12/09/2025
Perpustakaan 2005 Zaman Kami sekolah Dulu
Oleh Wigi Sutrisno
Dulu saat masih sekolah, perpustakaan selalu menjadi tempat favorit bagi kami. Entah itu untuk baca buku, untuk bermeditasi, atau sekedar bertemu pujaan hati. Kami sempat-sempatkan datang ke perpustakaan bila ada waktu luang. Kami memilih perpustakaan sebagai tempat menghilangkan penat. Di sana kami mencari penghiburan dari rutinitas bermain yang melelahkan.
Perpustakaan kami cukup sederhana, namun memiliki kekayaan yang luar biasa. Di dalamnya terdapat 12 Rak buku yang cukup membuat kami kagum. Rak-rak itu disusun presisi membuat pola ruang yang unik sehingga ada ruang-ruang kecil yang tercipta dari pola tersebut. Ruang-ruang kecil itu bisa dihuni 1 sampai 5 orang ketika membaca buku.
Hal yang membuat kami tertarik ke perpustakaan adalah kami diberi buku kunjungan dimana buku tersebut berisi tanda tangan petugas perpustakaan. Setiap kami datang berkunjung mereka akan mendata jumlah buku yang kami baca. Tidak hanya itu, mereka juga mendata jumlah halaman yang kami baca. Mereka juga men-tes pemahaman kami dengan beberapa pertanyaan sesuai buku yang kami baca. Nanti pada saat hari guru atau hari pendidikan nasional mereka akan umumkan para kutu buku di sekolah itu. Mereka memberikan kami (kadang baju kaos, kadang sweater ada p**a memberikan sepatu). Mereka memilih kutu buku terbanyak 1, terbanyak 2 dan terbanyak 3. Petugas perpustakaan kami sangat keren. Ia tidak hanya bertugas sebagai operator perpustakaan tapi ia juga senang membaca. Bahkan sebagian besar buku di perpustakaan sudah beliau baca (allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha). Beliau menggagas perpustakaan tidak hanya sebagai gudang tempat membaca tapi juga tempat bereksperiman dan gudang perlombaan. Siswa dan siswi yang membaca buku paling banyak akan diberikan reward.
Perpustakaan kami sangat menyenangkan. Tidak hanya sebagai tempat membaca buku saja. Di sana kami juga bisa bermain dan bertemu cinta monyet kami.
(Bersambung)
Gambar dibuat oleh AI,