
11/10/2025
Tiga Anak Api dari Kos Tjokroaminoto
Di sebuah rumah kos sempit di Gang Peneleh VII, Surabaya,
hidup tiga anak api.
Mereka makan dari piring yang sama,
tidur di lantai yang sama,
dan bermimpi tentang Indonesia yang belum lahir.
Rumah itu bukan sekadar tempat tinggal.
Ia adalah tungku,
tempat Tjokroaminoto meniup bara ideologi
ke dalam dada anak-anak muda yang lapar akan kemerdekaan.
Soekarno, Muso, Kartosuwiryo.
Tiga nama, satu atap,
tapi kelak menjadi tiga jalan yang saling membakar.
Soekarno memilih jalan nasionalisme,
jalan tengah yang merangkul semua golongan,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan adalah rumah bersama.
Muso memilih jalan komunisme,
jalan revolusi kelas,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan harus lahir dari api perlawanan mutlak.
Kartosuwiryo memilih jalan Islamisme,
jalan syariat,
jalan yang percaya bahwa kemerdekaan sejati adalah tegaknya hukum Tuhan di bumi.
Mereka dulu bersaudara,
tapi sejarah tak mengenal nostalgia.
Sejarah hanya mengenal siapa yang menang,
dan siapa yang dianggap mengancam.
Muso tewas di Madiun,
Kartosuwiryo digantung di Jakarta,
dan Soekarno yang dulu berbagi nasi dengan mereka
menandatangani surat eksekusi.
Kos revolusi itu melahirkan tiga anak api,
tapi api tak pernah saling memeluk.
Api membakar,
bahkan akar tempat ia tumbuh.
Revolusi bukan dongeng persahabatan.
Ia adalah arena pertarungan ideologi,
di mana cinta masa lalu bisa dikorbankan demi arah masa depan.
Dan Soekarno, sang anak kos yang jadi presiden,
harus memilih
memeluk sahabat lama,
atau menjaga tubuh bangsa yang baru lahir.
Ia memilih bangsa.
Dan sejarah mencatatnya bukan sebagai pengkhianat,
tapi sebagai penjaga api yang tak boleh menyala liar.
Begitulah revolusi.
Ia melahirkan pahlawan,
tapi juga membunuh saudara.
Ia menuntut arah,
meski harus kehilangan pelukan.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6661926/kos-kosan-tjokroaminoto-di-surabaya-ditempati-soekarno-muda-hingga-musso
Rumah kos HOS Tjokroaminoto menjadi tempat Soekarno, Semaoen, Alimin, Musso, hingga Kartosoewirjo belajar di masa muda. Ini sejarahnya.