28/06/2025
Keutamaan menyantuni anak yatim pada tanggal 10 Muharram, yang juga dikenal sebagai hari Asyura, sangat besar dalam Islam. 10 Muharram adalah momen yang istimewa untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim, dan ada beberapa keutamaan yang terkait dengan amalan ini:
Mendapat pahala yang berlipat ganda:
Menyantuni anak yatim di bulan Muharram, khususnya pada hari Asyura, diyakini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Dekat dengan Rasulullah di akhirat:
Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan bersama beliau di surga, seperti jarak antara jari telunjuk dan jari tengah seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari.
Mendapat keberkahan dan kelembutan hati:
Dengan menyantuni anak yatim, seseorang diharapkan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya dan dilembutkan hatinya oleh Allah.
Doa lebih mudah terkabul:
Amalan menyantuni anak yatim diyakini dapat menjadi sebab terkabulnya doa.
Melatih kepedulian dan kasih sayang:
Menyantuni anak yatim mengajarkan umat Islam untuk lebih peduli dan menyayangi sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Selain menyantuni, amalan lain yang dianjurkan pada 10 Muharram adalah:
Berpuasa Asyura:
Berpuasa pada hari Asyura diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu berdasarkan hadits riwayat Muslim.
Mengusap kepala anak yatim:
Mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura juga memiliki keutamaan, yaitu Allah akan mengangkat derajat orang yang melakukannya pada setiap rambut yang diusapnya sesuai dengan hadits dalam kitab Tanhibul Ghafilin.
Memperbanyak sedekah:
Bersedekah pada umumnya, terutama kepada anak yatim, dianjurkan pada bulan Muharram karena pahalanya dilipatgandakan.
Meningkatkan ibadah:
Momen 10 Muharram juga menjadi waktu yang baik untuk memperbanyak ibadah, seperti berdoa, berzikir, dan membaca Al-Quran.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan ini, umat Islam diharapkan dapat memanfaatkan bulan Muharram, khususnya hari Asyura, untuk berbagi kebaikan dan menyantuni anak-anak yatim sebagai bentuk ibadah dan kepedulian sosial.