26/09/2025
MBG Dan terjadi lagi apa yang masak salah kasih bumbu Sebanyak tujuh siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semanding, Kecamatan Kota Bojonegoro, diduga mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, Rabu (24/9/2025).
Usai keracunan, para siswa tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas setempat, bahkan beberapa dirujuk ke IGD RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, untuk mendapatkan penanganan medis.
Saat dikonfirmasi kabar dugaan keracunan itu, Kepala Desa Semanding, Suharto, membenarkan adanya insiden tersebut. Harto mengaku mendapat laporan dari pengantar mobil siaga desa yang membawa empat siswa ke rumah sakit.
“Saya masih rapat di Pemkab, tapi infonya dari pengantar mobil siaga, empat siswa dilarikan ke IGD RSUD Bojonegoro,” ungkap Suharto.
Dari empat siswa yang dirawat di IGD, lanjut Harto, tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun, satu siswa masih menjalani perawatan medis. Sedangkan, tiga lainnya hanya dirawat di Puskesmas.
“Alhamdulillah, tiga sudah bisa pulang, dan satu masih dirawat di RSUD,” tambahnya.
Suharto juga menuturkan bahwa pemerintah desa selama ini tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan program MBG di wilayahnya. Ia menyebut, informasi yang beredar menyebutkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani program tersebut berasal dari Desa Campurejo, Kota Bojonegoro.
“Kami tidak pernah dilibatkan atau diberitahu soal adanya program MBG di Desa Semanding. Yang saya dengar, SPPG-nya dari Desa Campurejo,” terangnya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Wiwin mengatakan, jumlah korban keracunan sebanyak tujuh anak. Salah satu korban merupakan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
“Semua awalnya dibawa ke Puskesmas, kemudian empat anak dirujuk ke IGD RSUD, termasuk anak saya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Anwar Mukhtadlo sampai saat ini belum mengetahui bahwa sejumlah siswa di wilayah kerjanya mengalami keracunan yang diduga akibat mengkonsumsi makanan dari program MBG.