penguat hati. Dan hukum mengucapkan niat dengan lisan adalah Sunnah.
2. Membasuh Wajah
Membasuh wajah mencakup area dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dagu, dan dari telinga kanan ke telinga kiri.
3. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku
Kedua tangan harus dibasuh mulai dari ujung jari hingga siku.
4. Mengusap Sebagian Kepala
Minimal mengusap sebagian kecil dari kepala atau sebagian rambut yang masih berada dalam batasan kepala, walau lebih utama seluruh kepala termasuk telinga.
5. Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki
Membasuh kedua kaki dari ujung jari hingga mata kaki.
6. Tertib
Artinya melakukan wudhu sesuai urutan seperti yang diajarkan, tidak boleh tertukar atau sengaja mendahulukan yang seharusnya diakhirkan.
وَعَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا -فِي صِفَةِ حَجِّ اَلنَّبِيِّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ – صلى الله عليه وسلم – – اِبْدَؤُوا بِمَا بَدَأَ اَللَّهُ بِهِ – أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ, هَكَذَا بِلَفْظِ اَلْأَمْر ِ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ بِلَفْظِ اَلْخَبَر ِ
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu tentang tata cara haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah.” (HR. An-Nasai dengan lafaz perintah seperti ini. Dalam riwayat Muslim disebutkan dengan lafaz khabar, pemberitaan) [HR. Muslim
---
Sunnah-Sunnah Wudhu
Selain rukun yang wajib, ada juga sunnah-sunnah wudhu yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah wudhu, yaitu:
1. Membaca Basmalah di awal wudhu.
2. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu.
3. Berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya (istinsyaq dan istintsar).
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ – رضي الله عنه – -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- – ثُمَّأَدْخَلَ – صلى الله عليه وسلم – يَدَهُ, فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّوَاحِدَةٍ, يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا – مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari ‘Abdullah bin Zaid tentang tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan tangannya, lalu beliau berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) dari satu telapak tangan, beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (Muttafaqun ‘alaih)
4. Menyela-nyela jari tangan dan kaki.
5. Mengusap seluruh kepala termasuk telinga.
6. Mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ اَلنَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ اَلتَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ, وَتَرَجُّلِهِ, وَطُهُورِهُ, وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ. – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambiasa menyukai mendahulukan yang kanan (dari yang kiri) ketika memakai sandal, ketika mengurus rambutnya (menyisir, meminyaki, dan mempercantik), ketika bersuci (berwudhu dan mandi), dan setiap perkara baik lainnya.” (Muttafaqun ‘alaih)
7. Membasuh setiap anggota tubuh sebanyak tiga kali.
8. Mengusap kedua telinga tiga kali
9. Menyela- nyela jenggot yang tebal
10. Muwalah (berkesinambungan)
---
Tata Cara Wudhu yang Benar
1. Membaca basmalah: "Bismillahirrahmanirrahim."
2. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali.
3. Berkumur-kumur tiga kali.
4. Menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya tiga kali.
5. Membasuh wajah tiga kali.
6. Membasuh kedua tangan sampai siku tiga kali.
7. Mengusap seluruh kepala tiga kali.
8. Mengusap kedua telinga tiga kali
9. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki tiga kali.
10. Membaca doa setelah wudhu:
Berikut doa setelah wudhu;
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ, وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ –
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah p**a aku termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri).”
Diriwayatkan dari ibn Umar :
وَعَنْ عُمَرَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ, فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ, ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ” – أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ
وَاَلتِّرْمِذِيُّ, وَزَادَ: – اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ, وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ –
Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiadalah seorang pun di antara kalian yang berwudhu dengan sempurna, lalu berdoa: ASY-HADU ALLA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSUULUH (artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 234]
Dalam riwayat Tirmidzi ada tambahan bacaan doa, “ALLOHUMMAJ ‘ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ’AL-NII MINAL MUTATHOHHIRIIN (artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah p**a aku termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri).” [HR. Tirmidzi, no. 55. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz menyatakan bahwa sanad hadits ini jayyid. Lihat Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram, 1:241].
---
Hikmah dan Keutamaan Wudhu
Wudhu bukan hanya pembersihan fisik, tapi juga spiritual. Di antara hikmah dan keutamaannya adalah:
1. Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Wudhu adalah sarana pengampunan dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh anggota tubuh.
2. Menjadi Sebab Masuk Surga
Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seseorang di antara kalian berwudhu dengan sempurna kemudian mengucapkan: ‘Asyhadu an laa ilaaha illallaah...’, melainkan akan dibukakan baginya pintu surga yang delapan.” (HR. Muslim)
3. Tanda Cahaya di Hari Kiamat
Wudhu akan membuat wajah dan anggota tubuh bersinar di hari kiamat, sebagai tanda pengenal umat Nabi Muhammad SAW.
4. Peningkatan Derajat di Sisi Allah
Wudhu yang dilakukan dengan sempurna adalah bagian dari ibadah yang dicintai Allah dan mendatangkan pahala yang besar.
---
Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
Beberapa hal yang membatalkan wudhu adalah:
1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur (seperti buang air kecil, besar, angin).
2. Tidur dalam keadaan tidak duduk yang tetap.
3. Hilang akal karena mabuk, pingsan, atau gila.
4. Menyentuh kemaluan tanpa penghalang.
5. Bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram.
---
Wudhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Wudhu tidak hanya menjadi syarat sah sholat, tetapi juga bisa menjadi kebiasaan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain menjaga kebersihan, wudhu juga membantu menenangkan jiwa, membuat tubuh lebih segar, serta meningkatkan konsentrasi dalam beribadah.
Beberapa ulama bahkan menganjurkan untuk selalu berada dalam keadaan suci dengan menjaga wudhu sepanjang hari, agar setiap amalan, baik ucapan maupun perbuatan, selalu bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
---
Kesimp**an
Wudhu merupakan ibadah yang sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai syarat sahnya sholat, wudhu juga membawa banyak hikmah dan keutamaan dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan wudhu, seseorang tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga mensucikan hati dan jiwa dari noda-noda dosa kecil.
Melalui pemahaman tentang tata cara, rukun, sunnah, dan keutamaannya, diharapkan setiap Muslim mampu melaksanakan wudhu dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan. Karena pada hakikatnya, wudhu adalah pembuka pintu menuju kedekatan dengan Allah SWT, serta menjadi amalan ringan yang bernilai besar di dunia maupun di akhirat.
Judul: Wudhu: Pengertian, Tata Cara, Dalil, Hikmah, dan Keutamaannya dalam Islam Pendahuluan Dalam ajaran Islam, kebersihan memiliki kedudu...