Kabar Berita

Kabar Berita Kabar Brebes dan Sekitarnya

Kejaksaan Negeri (Kejari) Brebes memusnahkan 42.455 butir obat keras golongan G, termasuk jenis yang dikenal sebagai “ob...
06/11/2025

Kejaksaan Negeri (Kejari) Brebes memusnahkan 42.455 butir obat keras golongan G, termasuk jenis yang dikenal sebagai “obat Aceh”, dalam pemusnahan barang bukti triwulan IV tahun 2025. Pemusnahan dilakukan di halaman kantor Kejari, Rabu (5/11/2025), disaksikan Forkopimda, DPRD, Kalapas, dan Sat Brimob Polda Jateng.

BREBES, puskapik.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Brebes memusnahkan 42.455 butir obat keras golongan G, termasuk jenis yang dikenal sebagai “obat Aceh”, dalam pemusnahan barang bukti triwulan IV tahun 2025. Pemusnahan dilakukan di halaman kantor Kejari, Rabu (5/11/2025), disaksikan Forkopimda,...

Kabar gembira untuk warga Brebes! Pemerintah Kabupaten Brebes membuka 10 ribu lowongan kerja lewat acara Brebes Job Fest...
29/10/2025

Kabar gembira untuk warga Brebes! Pemerintah Kabupaten Brebes membuka 10 ribu lowongan kerja lewat acara Brebes Job Fest 2025. Acara ini berlangsung selama dua hari, mulai Rabu (29/10/2025) sampai Kamis (30/10/2025) di Atrium ASS Mall Brebes.

BREBES, puskapik.com – Kabar gembira untuk warga Brebes! Pemerintah Kabupaten Brebes membuka 10 ribu lowongan kerja lewat acara Brebes Job Fest 2025. Acara ini berlangsung selama dua hari, mulai Rabu (29/10/2025) sampai Kamis (30/10/2025) di Atrium ASS Mall Brebes. Bupati Brebes Paramitha Widya Ku...

Belalang di Lidah Bunglon, Elang di Langit KekuasaanBunglon bersolek di ranting rapuh,  berburu belalang dengan lidah ya...
21/10/2025

Belalang di Lidah Bunglon, Elang di Langit Kekuasaan

Bunglon bersolek di ranting rapuh,
berburu belalang dengan lidah yang angkuh.
Ia tak tahu, di langit yang jauh,
elang tertawa, menunggu jatuh.

Belalang gemetar, tapi bunglon pongah,
mengira dunia hanya soal warna dan langkah.
Ia lupa, di balik semak dan bayang,
ada mata tajam yang tak pernah hilang.

Elang tak bicara, ia mengintai,
menunggu bunglon lupa pada langit yang damai.
Saat lidah menjulur, saat mangsa digenggam,
elang menyambar, bunglon pun tenggelam.

Di bawah, mereka bersorak:
“Hebat bunglon! Tangkas dan cerdik!”
Tak sadar, panggung telah bergeser,
dan elang kini duduk di kursi pemilik.

Tiga Anak Api dari Kos TjokroaminotoDi sebuah rumah kos sempit di Gang Peneleh VII, Surabaya,  hidup tiga anak api.  Mer...
11/10/2025

Tiga Anak Api dari Kos Tjokroaminoto

Di sebuah rumah kos sempit di Gang Peneleh VII, Surabaya,
hidup tiga anak api.
Mereka makan dari piring yang sama,
tidur di lantai yang sama,
dan bermimpi tentang Indonesia yang belum lahir.

Rumah itu bukan sekadar tempat tinggal.
Ia adalah tungku,
tempat Tjokroaminoto meniup bara ideologi
ke dalam dada anak-anak muda yang lapar akan kemerdekaan.

Soekarno, Muso, Kartosuwiryo.
Tiga nama, satu atap,
tapi kelak menjadi tiga jalan yang saling membakar.

Soekarno memilih jalan nasionalisme,
jalan tengah yang merangkul semua golongan,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan adalah rumah bersama.

Muso memilih jalan komunisme,
jalan revolusi kelas,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan harus lahir dari api perlawanan mutlak.

Kartosuwiryo memilih jalan Islamisme,
jalan syariat,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan sejati adalah tegaknya hukum Tuhan di bumi.

Mereka dulu bersaudara,
tapi sejarah tak mengenal nostalgia.
Sejarah hanya mengenal siapa yang menang,
dan siapa yang dianggap mengancam.

Muso tewas di Madiun,
Kartosuwiryo digantung di Jakarta,
dan Soekarno yang dulu berbagi nasi dengan mereka
menandatangani surat eksekusi.

Kos revolusi itu melahirkan tiga anak api,
tapi api tak pernah saling memeluk.
Api membakar,
bahkan akar tempat ia tumbuh.

Revolusi bukan dongeng persahabatan.
Ia adalah arena pertarungan ideologi,
di mana cinta masa lalu bisa dikorbankan demi arah masa depan.

Dan Soekarno, sang anak kos yang jadi presiden,
harus memilih
memeluk sahabat lama,
atau menjaga tubuh bangsa yang baru lahir.

Ia memilih bangsa.
Dan sejarah mencatatnya bukan sebagai pengkhianat,
tapi sebagai penjaga api yang tak boleh menyala liar.

Begitulah revolusi.
Ia melahirkan pahlawan,
tapi juga membunuh saudara.
Ia menuntut arah,
meski harus kehilangan pelukan.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6661926/kos-kosan-tjokroaminoto-di-surabaya-ditempati-soekarno-muda-hingga-musso

Rumah kos HOS Tjokroaminoto menjadi tempat Soekarno, Semaoen, Alimin, Musso, hingga Kartosoewirjo belajar di masa muda. Ini sejarahnya.

Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mewajibkan seluruh desa mengalokasikan Dana Desa untuk membiayai pendidikan kesetar...
08/10/2025

Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mewajibkan seluruh desa mengalokasikan Dana Desa untuk membiayai pendidikan kesetaraan warga dewasa melalui program Gerakan Kembali Bersekolah – Dewasa Tidak Sekolah (GKB-DTS).

Bupati menegaskan bahwa pendidikan warga desa bukan hanya sah secara hukum, tetapi juga menjadi kewajiban strategis. Pemerintah desa harus menggunakan Dana Desa untuk pendidikan kesetaraan, pelatihan, dan peningkatan kapasitas warga dewasa sesuai regulasi nasional dan kebijakan lokal.

"Setiap desa wajib menganggarkan minimal untuk 10 peserta GKB-DTS dalam APBDes. Biaya pendidikan ditanggung hingga peserta menyelesaikan jenjang Paket C," kata Bupati Paramitha Widya Kusuma

Program ini menyasar warga usia dewasa yang belum menyelesaikan pendidikan formal. Pemerintah desa harus menjalin kerja sama resmi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang difasilitasi oleh Camat setempat melalui penyusunan Memorandum of Understanding (MoU).

Selain mengalokasikan anggaran, desa juga wajib mendata peserta, menetapkan nama-nama yang siap mengikuti pembelajaran, dan menjamin pembiayaan berkelanjutan hingga peserta lulus.

BREBES, puskapik.com- Pemerintah Kabupaten Brebes mewajibkan seluruh desa mengalokasikan Dana Desa untuk membiayai pendidikan kesetaraan warga dewasa melalui program Gerakan Kembali Bersekolah – Dewasa Tidak Sekolah (GKB-DTS). Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menandatangani Surat Edaran Nomo...

Bupati Brebes Luncurkan Kios Adminduk Upaya Optimalisasi Layanan Administrasi Pemkab Brebes resmi meluncurkan Kios Admin...
08/10/2025

Bupati Brebes Luncurkan Kios Adminduk Upaya Optimalisasi Layanan Administrasi

Pemkab Brebes resmi meluncurkan Kios Administrasi kependudukan (Adminduk) di seluruh 297 desa dan kelurahan secara luring dan daring. Launching Kios Adminduk ini ditandai dengan pemukulan gong, dan penyerahan 17 PC Komputer oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, di Pendopo Brebes, Rabu 8 Oktober 2025.

Kehadiran Kios Adminduk ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan administrasi kependudukan. Yakni, dengan mempercepat dan mempermudah akses masyarakat terhadap dokumen penting. Seperti, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).

Bupati Paramitha Widya Kusuma mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan merupakan urusan pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Data kependudukan yang akurat, menjadi dasar perencanaan pembangunan dan kebijakan publik.

“Kecepatan, ketepatan, dan kemudahan akses pelayanan Adminduk menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Pemkab Brebes berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan gratis. Yakni, melalui program Satu Hari Jadi yang kini diperkuat Kios Adminduk di setiap desa,” terangnya.

BREBES, puskapik.com – Pemkab Brebes resmi meluncurkan Kios Administrasi kependudukan (Adminduk) di seluruh 297 desa dan kelurahan secara luring dan daring. Launching Kios Adminduk ini ditandai dengan pemukulan gong, dan penyerahan 17 PC Komputer oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, di Pendo...

Satu aksi membongkar kemunafikan sistem."Kalau satu dewan bisa pakai uang pribadi, kenapa yang lain nggak? Padahal merek...
07/10/2025

Satu aksi membongkar kemunafikan sistem.

"Kalau satu dewan bisa pakai uang pribadi, kenapa yang lain nggak? Padahal mereka sama-sama dapat tunjangan perumahan puluhan juta per bulan".

Data Dinas Perwaskim Brebes mencatat 20.767 rumah tidak layak huni (RTLH) hingga 2024. Sementara itu, 50 anggota DPRD Brebes rutin menerima tunjangan perumahan dan transportasi senilai Rp20,6 miliar per tahun.

Ketua DPRD dapat Rp34,9 juta per bulan, Wakil Ketua Rp26,3 juta, dan anggota Rp18,6 juta.

Tunjangan perumahan bukan hak istimewa, tapi peluang untuk membuktikan siapa yang benar-benar wakil rakyat.

Kalau 50 dewan merasa nyaman menikmati miliaran tunjangan perumahan itu di atas 20 ribu rumah warga miskin yang tak layak huni, maka di mana letak empati? Di mana keberpihakan?

Karena hunian layak bukan hadiah, tapi hak.

Rumah reyot milik warga di Brebes akhirnya diperbaiki dengan bantuan pembiayaan dari Anggota DPRD setempat

Kadang, kebenaran hanya menatap tenang, menunggu waktu bekerja.Sementara yang merasa paling suci sibuk mengusir bayangan...
06/10/2025

Kadang, kebenaran hanya menatap tenang, menunggu waktu bekerja.
Sementara yang merasa paling suci sibuk mengusir bayangannya sendiri.

Jangan terlalu keras menimbang dosa orang lain,
nanti tanganmu gemetar saat menulis namamu di cermin.

Kadang, ada yang memilih tenang karena tahu angin tak perlu berdebat dengan debu.

Kelak, waktu akan menyingkap siapa yang berdiri karena keyakinan,
dan siapa yang hanya menempel pada cahaya agar tampak bersinar.

Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma menegaskan pentingnya kerja sama antara eksekutif dan legislatif dalam membangun daerah.

Address

Brebes

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kabar Berita posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Kabar Berita:

Share