09/11/2024
Hiduplah seperti cermin..
Pantulkan kembali apa yang kamu lihat dalam perlakuan oranglain terhadap kita. Kamu pantas di hargai dari apa yang mereka lakukan pada diri kita..
Sayangi diri kamu sendiri,jangan sampai oranglain membuat celah untuk melukai hati kita..
Aku pernah merasa patah ketika kaki ini harus melangkah jauh dari rumah..
Ku tinggalkan semua kenangan masa kecil ku,teman2ku dan saudaraku ke tempat baru bersama laki lakiku..(suami)
Ayah ibu yang selalu merangkul disaat aku bersedih, menggendongku disaat aku terluka..
Kini aku berjalan,mendaki bahkan melangkah di tepian yang penuh duri...
Aku pikir datang ketempat baru bersama orang terkasih akan ada secercak kebahagiaan baru dalam hidupku,kehangatan baru yang belum pernah aku rasakan dikehidupan lalu..
Namun ternyata bab demi bab kehidupan di depan mata harus dilewati tanpa ayah dan ibu di sampingku..
Dimana mataku melihat ada luka yang harus aku sembuhkan, ada airmata yang harus aku usap. Menjadi Dewasa itu tidak mudah.
Banyak luka dan air mata, itu yang pernah dikatakan oleh dr.irwan ketika aku konsultasi atas luka batinku..
Ya begitulah kini kehidupan baruku bersama keluarga suamiku,
Ibu mertuaku yang sudah tua renta kini mulai sakit-sakitan,bapa mertua sudah lama pulang kepangkuan tuhan.
kebetulan suamiku anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adik nyapun sudah menikah dan sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Ibu mertuaku tinggal bersama aku dan suamiku ke 2 anak nya yg lain merantau jauh dan hanya satu tahun sekali mereka mengunjungi kami disini dikota kelahiran suami ku jakarta. Adik nya rendy tinggal di kalimantan bersama istri dan kedua anak nya . Dan Nina adik bungsu nya yg kini tinggal di palembang bersama suami dan ke 3anak nya. Adik2 ipar ku semua sudah mempunyai keturunan, hanya aku dan suami yang belum dikasih kepercayaan oleh tuhan (keturunan). Ibu mertua ku selalu membanding2kan aku dan ipar2 ku karena aku blm bisa memberikan keturunan,cucu untuk ibu mertuaku,padahal usia pernikahan kami sudah menginjak 19tahun. Setiap sepertiga malam ku selalu panjatkan doa kepada allah agar disegerakan diberikan nya malaikat kecil ditengah2 keluarga kecil kami ini. Sudah berbagai cara aku coba agar bisa hamil,mulai dari minum jamu tradisional bahkan ke dokter. Namun hasil nya selalu nihil.
Sindiran demi sindiran yang selalu aku dengar dari mulut ibu mertua selalu ku dengar oleh telinga yang sudah terasa panas ini. Kadang rasanya ingin ku balas omongan jahat ibu mertua itu,namun apalah daya. Dia sudah tua dan sakit2an. Padahal sakitpun kami berdua yang mengurus nya..
Ibu mertua selalu menyalahkan aku karena blum bisa memberi keturunan untuk anak nya(suamiku), ocehan nya kata2 nya selalu menyakitkan aku,namun suami hanya bisa diam diam dan diam seribu bahasa. Tanpa ada pembelaan untuk istrinya.
"Hey sinta" ucap ibu mertua yang sedang duduk di teras rumah. Akupun langsung menghampiri ibu mertua ku itu
"Apa mama" jawabku singkat
"Sudah 19tahun kamu dan anak ku menikah,tapi blum bisa juga kau kasih keturunan untuk anak ku,tidak kah kau kasihan kepada suami mu,lebih baik kau pisah saja dengan anak sulungku, dia anak kesayanganku,yang ku lahirkan dari rahim ku"
Jawab mama mertua dengan ketus nya tanpa memikirkan prasaanku.
Aku langsung menangis sejadi jadi nya atas ucapan ibu mertua ku itu. Tanpa pikir panjang tak ku jawab omongan ibu mertuaku itu,aku langsung lari ke kamar sambil mengusap airmata ku.
Sungguh tega nya ibu mertua ku atas ucapan nya itu. Kadang seringku dengar dari para tetangga klo ibu mertua s**a membicarakan aku. Ngga pernah mencucikan baju nya lah,ngga pernah bersih2 rumahlah.ngga pernah ngasih uanglah, ahh pokok nya banyaklah. Kenapa aku bisa tau,karena para tetangga yang mengadukan kembali omongan mertua padaku.
Ya allah rasanya sakit sekali,padahal setiap hari ibu mertua hanya tinggal ongkang2 kaki saja di rumah. Aku yang setiap hari bangun pagi, memasak mencuci dan beres2 rumah agar ibu mertua nyaman di rumah. Entahlah mengapa beliau tega seperti tidak s**a padaku.
*****
Malam ini tepat nya pukul 9 malam, suamiku pulang dari kantor, terdengar suara mobil yang terparkir di depan rumah. Aku langsung keluar kamar menuju arah pintu depan rumah untuk membuka kan pintu, tapi disitu sudah ada ibu mertua yang sudah membukakan pintu untuk suamiku. Aku langsung cepat2 menghampiri suamiku yg sudah di depan pintu rumah. Ku raih telapak tangan suamiku,lalu ku ambil tas yg di bawa oleh suamiku. Ibu mertu hanya diam dan melihat ke arahku dengan mata nya yg tajam. Aku dan suami pun langsung masuk ke kamar. Aku berjalan perlahan di belakang suamiku menuju kamar, tak lama pintu kamar pun sudah di depan hidung suamiku. Di dalam kamar setelah suami sudah mandi kuberikan secangkir teh hangat
Untuk nya, kamipun berbincang2 di dalam kamar sambil makan cemilan yg dibawa oleh suamiku katanya sih beli dijalan saat pulang dari kantor kasian ada ibu2 tua renta jualan keripik pisang masih banyak blm terjual. Memang suamiku orang nya ngga tegaan. Sambil berbincang2 aku ceritakan semua ucapan ibu nya kepadaku siang tadi sampai aku menangis sejadi2 nya dikamar. Mendengar cerita itu suamiku lekas pergi dari pantauan mata ku. Ia lalu pergi menuju ke arah ibu nya yg sedang duduk di kursi ruang keluarga.
"Mama" ucap suamiku
"Ia kenapa nak" jawab ibu mertua
"Mama tadi siang bicara apa ke sinta" tanya suami
" Bicara apa, mama hanya bicara klo sinta tidak bisa memberi kamu keturunan sudah itu saja"
Jawab ibu mertua dengan santai nya.
" mama klo bicara itu hati2, jangan sampai membuat oranglain terluka, omongan mama itu membuat hati sinta dan saya terluka ma"
Ucap suami dengan lirih sedih
" mama hanya bicara yang sebenarnya nak"
Jawab ibu mertua pada anak nya
"Aku ngga bisa tinggal diam lagi ma, sikap mama ucapan mama ke sinta sudah keterlaluan, maaf ma, besok pagi aku antar mama ke rumah Nina di palembang, nina sudah memberikan cucu untuk mama kan. Jadi mama di rumah tidak kesepian lagi ingin bermain dengan cucu di rumah" jawab suami dengan tegas
" nak bukan itu maksud mama, mama hanya ingin melihat kamu bahagia dengan mempunyai keturunan" jwb ibu mertua dengan mata berair
" kebahagiaan aku hanya ada di dalam istri aku sinta ma, bukan dari yang lain, mama memang ibuku, surgaku, hidupku, tapi mama yang membuat hidupku terluka, pernikahan bukan soal keturunan ma, melainkan ada suami dan istri yang ada di dalam nya. Dengan kebahagiaan nya bersama pasangan hidup halal nya. Soal keturunan itu rezeki dari allah bonus dari allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berpasrah,tanpa bisa memaksakan nya. sudah yah ma besok pagi mama akan ku antar ke rumah Nina di palembang" jawab suami sambil mata me merah lalu berlalu meninggalkan ibu nya.
*****
Pagipun tiba, aku dan suami sudah memberi kabar pada Nina bahwa hari ini mama akan kami antarkan ke rumah nya di palembang.
Sambil berpamitan ibu mertua menangis memeluk ku, dan meminta maaf padaku atas ucapan dan perbuatan nya. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Semua yang sudah terucap akan sulit di tarik kembali. Ibarat pecahan kaca ketika sudah pecah maka akan sulit perbaiki kembali.
Pesan : Berbuat baiklah kepada anak atau menantu terlebih ia yang mengurusmu dengan tulus.
Menantu memang bukan anak yang dilahirkan dari rahim ibu mertua. Tapi menantu adalah pilihan yang sudah allah takdirkan dalam hidup anak mu,sayangi dan hargai menantu layak nya anak kandung sendiri.
Dan sebagai menantu berbuat baiklah pada mertua hormati dan kasihi seperti orangtua sendiri.
Penulis : Rahma yura
