WADYA Hanya seorang manusia biasa.

07/08/2025

Ada kabar kurang menyenangkan untuk lulusan Teknik Komputer. Berdasarkan riset terbaru, lulusan bidang komputer justru banyak yang menjadi pengangguran.

07/08/2025

Masalah royalti lagu di kafe dan restoran menjadi perbincangan hangat. Banyak pengusaha mempertanyakan kewajiban untuk membayar royalti atas musik yang mereka putar.

Namun, bagaimana dengan "Indonesia Raya" sebagai lagu kebangsaan? Apakah lagu ini juga memerlukan pembayaran royalti jika diputar di ruang publik?

Komisioner LMKN Bidang Kolekting dan Lisensi, Yessi Kurniawan, mengatakan pihak yang memainkan lagu "Indonesia Raya" untuk tujuan komersial harus tetap membayarkan royalti hak cipta kepada LMKN.

"Misalnya dinyanyikan di orkestra, simfoni, begitu ya, dia mainkan dengan itu (pertunjukan tersebut), itu semua membayar melalui LMKN," katanya saat dihubungi oleh Medcom.id, pada Rabu, 6 Agustus 2025.

"Itu dari penggunaan komersial seperti lagu-lagu kebangsaan yang digunakan oleh orkestra, simfoni, yang begitu-begitu itu semua bayar," tambah Yessi.

Sumber Berita: medcom.id | Rabu, 05 Agustus 2025 ,18.12 WIB | LMKN: Mainkan Lagu Indonesia Raya Wajib Bayar Royalti | Rafi Alvirtyantoro

Mau kirim berita ? Silahkan DM / WA : 0812-4959-2946

01/08/2025

Kalau manusia dan gorila disandingkan, jelas mereka berbulu kita gundul. Tapi dari struktur rangka? Sepertinya cukup mirip, cuma beda gaya hidup.

Keduanya punya paket lengkap tulang: tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dua tangan, dan dua kaki. Tapi jangan tertipu. Begitu kita 'zoom in' ke detail, gorila langsung kelihatan kayak versi hardcore dari manusia. Tengkoraknya gede, bukan karena mikir keras, tapi karena butuh tempat buat otot rahang yang bisa ngunyah batang pohon sambil nyantai. Tengkoraknya juga punya tonjolan kayak panggung kecil buat tempat nempel otot-otot super.

Lengannya? Panjang. Lebih panjang dari kakinya. Jadi kalau manusia jalan pakai Nike Air, gorila jalan sambil ngetuk tanah dengan buku jarinya, knuckle-walking, bukan tren fashion, tapi teknik jalan kelas berat. Bahunya lebar, dada juga lebih lapang, semua ini buat menahan beban otot segede harapan pas ditanya kapan nikah.

Bagian pinggul mereka juga bukan main, lebar banget. Tapi bukan karena doyan squat, melainkan karena isi perut mereka, alias sistem pencernaan besar, butuh ruang ekstra buat ngolah daun, batang, dan semua salad ekstrim yang mereka lahap tiap hari.

Tulang mereka? Kalau manusia punya tulang buat mobilitas, gorila punya tulang kayak konstruksi jembatan. Tebal, padat, dan siap menerima beban tubuh yang bisa dua kali lipat manusia dewasa. Coba bandingkan tulang kaki gorila dengan manusia, hasilnya? Manusia terlihat seperti pakai mode ringan.

Vertebra (tulang belakang) di leher juga lebih besar. Nggak heran, soalnya kepala gorila itu berat, secara literal, bukan karena overthinking. Tangan dan kaki mereka juga mirip alat panjat profesional, lengkap dengan tulang berlekuk, sambungan kuat, dan desain ergonomis.

Gorila itu seperti mobil off-road, kokoh, berat, siap menghadapi hutan lebat dan tanjakan ekstrem. Sedangkan manusia? Lebih mirip city car: ramping, hemat energi, dan dirancang buat berdiri tegak sambil mikir soal eksistensi. Perbedaan rangka ini bukan cuma soal bentuk, tapi refleksi gaya hidup: satu hidup di hutan, satu hidup di timeline media sosial.

----
Now I Know
šŸ“ø: Earth Unreal

Gimana nih lur?
31/07/2025

Gimana nih lur?

Betapa jahatnya orang-orang ini.
29/07/2025

Betapa jahatnya orang-orang ini.

Seorang pria berusia 27 tahun dari Mumbai, India, bernama Raphael Samuel menjadi sorotan internasional setelah mengumumk...
27/07/2025

Seorang pria berusia 27 tahun dari Mumbai, India, bernama Raphael Samuel menjadi sorotan internasional setelah mengumumkan bahwa ia menggugat orang tuanya karena telah membawanya ke dunia tanpa persetujuannya.

Samuel, yang mengidentifikasi dirinya sebagai anti-natalis, berpendapat bahwa memiliki anak adalah tindakan yang secara moral salah karena memaksa seseorang menghadapi penderitaan hidup tanpa persetujuan mereka. Ia mengklaim bahwa orang tua memiliki anak ā€œdemi kesenangan dan kebahagiaan mereka sendiriā€, bukan untuk kebaikan sang anak.

A 27-year-old man from Mumbai, India, named Raphael Samuel made international headlines after announcing that he was suing his parents for bringing him into the world without his consent.

Samuel, who identifies as an anti-natalist, argues that having children is morally wrong because it forces a person into the struggles of life without their agreement. He claimed that parents have children ā€œfor their own joy and pleasureā€, not for the benefit of the child.

Financian.com

Sesuatu yang pasti sangat dibenci para haters.
21/07/2025

Sesuatu yang pasti sangat dibenci para haters.

16/07/2025

Ada kabar, dokter dibayar hanya Rp 2 ribu untuk pasien BPJS dan Rp 5 ribu untuk pasien umum. Komentar Anda?

13/07/2025
11/07/2025

Saya baru-baru ini sering mendapatkan cuan dari kripto dan juga saham Amrik dengan berkonsultasi dengan AI, yaitu ChatGPT. Kemudian timbul ide saya untuk menantang AI tersebut untuk melakukan semua trading untuk saya. Ketika saya sampaikan, gayung bersambut, ChatGPT bahkan sangat bersemangat untuk memulainya!

Saya memutuskan untuk memulai dengan uang 10 juta rupiah untuk ditransaksikan di pasar kripto, dengan satu tujuan: cuan sebesar-besarnya.

Jangka waktunya adalah selama satu bulan. Apakah saya akan untung atau buntung? Kita lihat hasilnya nanti ya, akan saya update disini.

07/07/2025

Cikgu Malaysia Marah Karena Murid Pakai Bahasa Indonesia

Address

Central Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when WADYA posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share