Aciak Oghi

Aciak Oghi Video Lengkap saya ada di YouTube
https://www.youtube.com/

09/12/2025

Raja Juli dan Zulhas Harus mundur dari kursi menteri... Mereka orang2 tak berkompeten mengurus negeri. Hancur hutan dan SDA daerah

Jumat kelabu, 5 Desember 2025, menjadi hari yang menyayat hati bagi masyarakat adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan.Konfli...
09/12/2025

Jumat kelabu, 5 Desember 2025, menjadi hari yang menyayat hati bagi masyarakat adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Konflik sengketa lahan di Kelurahan Rante Kurra berakhir dengan pemandangan yang tragis.

Tongkonan Ka'pun, sebuah rumah adat ikonik yang telah berdiri kokoh sejak abad ke-18 (sekitar 300 tahun), dihancurkan paksa oleh alat berat.

Apa yang seharusnya menjadi penegakan hukum berubah menjadi "medan perang" antara aparat dan warga yang mati-matian mempertahankan warisan leluhurnya.

Eksekusi ini didasari oleh surat penetapan Pengadilan Negeri (PN) Makale yang memenangkan gugatan pihak Sarra CS.

Namun, prosesnya jauh dari kata damai.

- 10.13 WITA

Ratusan aparat gabungan (Polri, Brimob, TNI, Satpol PP) tiba dengan satu unit ekskavator.

Mereka disambut blokade manusia dari keluarga pemilik tongkonan, mahasiswa, dan tokoh adat.

- 13.19 WITA

Situasi pecah, massa yang bertahan dengan lemparan batu dan petasan dibalas oleh aparat dengan tembakan gas air mata dan peluru karet.

- 13.25 WITA

Setelah massa terdesak mundur, ekskavator mulai meraung.

Dalam waktu kurang dari satu jam, sejarah 300 tahun itu runtuh menjadi puing.

Akibat bentrokan ini, belasan warga terluka (luka bacok, tusuk, hingga memar peluru karet) dan harus dilarikan ke RSUD Dr. F.K. Kalimbo.

Tongkonan Ka'pun bukan sekadar tumpukan kayu tua, tapi "nyawa" budaya bagi rumpun keluarganya.

Kehancurannya membawa kerugian tak ternilai:

- Saksi Sejarah 3 Abad

Dibangun dengan kayu jati dan arsitektur kuno yang sempurna, dindingnya penuh ukiran pa'tedong (kerbau) yang menceritakan migrasi leluhur Toraja.

- Pusat Spiritual

Tongkonan ini adalah sentra ritual Rambu Solo (kematian) dan tempat penyimpanan pusaka.

Robohnya bangunan ini berarti putusnya "garis hidup" spiritual keturunannya.

- Aset Wisata Dunia

Sebagai bagian dari warisan budaya tak benda, tongkonan ini rutin dikunjungi turis asing.

Kehilangannya adalah pukulan telak bagi pariwisata Toraja.

Peristiwa ini menelanjangi konflik tajam antara Hukum Positif (Sertifikat/Putusan Pengadilan) melawan Hukum Adat (Tanah Ulayat).

Momen paling ironis terjadi saat proses eksekusi berlangsung.

Warga menemukan Batu Tongkon (batu sakral) di lokasi, yang dalam hukum adat merupakan bukti sah kepemilikan tanah ulayat.

Namun penemuan itu terlambat, hukum negara telah mengetuk palu, dan ekskavator terus bekerja meratakan Tongkonan Ka'pun beserta 6 lumbung padi dan 4 rumah warga lainnya hingga tak bersisa.

Tragedi ini memicu gelombang protes nasional, mempertanyakan keberpihakan hukum terhadap pelestarian situs adat yang seharusnya dilindungi negara.

08/12/2025

Unboxing Paket Besar Spare Part Honda Vario 110 Karbu tahun 2008

06/12/2025

Diguyur Hujan sebentar, kawasan Lubuk Minturun kembali banjir

06/12/2025

Sore ini 6 Desember 2025, hujan deras kembali mengguyur daerah lubuk minturun Padang. Warga panik

06/12/2025

Alam selalu memberikan yang terbaik tapi alam juga bisa mengambil yang terbaik. Mari kita jaga hutan kita.

04/12/2025

Sebelum banjir ada beberapa rumah di sini

Pembersihan salah satu sudut jalan yang terdampak banjir bandang di Kota Padang
03/12/2025

Pembersihan salah satu sudut jalan yang terdampak banjir bandang di Kota Padang

03/12/2025

Kondisi pasca banjir di depan rumah... Lumpurnya separah ini

01/12/2025

Bencana terbesar kita bukanlah bencana alam tapi kebohongan pejabat publik dibalik perusakan hutan dan gunung... Pejabat kita banyak yg menjadi sampah. Pura-pura turun ke lapangan seolah pahlawan di tengah banjir bandang dan longsor namun sejatinya, tanda tangan dan izin merekalah yang membuat negeri ini porak-poranda. Mereka tidak mengontrol penebangan hutan, mereka tidak mengawasi perilaku aneh orang-orang yang keluar masuk hutan dan mereka tidak berani bertindak terhadap para anjing-anjing mafia peliharaan mereka.

Kamera-kamera pencitraan di tengah kerumunan para penyintas mulai berebutan mencari tampang. Kamera itu menyoroti baju dinas siapa yang paling pekat lumpurnya. Siapa pejabat yang berhonjak-honjak di tengah bencana? Video di setting ke format 2K dengan pengaturan cinematik dan ultra stabil. Tapi mereka lupa, seolah tak berdosa, bahwa merekalah pelaku dan pembunuhan itu sebetulnya, Mereka yang memberi izin pelaku ilegal logging, mereka yang menganggukan para mafia itu sehingga bisa mengeruk hasil bumi p**au percaya ini dan mereka tenang karena mereka punya gaji, punya pensiunan, punya tunjangan dan juga bisa jadi dapat Fee p**a dari pembalakan dan perusakan alam ini.

Namun Allah tak pernah tidur, Malaikat Rakib dan Atid bekerja setiap waktu. Ia mencatat setiap perbuatan baik dan buruk. Di pengadilan Allah, tidak hanya Roh orang yang mati saja yang akan menuntut tapi juga setiap benda yang menjadi malapetaka akibat tangan-tangan jahil para pejabatnya. Semua akan meminta pertanggungjawaban, setiap butir pasir yang hanyut, setiap kayu gelondongan yang patah dan tertumpuk, setiap rumah yanghancur, setiap lumpur yang mengendap dan setiap curah hujan yang jatuh, dan setiap nyawa yang hilang akan menuntut orang-orang serakah itu di akhirat nanti.

30/11/2025

Penampakan Tumpukan Kayu Gelondongan di salah satu titik banjir pasca banjir di Sumatera Barat

Address

Bukittinggi

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Aciak Oghi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share