Jejak Nusantara

Jejak Nusantara Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Jejak Nusantara, Digital creator, kp. Cilaku Rt/Rw 01/02 Desa Sukasari Kecamatan Cilaku, Cianjur Regency.
(1)

Jejak Nusantara Channel Menyajikan informasi :
》Wisata Ziarah Makam Keramat
》Riwayat Ulama Daerah
》Vlog Pedesaan
》Sejarah Dan Budaya Leluhur
》Review Pondok Pesantren

EYANG HAJI GENTAR BUMI SANG KUNCI PELABUHAN RATUWali sakti Qudratullah adalah seorang Wali Allah yang tugasnya sungguh s...
15/06/2025

EYANG HAJI GENTAR BUMI SANG KUNCI PELABUHAN RATU

Wali sakti Qudratullah adalah seorang Wali Allah yang tugasnya sungguh sangat berat karena pada zamannya ia bertugas untuk menjaga benteng selatan p**au jawa yang khususnya Pelabuan Ratu dan sekitarnya tak heran kisah-kisah perjalanan beliau selalu diliputi dengan kisah yang diluar akal sehat manusia karena tingginya karomah yang diberikan oleh Allah SWT sehingga beliau bergelar wali sakti sebutan akrab bagi masyarakat sekitar.

Wali sakti Qudratullah atau dikelal dengan sebutan Eyang Haji Gentar Bumi . Merupakan keturan seorang ulama besar antara perpaduan dari keturunan wali Cirebon dan ulama besar di Garut, Jawa Barat. Masa kecilnya dihabiskan di sebuah pondok di Garut. Setelah cukup dengan ilmu agama dan kadigdayaan, Eyang Haji Gentar Bumi mulai mengembara. Dengan kebijaksanaan dan kesaktiannya, Eyang Haji Gentar Bumi berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan menjadikan mereka sebagai santri-santrinya.Pemikiman yang beliau tinggali berada pada kaki gunung Halimun yang pada waktu itu sebagai basis markas besar para pelarian laskar Pajajaran untuk melarikan diri dan bersembunyi. Melalui tangan dan dakwah beliau para pelarian tersebut diIslamkan dan di jadikan murid oleh beliau.

Makam keramat Raden Wiradimanggala, yang lebih di kenal dengan gelar Dalem Aria Cikondang, merupakan salah satu putra da...
14/06/2025

Makam keramat Raden Wiradimanggala, yang lebih di kenal dengan gelar Dalem Aria Cikondang, merupakan salah satu putra dari dalem Cikundul. Ia juga merupakan adik kandung Raden Aria Wira Tanu II, Bupati cianjur yang menjabat pada tahun 1691-1707. Hingga kini, Kematian Dalem Aria Cikondang masih menjadi misteri karena tidak ada dokumen primer yang dapat dijadikan bukti, Hanya mendengar dari cerita sesepuh terdahulu yang turun temurun hingga saat ini.

Makam Prabu Tadjimalela Gunung Lingga Sumedang, Pendiri Kerajaan Tembong AgungPetilasan atau Makam Prabu Tajimalela berl...
11/06/2025

Makam Prabu Tadjimalela Gunung Lingga Sumedang, Pendiri Kerajaan Tembong Agung

Petilasan atau Makam Prabu Tajimalela berlokasi di Cimarga, Kec. Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, saat ini telah ditetapkan sebagai situs C***r Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lewat Direktorat Jenderal Kebudayaan, serta dikelola oleh Balai Pelestarian C***r Budaya (BPCB) Banten.

Petilasan Prabu Tadjimalela sendiri berada tepat di puncak Gunung Lingga, Prabu Tadjimalela sendiri merupakan sosok penting bagi masyarakat Sumedang.

6 Misteri Leuweung Sancang yang Disebut Tempat Moksa Prabu SiliwangiLeweung Sancang atau hutan sancang adalah c***r alam...
08/06/2025

6 Misteri Leuweung Sancang yang Disebut Tempat Moksa Prabu Siliwangi

Leweung Sancang atau hutan sancang adalah c***r alam yang terletak di bagian selatan dari Kabupaten Garut. Secara administratif, wilayahnya masuk dalam Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Leuweung Sancang memiliki luas 2.157 hektar. Di Leuweung Sancang terdiri berbagai ekosistem alam seperti hutan mangrove, hutan pantai dan hutan dataran rendah.

Namun, dibalik keindahan Leuweung Sancang, disana terdapat kisah misteri yang erat kaitannya dengan Sang Raja Sunda. Bagi masyarakat Sunda khususnya Garut, nama Leuweung Sancang sudah tidak asing lagi.

Sebab, di Leuweung Sancang terdapat legenda yang mengisahkan tempat moksa atau menghilangnya Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.

Berikut ada beberapa cerita misteri keangkeran Leuweung Sancang yang dihimpun dari berbagai Sumber.

1.Prabu Siliwangi
2.Tempat Moksa atau Tilem Prabu Siliwangi
3.Legenda Penjaga Leuweung Sancang Agar Lestari
4.Misteri Pohon Kaboa
5.Nyasar di Leuweung Sancang
6.Harimau Putih di Leuweung Sancang

PERNAH DI ZIARAHI GUS DUR, MAKAM KERAMAT MBAH AJEG DI DESA LASEMDesa Lasem salah satu yang terletak di pantai utara (Pan...
06/06/2025

PERNAH DI ZIARAHI GUS DUR, MAKAM KERAMAT MBAH AJEG DI DESA LASEM

Desa Lasem salah satu yang terletak di pantai utara (Pantura) p**au jawa di Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, rupanya menyimpan banyak situs peninggalan sejarah.
Dari cerita yang dituturkan oleh pendahulunya, Mbah Ajeg ini berasal dari kerajaan Majapahit yang ditugaskan untuk menarik pajak sekaligus menyebarkan islam di wilayah pantura Gresik.

Ceritanya, dulu ada seorang bangsawan dari kerajaan majapahit narik pajak di wilayah pantura. Kemudian beliau bermukim di wilayah Desa Lasem, sambil menyebarkan agama islam diwilayah sini," tutur Khoiri, Jum'at (01/09/2023).
Dia juga menceritakan, tidak jarang makam tersebut menjadi tujuan peziarah yang ingin mendapatkan berkah dari kewalian tokoh tersebut. "Biasanya didatangi peziarah dari Lasem dan luar Lasem. Ada yang juga dari luar kota," jelasnya.
Bahkan Pria yang alumnus Ponpes Ihyaul Ulum, Dukun, Gresik ini menuturkan, jika makam tersebut pernah diziarahi oleh, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebelum menjadi presiden RI di tahun 1999.

Selain, Gus Dur, ada mantan Bupati Gresik, sekaligus Ulama NU, KH Robbach Ma'sum juga pernah menziarahi makam tersebut.

Sunrise Di Lembur Pakuan
04/06/2025

Sunrise Di Lembur Pakuan

Salah Satu Makam Diyakini Kuburannya Prabu Tawang AlunPESAREAN itu bersanding makam leluhur masyarakat Kedawung (Dusun S...
04/06/2025

Salah Satu Makam Diyakini Kuburannya Prabu Tawang Alun

PESAREAN itu bersanding makam leluhur masyarakat Kedawung (Dusun Sukodadi), Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Mbah Darwi. Di sampingnya, ada pohon tua yang disebut oleh warga sekitar sebagai pohon Lo. Pohon itu sudah berusia ratusan tahun. Di dekat pohon Lo itu, ada makam yang diyakini warga kuburan Raja Blambangan, Prabu Tawang Alun.

Jejak Prabu Siliwangi di Kampung ArcaSebuah makam di Kampung Arca, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor,...
04/06/2025

Jejak Prabu Siliwangi di Kampung Arca
Sebuah makam di Kampung Arca, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipercaya oleh penduduk setempat sebagai makam Arca Jaga Reksa, yang merupakan salah seorang Senopati dari Raja Padjajaran, Prabu Siliwangi.

Makam Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang LarangMerupakan Komplek Makam Raja Prabu Geusan Ulun, terdiri dari Makam Raja Pra...
03/06/2025

Makam Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang Larang

Merupakan Komplek Makam Raja Prabu Geusan Ulun, terdiri dari Makam Raja Prabu Geusan Ulun, makam Ratu Harisbaya yang merupakan istri Raja Prabu Geusan Ulun dan juga makam keluarga lainnya, yakni Putra-Putri Raja Prabu Geusan Ulun serta makam para Prajurit Beliau di Kerajaan Sumedang Larang.

HANYA ADZAN MAGRIB YANG BISA MENGHENTIKAN MEREKASepak bola, sebagai salah satu olahraga yang paling banyak dimainkan jug...
03/06/2025

HANYA ADZAN MAGRIB YANG BISA MENGHENTIKAN MEREKA

Sepak bola, sebagai salah satu olahraga yang paling banyak dimainkan juga digemari di Indonesia, menjadi alternatif kegiatan di kala waktu senggang bagi banyak kalangan, khususnya anak-anak, pada sore hari. Tak terkecuali saya dengan teman-teman yang lain. Pada masanya, kami gemar sekali bermain sepak bola sepuasnya, ses**anya, tanpa mengenal waktu bermain. Pagi, siang, sore, bahkan malam hari pun tidak masalah.

Ya, sepak bola menjadi olahraga favorit kami bersama sedari dulu. Rasanya, tidak repot dan tidak membutuhkan sesuatu yang mahal jika ingin bermain sepak bola. Cukup membeli bola plastik di warung terdekat pun sudah bisa bermain. Jika ingin bermain dengan bola bliter (bola karet), kami biasa membelinya terlebih dulu di toko olahraga yang berada di kota dengan cara patungan s**arela. Uang yang sudah terkumpul sekira 50 ribu pun sudah lebih dari kata cukup untuk membeli bola bliter dengan kualitas paripurna.

Saya bersama dengan teman-teman yang lain biasa bermain bola di lapangan dekat rumah tanpa menggunakan sepatu. Soal gawang? Biasanya lebar gawang kami hitung manual dengan langkah kaki yang sudah disepakati. Bagaimana soal tinggi gawang? Ah, tinggal dikira-kira saja. Soal jumlah pemain dalam satu tim pun tidak perlu 11 orang, karena keterbatasan luas lapangan. Jadi, lebih kepada disesuaikan dengan banyaknya orang yang ada dan ingin bermain.

Bagi kami, yang penting sama-sama bergembira dalam olahraga. Melepas penat setelah seharian belajar di sekolah. Sewaktu SMP sampai dengan SMA, sekira tahun 2003-2009, kami belum begitu terkontaminasi oleh handphone. Jadi, selama berkumpul juga bermain sepak bola tentu tidak akan terdistraksi oleh notifikasi yang muncul.

Biasanya, kami berkumpul setelah azan ashar. Ada yang sambil mengobrol, membeli jajanan yang lewat, atau sekadar oper-operan bola dan pemanasan sebelum benar-benar bermain. Bahkan, saat sudah bermain pun ada saja yang melipir ke pinggir lapangan untuk membeli jajanan favorit atau membeli pop ice di warung sekitar lapangan karena haus. Ya, namanya juga bermain secara bebas. Tidak ada formalitas dalam hal peraturan, apalagi penggunaan VAR.

Kami semua bermain dengan s**a cita tanpa terbebani harus jago seperti Cristiano Ronaldo, atau lincah dan penuh talenta seperti Lionel Messi juga Neymar. Asal lari, dapat mengoper, juga menendang semua melebur jadi satu. Tak jarang p**a kami tertawa terbahak-bahak dan menghentikan pertandingan jika ada seorang kawan yang jatuh karena terpeleset atau melakukan hal yang menyebalkan seperti melorotkan atau menarik celana.

Ketika bermain sepak bola kala itu, kami semua tidak pernah mengenal waktu. Tidak ada p**a batas akhir kapan harus selesai bermain. Hanya ada dua penanda akhir pertandingan; pertama, karena sudah capek, kedua berkumandangnya azan maghrib. Tak jarang p**a bapak-bapak di sekitar lapangan yang menegur secara langsung untuk menghentikan pertandingan dan sebaiknya p**ang ke rumah agar dapat segera bersiap melaksanakan solat maghrib.

Kini, kami semua sudah beranjak dewasa dan disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Ada yang kuliah, ada p**a yang bekerja. Sudah hampir sekira 6-7 tahun tidak ada lagi keceriaan yang hadir di lapangan setiap sore sampai menjelang maghrib. Kegiatan berkumpul, berbincang, dan bermain sepak bola sudah terganti dengan kecanggihan teknologi dalam satu genggaman disertai kemunculan banyak game yang dianggap jauh lebih menarik.

Saya menyadari bahwa, masa saya bersama teman-teman seangkatan lain sudah habis, untuk bermain dan berbagi keceriaan di lapangan setiap sore. Memang, ada alternatif lain seperti menyewa lapangan futsal untuk sekadar mengolah si kulit bundar bersama dengan yang lain. Hal itu terbilang sering kami lakukan. Namun, tentu rasa juga sensasinya lain. Dan kami sama-sama menyadari, tidak akan pernah bisa kembali ke masa itu.

Lapangan yang biasa digunakan untuk bermain bola, saat ini sudah dimaksimalkan dan terganti dengan taman bermain anak. Keceriaan pun berganti. Paling tidak, hal tersebut jauh lebih baik karena generasi baru masih disediakan tempat untuk bermain.Terpenting, lapangan yang dulu sempat menjadi saksi keceriaan saya bersama dengan teman-teman yang lain dalam bermain sepak bola, tergantikan dengan hal positif, menjadi ruang bermain bagi anak-anak, dan tidak dijadikan gedung atau bangunan dalam meraup keuntungan pribadi tanpa memberi manfaat bagi orang di sekitarnya.

Seren Taun – Upacara Syukur PanenSeren Taun merupakan upacara adat masyarakat Sunda sebagai bentuk rasa syukur atas hasi...
01/06/2025

Seren Taun – Upacara Syukur Panen

Seren Taun merupakan upacara adat masyarakat Sunda sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang melimpah. Tradisi ini telah ada sejak zaman Sunda kuno dan awalnya sebagai simbol penghormatan kepada Nyi Pohaci Sanghyang Asri, seorang Dewi Padi pada kepercayaan Sunda kuno.

Wanita Sunda Sebelum 1939Gambar ini menampilkan sesosok wanita Sunda dengan busana tradisional, mencerminkan peran perem...
31/05/2025

Wanita Sunda Sebelum 1939

Gambar ini menampilkan sesosok wanita Sunda dengan busana tradisional, mencerminkan peran perempuan dalam masyarakat dan budaya Sunda pada masa lalu.

Address

Kp. Cilaku Rt/Rw 01/02 Desa Sukasari Kecamatan Cilaku
Cianjur Regency
43285MENGEDIT...APALOKASIAHLIRIWAYAT?

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jejak Nusantara posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share