11/12/2025
📌 Dua “Anjing” — Dua Nasib yang Berbeda
Di satu sisi, ada Reno, anjing K-9 yang hidup, bernapas, dan memikul rasa lelah seperti manusia.
Ia menyelami lumpur, menembus hujan, dan berlari dalam medan bencana hanya demi menemukan satu nyawa manusia.
Hingga akhirnya ia gugur — bukan karena kurang hebat, tetapi karena terlalu setia.
Di sisi lain, ada anjing robot.
Dibuat dari logam, diberi sensor canggih, dirawat di ruang ber-AC, diisi baterai, dan tak pernah mencicipi debu bencana.
Ia dipuji sebagai masa depan, disanjung sebagai “alat penyelamat modern” — padahal ia tak pernah merasakan letih, tak pernah punya rasa takut, apalagi kasih sayang.
Reno bekerja dengan hati.
Robot bekerja dengan program.
Reno mempertaruhkan nyawa.
Robot mempertaruhkan baterai.
Reno dimakamkan sebagai pahlawan.
Robot dipamerkan sebagai kebanggaan.
Ironinya?
Jika robot itu bisa berbicara, mungkin ia sendiri akan malu. Karena gelar yang ia dapatkan hari ini, dibangun di atas pengorbanan makhluk seperti Reno — makhluk yang tidak pernah meminta pujian, hanya memberikan kesetiaan.
Reno membuktikan:
Bahwa bukan teknologi yang membuat dunia lebih manusiawi, tapi hati — bahkan ketika hati itu dimiliki oleh seekor anjing.