
14/02/2025
Baru-baru ini, wawancara eksklusif Najwa Shihab dengan mantan Presiden Joko Widodo mendapat sorotan publik karena gaya wawancaranya yang dianggap lebih lembut dan kurang kritis. Banyak yang membandingkan wawancara tersebut dengan wawancaranya dengan Anies Baswedan, yang dianggap lebih tajam dan menantang.
Beberapa netizen berpendapat bahwa Najwa Shihab tidak memanfaatkan banyak peluang untuk menggali inkonsistensi atau menyanggah pernyataan Jokowi dalam wawancara tersebut. Mereka beranggapan bahwa Najwa seharusnya lebih kritis, mengingat banyaknya data yang bisa digunakan untuk mempertanyakan klaim Jokowi.
Kritikan terhadap Najwa Shihab juga terkait dengan latar belakang keluarganya. Beberapa warganet menyoroti hubungan keluarga Shihab dengan pemerintah, seperti posisi kakaknya sebagai konsultan Merdeka Belajar dan kakak iparnya yang pernah menjabat di Pertamina dan Telkom. Mereka menduga bahwa hubungan ini memengaruhi gaya wawancara Najwa.
Kritik terhadap Najwa juga mencuatkan perbandingan dengan Deddy Corbuzier, yang dianggap melakukan tindakan untuk mencari "engagement" atau perhatian publik, seperti dalam program somasinya terhadap anak-anak penerima MBG. Beberapa warganet menyatakan bahwa Deddy juga mencari perhatian dengan gaya kritis yang terkesan hanya untuk citra diri, dan hal ini semakin diperkuat dengan posisi baru Deddy sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan RI.