01/11/2025
Kadang kegagalan terbesar bukan terletak pada guru, tetapi pada orang tua yang tidak mampu menanamkan tata krama dan sopan santun sejak rumah.
Di sekolah, guru ingin mendidik—bukan hanya membaca buku pelajaran, tetapi juga membentuk karakter. Namun sering kali tangan mereka terikat. Mereka takut dianggap melanggar HAM, takut disalahkan, takut kehilangan mata pencaharian, padahal niatnya hanya ingin meluruskan yang bengkok.
Ironisnya, ketika guru mencoba mendisiplinkan murid demi kebaikan, justru guru yang berisiko terseret masalah hukum.
Padahal solusi jelas: jika seorang anak tidak menghargai pendidikan dan mengacaukan proses belajar, ia seharusnya dikeluarkan agar tidak merugikan yang lain. Tetapi aturan dan tekanan membuat hal itu sulit dilakukan.
Inilah potret nyata dunia pendidikan kita: guru ingin memperbaiki, tapi justru terancam. Pendidikan akhlak seharusnya dimulai dari rumah—sebelum anak melangkah ke sekolah.