Dongeng Indonesia

Dongeng Indonesia 📚 Cerita & Inspirasi Anak
🎧 Dongeng Nusantara, cerita mancanegara, kisah teladan anak Muslim, dan riwayat penuh makna
🌐 Kunjungi: dongengindonesia.org

"Raka dan Celengan Ajaib"Karya : Neli S NDi sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Raka. ...
25/07/2025

"Raka dan Celengan Ajaib"
Karya : Neli S N

Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Raka. Ia cerdas, baik hati, dan s**a menabung uang jajannya di sebuah celengan berbentuk ayam.
Namun, celengan itu sudah lama pecah, dan ia tak punya uang untuk membeli yang baru.
Suatu sore saat Raka pulang dari sekolah, ia menemukan sebuah celengan tua berbentuk babi di belakang gudang rumah kakeknya. Warnanya pudar, dan ada tulisan aneh di bawahnya:
"Berikan dengan tulus, dan kau akan menuai lebih dari emas."

"Hmmm... maksudnya apa ya?" gumam Raka.

keajaiban Dimulai
Karena penasaran, Raka membersihkan celengan itu dan memasukkan satu koin terakhir yang ia punya.

CLINK!

Tiba-tiba, celengan itu bergetar pelan, lalu dari dalamnya muncul koin emas kecil yang bersinar terang!

"Hah?! Ini bukan koin biasa!" serunya terkejut.
Keesokan harinya, Raka mencoba lagi. Ia memasukkan satu koin bekas, dan lagi-lagi... celengan itu menggandakan nilainya!
Namun, saat ia mulai memasukkan koin dengan serakah dan berniat membeli mainan mewah, celengan itu berhenti berfungsi. Tidak ada koin emas yang keluar.
Saat malam tiba, Raka bermimpi didatangi sosok kecil berjanggut panjang roh penjaga celengan.
"Raka, celengan ini bukan untuk memperkaya dirimu... tapi untuk menguji hatimu. Gunakan untuk kebaikan, bukan keserakahan."
Raka terbangun dengan hati berdebar dan sadar celengan ajaib itu hanya bekerja saat uang digunakan untuk niat baik.
Menabung untuk Kebaikan
Sejak hari itu, Raka mulai menabung bukan untuk membeli mainan, tapi untuk:
Membantu teman sekolah yang tidak punya uang jajan
Membelikan perban untuk kucing sakit di pinggir jalan,
Memberi hadiah kecil untuk ibunya yang bekerja keras
Dan setiap kali ia menabung dengan niat baik, celengan itu bergetar pelan dan memberi kejutan kecil: koin emas, permen ajaib, bahkan kartu ucapan yang bisa bicara!
Pesan Moral:
Uang bukanlah segalanya. Saat digunakan dengan hati yang tulus, hal kecil bisa menjadi keajaiban besar.







































"Lara si Penjahit Ajaib"Karya : Neli S NDahulu kala, di sebuah desa kecil yang dikelilingi padang bunga, hiduplah seoran...
25/07/2025

"Lara si Penjahit Ajaib"
Karya : Neli S N

Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang dikelilingi padang bunga, hiduplah seorang gadis cantik bernama Lara. Ia bukanlah putri raja atau anak bangsawan, tapi ia punya tangan ajaib — karena Lara adalah penjahit paling terampil di seluruh negeri.
Ia bisa menjahit gaun dari sisa-sisa kain, mengubah pakaian robek menjadi busana indah, dan menjahit kancing secepat kilat. Tapi yang paling istimewa, setiap jahitan Lara bisa membuat orang yang memakainya merasa bahagia.
Rahasia Lara terletak pada benangnya. Ia tidak hanya menjahit dengan jarum dan kain, tapi dengan kasih sayang dan niat baik. Itulah sebabnya, setiap orang yang memakai pakaian buatannya merasa hangat, percaya diri, dan bersyukur.
Suatu hari, datang seorang wanita tua dengan pakaian sobek dan tubuh lelah.
"Nak, bisakah kau menjahitkan pakaian untukku? Aku tak punya uang."
Lara tersenyum.
"Aku tak menjahit untuk uang, aku menjahit untuk hati yang butuh pulih."
Ia lalu membuatkan gaun sederhana, tapi anggun. Saat wanita itu memakainya, tubuhnya berubah... Ia bukan wanita tua biasa, tapi peri penyamar yang sedang menguji kebaikan hati manusia.
Sebagai hadiah, sang peri memberi Lara benang emas yang bisa menjahit tanpa henti dan tak pernah habis. Kabar tentang Lara menyebar hingga ke istana.
Putri raja yang selalu murung karena tak pernah merasa cantik memanggil Lara.
"Semua gaun dari penjahit istana tak membuatku senang."
Lara tersenyum dan berkata,
"Karena mereka menjahit dengan kemewahan, bukan dengan cinta."
Lara menjahitkan gaun dari kain biru langit, benang emas, dan bunga liar. Saat sang putri memakainya, ia menangis bahagia.
"Aku... merasa seperti diriku sendiri."
Sejak itu, Lara bukan hanya dikenal sebagai penjahit biasa, tapi sebagai Penjahit Hati.
Ia tetap tinggal di desanya, menjahit untuk siapa saja yang datang dari anak yatim hingga raja dan ratu karena ia tahu, baju terindah bukan yang paling mahal, tapi yang dibuat dengan cinta.

Pesan Moral:
Kebaikan hati dan ketulusan lebih berharga daripada emas. Jika kamu melakukan sesuatu dengan cinta, hasilnya bisa menyentuh hati banyak orang.







































"Kiko dan Kerang Mutiara"Karya : Neli S NDi dalam laut biru yang luas, hiduplah seekor ikan koki kecil bernama Kiko. Ia ...
24/07/2025

"Kiko dan Kerang Mutiara"
Karya : Neli S N

Di dalam laut biru yang luas, hiduplah seekor ikan koki kecil bernama Kiko. Ia terkenal dengan sisiknya yang berwarna emas dan siripnya yang mengembang indah seperti kipas.

Kiko punya satu kebiasaan unik: ia sangat penasaran dengan segala hal!

Suatu hari, saat menjelajahi taman laut sendirian, Kiko menemukan sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya, sebuah kerang mutiara raksasa yang bersinar lembut seperti bulan di malam hari.

"Wow... apa isinya ya?" bisik Kiko dengan mata berbinar.

Kerang yang Tertutup
Kiko mendekat dan mengintip ke dalam celah kerang. Tapi begitu ia terlalu dekat...

CLOMP!

Kerang itu tertutup!

Kiko terjebak di dalam!

Ia berenang ke sana ke mari, mengetuk cangkang dari dalam, tapi kerang itu tak terbuka. Di dalamnya gelap, hanya ada cahaya lembut dari mutiara besar di tengah-tengah.

"Aku... takut," bisik Kiko. Untuk pertama kalinya, ia merasa sendiri dan sedih.
Teman Selalu Menolong
Di luar, sahabat-sahabat Kiko, Lala si ikan badut dan Bono si kepiting menyadari Kiko tak kembali.

Mereka mencari ke seluruh sudut laut hingga akhirnya menemukan kerang itu.

"Kiko! Kamu di dalam?!" teriak Lala.

"Iya... aku terjebak..." jawab suara kecil dari dalam.

Bono, si kepiting cerdas, punya ide. Ia mulai mencubit dan menekan bagian bawah kerang dengan hati-hati sambil berkata,
"Kerang mutiara hanya terbuka oleh suara jujur dan hati yang baik."

Keajaiban Mutiara
Lala dan Bono mulai menyanyikan lagu persahabatan mereka, lagu yang biasa mereka nyanyikan bersama Kiko.

Suara mereka menggema lembut, menyentuh hati kerang tua itu.

Perlahan, kerang terbuka... dan Kiko berenang keluar sambil menangis haru.

"Maafkan aku karena terlalu penasaran dan tidak hati-hati... Aku janji takkan menjelajah sendirian lagi," katanya.

Kerang itu bersinar lebih terang, dan dari dalamnya muncul sebutir mutiara kecil hadiah untuk Kiko karena telah belajar sesuatu yang penting.

Pesan Moral:
Rasa ingin tahu itu baik, tapi harus diiringi dengan hati-hati. Dan ingat, sahabat sejati selalu datang di saat kita membutuhkan.








































"Ubur-Ubur Suara Emas"Karya : Neli S NDi dasar lautan biru yang tenang, hiduplah seekor ubur-ubur mungil bernama Jubi. J...
24/07/2025

"Ubur-Ubur Suara Emas"
Karya : Neli S N

Di dasar lautan biru yang tenang, hiduplah seekor ubur-ubur mungil bernama Jubi. Jubi bukan ubur-ubur biasa . dia memiliki suara yang indah seperti nyanyian bintang laut saat malam datang.

Namun, ada satu masalah. Jubi pemalu. Ia hanya berani bernyanyi sendirian, tersembunyi di balik karang-karang. Setiap kali ada ikan yang lewat, ia langsung berhenti bernyanyi.

Padahal, seluruh laut ingin tahu, siapa yang selalu bernyanyi dengan suara merdu setiap malam?

Pesta Lautan
Suatu hari, Raja Laut seekor paus tua bijaksana mengumumkan akan mengadakan Pesta Lautan. Semua makhluk laut boleh menampilkan bakatnya.

Sahabat Jubi, seekor kuda laut ceria bernama Lilo, berkata,
"Jubi! Ini saatnya kamu bernyanyi di depan semua orang! Suaramu bisa membuat laut tersenyum!"

Jubi geleng-geleng.
"Tapi aku takut ditertawakan," katanya pelan.

Lilo tersenyum.
"Kadang kita tidak tahu betapa berharganya suara kita, sampai kita berani membaginya."

Penampilan Pertama
Dengan gemetar, Jubi akhirnya naik ke atas panggung kerang mutiara di pesta itu.

Semua ikan menatap penasaran.

Jubi menutup mata, menarik napas... lalu mulai bernyanyi.

Suara Jubi begitu indah, lembut, dan hangat seperti ombak yang memeluk pantai. Seluruh lautan diam terpaku. Bahkan Raja Laut menjatuhkan topi mahkotanya karena kagum.

Saat Jubi selesai, semua makhluk laut bersorak.

"Horeeee untuk Jubi, ubur-ubur suara emas!"
Sejak hari itu, Jubi sering bernyanyi untuk laut. Ia tak lagi malu, karena ia tahu, setiap suara punya tempatnya sendiri dan keberanian untuk membagikannya adalah lagu yang paling indah.

Pesan Moral:
Jangan takut menunjukkan bakatmu. Setiap anak istimewa, dan keberanianmu bisa membawa kebahagiaan bagi banyak orang.









































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































22/07/2025



















































Address

Cianjur Regency

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dongeng Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dongeng Indonesia:

Share