16/10/2023
TERJERAT GAIRAH MUDA
Bab 2 - Wanita Bergelang kaki
Apakah kalau wanita memakai gelang kaki itu artinya nakal? Gelang di pergelangan kaki Tante Alisa, mamanya Haikal, sudah lama menarik perhatian Harry. Dia teringat obrolannya dengan Ajiz dan Arhan beberapa minggu yang lalu.
“Wanita yang sudah menikah tapi gemar memakai gelang di kaki kanannya, itu pertanda jika dia seorang swinger.” Ajiz mencoba menjawab bijaksana pertanyaan Harry.
“Apaan swinger?” Harry kembali bertanya karena tak paham. Dalam hematnya Tante Alisa sama sekali tidak memiliki sayap, sehingga tak mungkin jika swing yang dimasudkan Ajiz adalah sayang untuk terbang.
“Swinger itu artinya, sudah menikah bahkan sudah punya anak banyak tapi masih mau gituan dengan orang lain. Bukan berselingkuh, tapi memang sudah diketahui oleh pasangannya. Pasangan suami istri seperti itu bahkan tak jarang melakukan hubungan badan dengan bertukar pasangan.” Ajiz seolah paling memahami dunia seks.
“Masa sih ada yang begituan. Mereka kan pasangan sah, J*z?” Kali ini Arhan yang bertanya seraya mengernyitkan dahinya. Sungguh sangat mustahil ada pasangan suami istri sah, yang rela membagi pasangannya untuk disetubuhi orang lain, pikir Arhan.
“Ya realitanya banyak yang begitu, Han. Bisa jadi orang di sekitar kita pun berfantasi s*x seperti itu. Hanya memang sangat dirahasiakan.”
“Iya lah dirahasiakan. Secara itu kan termasuk aib juga, J*z. Mau apapun namanya, atau dapat bahkan sudah mendapat restu dari pasangannya masing-masing tetap saja zina, J*z!” sangkal Arhan sedikit keras karena masih tidak yakin dengan penjelasan temannya.
“Eh, nyokapnya si Haikal tuh pernah gua lihat pake gelang di kakinya, J*z. Apakah itu pertanda…? ” Harry masih penasaran.
“Ya, semua orang punya pilihan untuk mengenakan aksesorisnya. Jadi tidak semua seperti itu juga sih. Hanya memang kebanyakannya memang begitu, hehehe.” Ajiz menjawab diplomatis.
Arhan dan Harry harus mengakui jika sahabat mereka itu memang sangat pandai menjelaskan banyak hal tentang seks. Padahal jelas-jelas dia masih bujangan sama seperti mereka.
“Jangan curiga dulu, Bro! Gua tahu banyak tentang seks, bukan berarti pemain juga. Tapi gua sering browing untuk hal-hal yang gua anggap unik, mengelitik dan gak biasa, hahahaha….” Tanpa diminta, Ajiz langsung mengklarifiasinya. Merasa tatapan Arhan dan Harry menyiratkan sejuta kecurigaaan.
Dan pada siang menjelang sore ini, Harry benar-benar ingin lebih jauh membuktikan kebenaran penjelasan Ajiz beberapa hari yang lalu itu.
Satu jam yang lalu, tepatnya saat Arhan berpamitan pulang pada Ajiz dan Haikal. Harry justru sedang berada dalam sebuah mobil yang kaca filmnya sangat gelap.
Ajiz dan Haikal masuk ke sebuah café langganannya yang ada di sekitar gelanggang olah raga, ketika Arhan sudah pergi. Ajiz dan Haikal menduga kalau Harry sedang ngobrol dengan Arin, kakaknya Alvin yang memang sudah lama ditaksirnya.
Sore itu Harry begitu tenang berada dalam mobil gelap itu. Dia yakin kalau pun ada orang yang lewat, tidak akan bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil itu. Dan memang di tempat parkir itu cukup sepi, jarang ada orang yang lewat. Dan ternyata Harry tidak sendiri berada dalam mobil itu, tetapi ditemani Tante Alisa, mamanya Haikal.
Tante Alisa sedang membaca chat yang masuk ke ponsel yang dipegang tangan kanannya. “Suami tante, nanya kapan pulang? Tante jawab sebentar lagi. Rudal kamu sebentar lagi apa masih lama keluarnya, Har?” tanya Tante Alisa kalem.
“Kurang tahu, Tan,” jawab Harry dengan suara bergetar.
Harry mengenal sosok Tante Alisa sebagai wanita high class. Ketika mendengarnya berbicara seperti seorang pelacur murahan, rudalnya yang sedang dipegang tangan kiri Tante Alisa menjadi semakin keras. Dan Tante Alisa pun mulai mengocoknya lebih cepat sambil menaruh kembali ponselnya di dasbor mobilnya.
Harry pun melihat kilatan cincin kawin di tangan kanan mama sahabatnya itu. Lalu dia mengulurkan tangan kanannya hendak menyentuh tubuh Tante Alisa, tetapi langsung ditepiskan oleh sang tante.
“Tante udah bilang, jangan pegang-pegang tubuh tante!” bentak Tante Alisa sambil menghentikan kocokannya pada rudal Harry. Lalu dia membungkuk dan membuka bibir merahnya. Kemudian menjulurkan lidahnya menyapu dan menjilat setitik mazi yang sudah keluar dari lubang kencing rudal Harry.
“Kalau berani, coba kamu pegang lagi tubuh tante?” tantang Tante Alisa sambil menggenggam ponselnya lagi, “Tante bisa nelpon Haikal atau suami tante. Terus bilang kalau kamu mau merkosa tante di mobil ini.”
“Ja…jangan d**g, Tan.” Harry tersentak.
“Makanya, jangan macam-macam. Nanti Haikal pasti marah dan menghajarmu habis-habisan. Juga suamiku akan melaporkan kamu ke polisi. Papanya Haikal kan sudah tahu siapa keluargamu. Paham!” ancam Tante Alisa.
“I…iya Tan…” Suara Harry bergetar antara terangsang dan takut.
“Kamu baru pertama kan dipegang sama cewek?” tanya Tante Alisa seraya tersenyum.
“I…iya Tante..”
“Kalau mau lebih jelas, baca aja kelanjutannya di Fizzo dengan judul ‘Terjerat Gairah Muda’
“I…iya, siap Tante!”
****
Sejauh ini, ini yang terjauh. Agak beda aja.
Coba aza mampir ke Fizzo.