18/10/2025
Dibuang Orang Tua, Kakak Beradik Kerja Cari Keong Demi Bisa Makan dan Sekolah
Kisah 2 bocah ini sungguh buat hatimu tergetar! Kedua orang tuanya m*mbvang mereka begitu saja. Di usia yang masih sangat belia, mereka terpaksa m4t12an bekerja sebagai pengumpul keong di sawah hanya demi bisa bertahan hidup dan bisa sekolah!
“Waktu itu aku dan adik lagi nyari keong agak gerimis. Tiba-tiba adikku teriak k*s*kitan, ternyata kakinya d1gi2t ular sawah. Aku bingung, aku cuma bisa teriak minta tolong. Untung ada Bapak-Bapak nolongin adikku, untungnya lagi ularnya nggak berbisa. Meski malamnya demam, adikku masih selamat”, ucap Awan.
Tak seperti kebanyakan anak-anak seumurannya yang bisa istirahat atau bermain bersama sepulang sekolah, Dermawan (7) dan sang adik Haikal (4) harus langsung mengganti seragam sekolahnya untuk bersiap mencari keong di sawah dekat tempat tinggal mereka.
Dengan wajah dan tubuh lemas karena belum makan dari kemarin, Awan dan Haikal mulai menelusuri sawah dan mengambil keong-keong yang mereka lihat. Bukan tanpa sebab mereka lakukan itu. Mereka lakukan itu demi bisa merawat Neneknya yang sudah renta dan demi bisa melanjutkan sekolah.
Kedua orang tua Awan dan Haikal sudah sejak lama meninggalkan mereka tanpa pernah ada kabar sampai sekarang. Mereka pun akhirnya dirawat oleh Neneknya seorang diri. Keong yang sudah mereka kumpulkan, nantinya akan diolah oleh sang Nenek dan dijual demi mendapatkan upah 15 ribu untuk mereka bisa makan. Ataupun kadang-kadang mereka memakan keong tersebut untuk dijadikan lauk
“Anak-anak ini luar biasa semangatnya, hatinya lembut. Mereka pernah bilang ke saya, Nenek ngga usah ke sawah lagi, biar kami yang cari keong, nanti malam kita masak sama-sama biar besok pagi siap dijual. Hati saya sakit mendengarnya. Meski Ayah Ibunya entah kemana, mereka tak pernah nampak sedih…”, ucap Nenek Maryun.
Ketika ditanya uang hasil jualan keongnya untuk apa, dengan lantang mereka menjawab “untuk Nenek beli beras dan untuk kami sekolah Kak!”
Namun, dibalik senyum dan semangat mereka yang tinggi, ada kepedihan yang begitu mendalam. Sebenarnya mereka tak ingin bekerja sebagai pencari keong seperti ini. Apalagi kejadian dimana Haikal d1gi2t ul4r, sungguh membuat hati Awan takut. Takut kalau adiknya sampai kenapa-kenapa.
"Kalau lihat temen-temen main gitu, ya pengen rasanya ikut main juga. Tapi kita ngga bisa kalau ngga cari keong. Nanti Nenek ngga bisa makan Kak. Apalagi Haikal pernah digigit ular, aku takut kalau kejadian kayak gitu lagi..."
Meski sering kepanasan, kehujanan, pegal-pegal, hingga demam, mereka tak punya pilihan lain. Hanya pekerjaan ini lah yang bisa dilakukan kedua bocah ini untuk meringankan beban Neneknya dan lanjutkan sekolahnya.
“Kami ngga mau putus sekolah, Kak. Nenek pernah bilang, apapun yang terjadi, pendidikan itu yang paling penting. Kamu bisa jadi orang yang sukses kalau sekolahmu lancar katanya.”