15/12/2025
KISAH INSPIRATIF
Bertahun-tahun lalu, seorang pria Kanada bernama Marcel Labrune menjual perusahaan teknologinya dengan harga lebih dari 300 juta dolar AS.
Orang-orang mengharapkan skenario yang biasa:
Sebuah rumah mewah dari kaca di tepi danau, sebuah kapal pesiar putih, sebuah Lamborghini dengan warna yang tak terlukiskan, dan kehidupan yang diukur oleh foto-foto Instagram.
Namun Marcel Labrune memilih jalan yang berbeda… jalan yang tak pernah terbayangkan oleh siapa pun.
Ia mengambil sekitar 4 juta dolar AS dari kantongnya sendiri dan pergi ke kota Fredericton di New Brunswick, Kanada, untuk membangun sesuatu yang langka di dunia ini:
Sebuah desa yang bermartabat, bukan yang dikasihani.
Ia mendirikan sebuah proyek nirlaba bernama:
12 Neighbours.
Desa ini terdiri dari sekitar 96 hingga 99 rumah mungil, yang diperuntukkan bagi orang-orang yang dulunya tinggal di jalanan atau di tempat penampungan sementara.
Namun rumah-rumah ini bukanlah "tempat penampungan darurat," dan bukan p**a dinding dingin yang dimaksudkan untuk membungkam hati nurani.
Setiap rumah meliputi:
• Dapur lengkap
• Tempat tidur yang nyaman
• Kamar mandi pribadi
• Perabotan sederhana namun elegan
• Pemanas ruangan, air, dan internet
• Panel surya di atap untuk mengurangi biaya listrik
Yang terpenting:
Rumah-rumah ini permanen, bukan sementara.
Dan para penghuni diperlakukan bukan sebagai masalah sosial, tetapi sebagai tetangga.
Marcel Labrune tidak berhenti hanya pada perumahan saja.
Di jantung desa, ia membangun pusat kerja dan pelatihan yang meliputi:
• Kafe kecil
• Bengkel sablon
Saat ini, orang-orang yang dulunya tidur di jalanan bekerja di sana.
Mereka membuat produk yang dijual di pasar, mendapatkan upah yang layak, mendapatkan kembali rasa harga diri mereka, dan mengangkat kepala mereka dengan bangga sekali lagi.
Kemudian, proyek ini menerima dukungan pemerintah tambahan yang melebihi $12 juta untuk memperluas inisiatif dan memastikan keberlanjutannya—tetapi pemicu awalnya bukan berasal dari pemerintah, organisasi internasional, atau kampanye penggalangan dana.
Itu berasal dari kantong seorang pria… dengan hati nurani yang hidup.
Marcel Labrune menjelaskan filosofinya:
"Saya tidak ingin memberi mereka ikan,
atau bahkan mengajari mereka memancing…
Saya ingin memberi mereka danau tempat mereka dapat memancing dengan bermartabat selama sisa hidup mereka."
Di dunia ini, ada banyak orang kaya—kecuali mereka yang dilindungi Tuhan—yang menghabiskan jutaan untuk:
• Sebuah mobil yang harganya bisa membangun desa seperti ini beberapa kali lipat
• Pesta ulang tahun yang hanya berlangsung satu malam
• Sebuah tas tangan yang harganya bisa mengobati ratusan anak penderita kanker
Jika setiap miliarder menyumbangkan hanya 1% dari kekayaan mereka untuk proyek-proyek nyata yang menghormati kemanusiaan dan mengembalikan harapan,
tidak akan ada tunawisma di jalanan kita,
tidak ada anak yang terpaksa meninggalkan sekolah untuk menghidupi keluarga mereka,
dan tidak ada pasien yang meninggal karena "semua tempat tidur sudah penuh."
Marcel Labrune tidak menunggu:
• Keputusan pemerintah
• Hibah PBB
• Atau tepuk tangan media
Ia mengambil uang dari kantongnya sendiri,
dan membangun surga kecilnya di bumi,
sebelum mengharapkannya di surga.
Dan memang, setiap dolar yang dihabiskan untuk martabat manusia
lebih berharga di hadapan Tuhan daripada berton-ton emas
yang dihabiskan untuk kemewahan dan pameran.
Pertanyaan sebenarnya bukanlah tentang Marcel Labrune…
Pertanyaan itu tentang kita:
Kapan kita akan membangun “12 Tetangga”?
—
Kisah nyata.
Sebuah proyek yang sudah ada.
Sebuah ide yang mempermalukan dunia yang kaya akan uang…
tetapi miskin keberanian.