Bogor History

Bogor History open_trip
sejarah
Heritage
budaya
kearifan lokal

07/12/2025

Kunjungan Bersejarah di Jantung Kota Bogor!

​Alhamdulillah, hari ini kami mendapat kesempatan istimewa untuk berkunjung ke Rumah Dinas Walikota Bogor di Jalan Raya Pajajaran. Bangunan ini bukan hanya simbol pemerintahan, tetapi juga merupakan salah satu Bangunan Heritage dan C***r Budaya yang penting untuk kita lestarikan dan pelajari sejarahnya. 🏛️

​Kami juga sangat bersyukur bisa bertemu langsung dengan Bapak Wakil Walikota Bogor, Kang Dedie A. Rachim. Beliau menyambut kami dengan hangat dan menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap inisiatif kami dalam mengangkat kegiatan sejarah dan budaya ini.

​Terima kasih atas waktu dan dukungannya, Kang! 🙏
​Spesial thanks to: Herawati .suherman245
​ ***rBudayaBogor

07/12/2025
Open Trip Desember 2025
07/12/2025

Open Trip Desember 2025

07/12/2025

Bogor Trip History 1900: Full of Stories! 📜

​Explore sejarah langsung di Museum Pariwara Bogor!
​3 Fase Sejarah Bogor yang kami pelajari hari ini:
​👑 Pajajaran: Masa keemasan kerajaan lokal.
​🕰️ Kolonial: Jejak-jejak masa penjajahan.
​🇮🇩 Kemerdekaan - Sekarang: Kisah perjuangan hingga kota modern.

​Seru dan insightful! Salam History! 👋

**Jejak Air Tersembunyi Bogor: Dari Parit Pajajaran Hingga Banjir Modern**Oleh : Taufik Hassunna Bogor, sebuah kota yang...
05/12/2025

**Jejak Air Tersembunyi Bogor: Dari Parit Pajajaran Hingga Banjir Modern**
Oleh : Taufik Hassunna

Bogor, sebuah kota yang lebih dari sekadar "Kota Hujan" dengan pohon kenari rindang dan Kebun Raya asri. Bayangkan Bogor sebagai "Kota Parit"—sebuah peradaban yang dibangun di atas jaringan saluran air kuno yang usianya bisa mencapai lebih dari dua abad. Diapit oleh Sungai Cisadane dari Gunung Salak dan Ciliwung dari Gunung Pangrango/Gede yang berhimpitan kurang dari satu kilometer di pusatnya, lokasi ini menjadi magnet bagi peradaban sejak era Pakuan Pajajaran. Tak heran, pemerintah pusat menganugerahkan predikat "Kota Pusaka" bagi Bogor, sebuah kota yang memuliakan warisan budayanya. Namun, di balik julukan dan sejarah gemilang itu, banyak dari parit-parit bersejarah ini kini "nyaris tinggal kenangan", tertutup beton, dangkal, atau dipenuhi sampah. Mari kita telusuri kisahnya, dari foto kolonial hingga kenangan warga era 60-90an.

Warisan Berliku: Dari Parit Pajajaran hingga Kanal Kolonial

Jejak sejarah menunjukkan bahwa Sungai Cipakancilan sudah mengalir dari selatan Bogor, tercatat di peta kuno Pakuan Pajajaran sebagai sodetan Cisadane-Ciliwung. Jejak ini kemudian diadaptasi dan dimodernisasi oleh Belanda. Selokan Kali Baru, misalnya, digali pada tahun 1739 oleh Demang Kampoeng Baroe Marta Di Mangsa untuk mengairi sawahnya. Proyek ini kemudian diperpanjang oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff hingga Weltevreden (Jakarta Pusat), selesai pada tahun 1753. Dikenal juga sebagai "Oosterslokkan", saluran ini menghubungkan Katulampa ke Cikeas hingga Kanal Bekasi Timur.

Tak hanya itu, "Westerslokkan" yang merupakan sodetan dari Dam Empang ke Cipakancilan, selesai dibangun pada tahun 1776. Foto Dam Empang tahun 1898 memperlihatkan kondisi alami dengan air deras dan anak-anak yang beraktivitas di tepi air. Sebuah pemandangan yang kontras dengan kondisi urban pada tahun 2015.

Kemudian ada Kali Cibalok, dengan hulu di Gadog Ciawi (bagian dari Ciliwung). Alirannya memanjang di belakang Suryakencana, masuk ke Kebun Raya Bogor (KRB) di pinggir Pegadaian Pasar Bogor. Jalur ini keluar di seberang Hotel Salak Heritage, menuju Pengadilan, Sawojajar, Martadinata, sebelum pintu utama Istana Bogor, menyusur Regina Pacis, dan terus ke depan Museum Peta, menyeberang di ujung Martadinata Air Mancur. Foto tahun 1902 menunjukkan Cibalok mengalir deras di antara rimbunnya bambu KRB. Gambaran yang sangat berbeda dengan kondisi kering dan penuh bebatuan pada tahun 2021. Keberadaan gorong-gorong Cibalok di bawah Gereja Zebaoth dan halaman Istana Bogor bahkan diperkirakan berusia lebih dari 200 tahun, sejak pembangunan Istana pada tahun 1745.

Rekayasa Kuno di Tengah Modernisasi Kota

Bogor juga menyimpan keajaiban rekayasa lainnya. Sebuah "aquaduct" di Kedunghalang Talang (foto dari Nederlands Fotomuseum sekitar 1880) melintang di atas Jalan Raya Pos Kedung Halang, sebelum belokan ke Jalan Pemda Cibinong. Struktur monumental ini masih berdiri dan berfungsi sebagai irigasi sawah hingga kini.

Di wilayah Cibuluh-Cimanggu-Kebon Pedes, aliran anak sungai Cipakancilan yang disebut 'Ciéréng' telah menyusut drastis, 75% tertutup rumah, dari lebar 8 meter menjadi hanya 1 meter. Muara Cipakancilan sendiri terletak di persimpangan dam (terekam pada 20 April 2019), di mana ia bersatu dengan Ciliwung di bawah Jembatan Kebon Pedes, dengan satu pintu air biru mengalirkan sebagian airnya ke Cilebut.

Tak luput dari perhatian, saluran air di sepanjang **Jl. Kapten Muslihat hingga Jl. Juanda**, yang dulunya merupakan warisan drainase terbuka, kini telah ditutup dengan lempengan beton. Begitu p**a selokan di seberang Rumah Dinas Walikota, yang dulunya selalu berair deras dari Baranangsiang Indah, melalui Hotel Amarosa, pagar Kebun Raya, hingga Pangrango Plasa, sebelum bercabang ke Jl. Pajajaran (McD-Kumbang-IPB) atau menuju kawasan perbukitan hingga Warung Jambu, kini tak lagi seperti dulu.

Bahkan di bawah tanah pun ada jejak kuno. Sebuah saluran kuno, yang disebut **"gonggo"**, mengalir di bawah rel kereta api Bojong Neros. Diperkirakan berusia 135 tahun (sejak operasional KA) atau bahkan 198 tahun (dari tahun pembangunan KRB 1817), "gonggo" ini kini menghadapi tantangan serius akibat proyek double track PT KAI.

Kenangan Warga 60an-90an: Dari Berenang Hingga Bertahan Banjir

Generasi 60-90an masih ingat Bogor sebagai surga air bersih. Di Cipakancilan, anak-anak lompat dari jembatan dekat Hotel BLV (sekarang BTM), berenang bebas setiap sore—air jernih, dalam, penuh ikan. "Tiap p**ang sekolah langsung ke sungai, loncat dari jembatan seperti pahlawan film," kenang warga Pulo Empang. Kali Cidepit di Kebon Kopi-Kotaparis jadi tempat mandi favorit 70-80an, air dingin dari sodetan Cipakancilan, warga cuci jemuran sambil gosip. Bahkan "Cibalok" di Kebun Raya masih deras, tempat berteduh hujan sambil petik kenari.

Tapi 80-90an mulai berubah. Pendangkalan Cipakancilan akibat puing rumah, banjir Lawanggintung nerjang Menteng Asri. Warga 90an ingat selokan seberang Rumah Dinas Walikota masih deras, tapi sampah mulai numpuk. "Dulu mandi, sekarang cuma liat air keruh," cerita generasi itu. Gonggo Bojong Neros masih alir stabil, tapi double track KA 90an akhir ubah pola banjir lokal.

Dulu untuk Mandi, Kini Hanya "Nyaris Tinggal Kenangan"

Kisah Kali Cidepit di Kebon Kopi - Kotaparis pada tahun 1926, di mana warga masih bisa mandi di sana (Achterzijde van de woonwijk Kota Paris Buitenzorg 1926), adalah gambaran kontras akan betapa bersihnya air sungai di masa lalu. Kini, banyak saluran air kita telah mengalami degradasi parah. Cipakancilan, yang dulunya bersih dan bisa untuk berenang di sekitar Hotel BLV (sekarang BTM), kini dangkal hanya setinggi betis akibat pembuangan puing dan sampah.

Pendangkalan ini bukan hanya menghilangkan jejak sejarah, tetapi juga memicu masalah serius. Banjir dari Cipakancilan lama yang turun dari arah Lawanggintung kerap menerjang permukiman di Pulo Empang. Meskipun tanggul telah ditinggikan sebagai upaya darurat, masalah drainase yang buruk dan proyek pembangunan masih menjadi pemicu utama banjir di banyak titik, termasuk Cibuluh dan Sukadamai. Pada 5 Desember 2025, Mushola Al-Barokah di Sukadamai bahkan terendam banjir akibat drainase yang tersumbat.

Pemerintah Kota Bogor telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan, yang mencakup 27 halaman dan 57 pasal, untuk mengatasi dampak alih fungsi lahan dan berkurangnya resapan air. Data persentase drainase yang dalam kondisi baik (2015-2024) menunjukkan adanya upaya, namun tantangan masih besar.

Revitalisasi "Kota Pusaka": Mengembalikan "Lancar Jaya" dan Mitigasi Bencana

Bogor, dengan segala kekayaan warisan hidrologinya, membutuhkan lebih dari sekadar mitigasi parsial. Ini adalah panggilan untuk revitalisasi komprehensif. Sebuah survei pada 14 Oktober 2021 yang melibatkan Bappeda, PUPR, Disparbud, Balai Arkeologi, Universitas Pakuan, dan komunitas Bogor Historia di area ex Taman Topi dan Stasiun Bogor menunjukkan kesadaran akan pentingnya inventarisasi.

Kita perlu:
* Inventarisasi Menyeluruh: Memetakan seluruh jaringan saluran air kuno, termasuk yang tersembunyi, dan mengintegrasikannya ke dalam Masterplan Drainase Bogor.

* Revitalisasi Berbasis Warisan dan Mitigasi Bencana: Pengerukan Cipakancilan dan Ciéréng untuk mengembalikan kedalaman asli, serta pertimbangan pembukaan kembali saluran tertutup atau pengembangan *green infrastructure*. Upaya ini bukan hanya untuk melestarikan sejarah, tetapi juga sebagai 'bagian krusial dari mitigasi bencana banjir dan longsor'. Restorasi fungsi alami sungai dan resapan air akan mengurangi debit banjir di hilir dan meningkatkan stabilitas lereng, terutama di area yang rawan bencana akibat kerusakan alam.

* Edukasi dan Partisipasi Publik: Menggelar program edukasi tentang nilai historis dan ekologis saluran air kuno, melibatkan masyarakat dalam pemeliharaan. Ini juga termasuk edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk mencegah bencana alam.

* Penegakan Aturan Tegas: Menerapkan Peraturan Daerah secara konsisten terhadap pelanggaran sempadan sungai dan pembuangan limbah, yang merupakan salah satu penyebab utama kerusakan alam dan pemicu bencana hidrometeorologi.

* Wisata Sejarah Air : Mengembangkan "jalur wisata sejarah air" yang menyoroti situs-situs kunci seperti Dam Empang, Cipakancilan, dan rute gorong-gorong Kali Cibalok. Program ini dapat berfungsi sebagai sarana edukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan hidrologi Bogor.

Bogor bukan hanya kota air yang rentan banjir, tapi juga kota yang memiliki solusi historis dalam jejak-jejak airnya. Melestarikan dan merevitalisasi warisan ini berarti melindungi kota dari kerusakan alam dan bencana. Mari kita selamatkan warisan ini, agar anak cucu kita kelak bisa kembali melihat sungai-sungai Bogor "lancar jaya", bukan sekadar "nyaris tinggal kenangan".
berat

01/12/2025

Kopi Bah Sipit.

☕ Sejarah Kopi Bah Sipit Bogor
Kopi Bah Sipit merupakan salah satu kedai kopi legendaris dan tertua di Kota Bogor, yang hingga kini masih mempertahankan tradisi dan cita rasa otentiknya.

* Tahun Berdiri
Kedai kopi ini sudah ada sejak tahun 1925.

* Pendiri
Didirikan oleh Yoe Hong Keng (1902–1985), seorang pemuda keturunan Tionghoa yang tinggal di kawasan Empang, Bogor.

* Asal Nama "Bah Sipit" dan "Cap Kacamata":
* Yoe Hong Keng memulai bisnis pengolahan kopi bubuk dengan merek "Kopi Bubuk Bah Sipit cap Kacamata."

* Nama "Bah Sipit" dan simbol Kacamata berasal dari panggilan akrab warga sekitar (yang mayoritas adalah keturunan Arab) kepada beliau, yang menunjukkan adanya toleransi dan keharmonisan antar etnis di daerah Empang pada masa itu.

* Lokasi: Kedai ini masih berdiri di lokasi lamanya, yaitu di Jalan Empang No. 27, Bogor.

* Produk dan Tradisi

* Sejak awal, Bah Sipit fokus pada pengolahan kopi bubuk jenis Robusta dan Arabika yang dibeli dari petani lokal Indonesia (seperti dari kawasan Megamendung).

* Kopi disangrai dengan tingkat kematangan dark roast, menghasilkan rasa yang kuat dan dominan pahit.

* Mereka konsisten mempertahankan kualitas kopi murni tanpa bahan campuran atau perisa buatan. Proses produksi dan pengemasan (seringkali masih menggunakan kemasan kertas cokelat) juga masih mempertahankan gaya lama.

* Warisan
Setelah Yoe Hong Keng meninggal dunia pada tahun 1985, usahanya dilanjutkan secara turun-temurun oleh generasi kedua dan selanjutnya, menjadikannya ikon kuliner dan sejarah di Kota Bogor.

Kopi Bah Sipit tidak hanya menjual kopi, tetapi juga menyimpan banyak cerita sejarah tentang Kota Bogor dan toleransi antarwarga di masa lampau.

Salam History

Terima kasih banyak kepada Dian Dinputra, ES T, Ahmad Johari Johariuntuk semua dukungan kalian! Selamat sudah menjadi pe...
20/11/2025

Terima kasih banyak kepada Dian Dinputra, ES T, Ahmad Johari Johari

untuk semua dukungan kalian! Selamat sudah menjadi penggemar berat dalam streak 🔥!

Liburan dan kuliner seru di Bogor bersama Bogor triphistory
16/07/2025

Liburan dan kuliner seru di Bogor bersama Bogor triphistory

15/07/2025

Yang mau liburan sejarah di kota bogor dan sekitarnya hubungi kami
Di 0821-8959-3992

Address

Jalan Buldoser
Bogor
16146

Telephone

+6287870549225

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bogor History posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Bogor History:

Share