19/07/2025
Death Adder Salah Satu Ular Mematikan dari Papua dan Australia
Jenis Bisa Neurotoksin sangat kuat, menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan pernapasan dalam hitungan jam.
Tingkat Bahaya; Sangat mematikan, tanpa antivenom, tingkat kematian bisa mencapai 50–60%.
Gejala lemah, lumpuh, sulit bernapas, bisa berujung kematian jika tak segera ditangani.
Penanganan Pertama Jika Tergigit;
*Tetap tenang dan minimalkan gerakan.
*Gunakan pressure immobilization bandage (balut tekan).
*Imobilisasi bagian yang tergigit (misal: kaki atau lengan).
*Segera cari pertolongan medis.
*Jangan disayat, dibakar, atau dihisap.
Apa itu Pressure Immobilization Bandage?
Metode membalut area gigitan dengan perban elastis + membuat anggota tubuh tidak bergerak.
Digunakan untuk memperlambat penyebaran bisa, tanpa menghentikan aliran darah.
Cara Menggunakan;
*Balut mulai dari tempat gigitan dan naik ke atas (misal dari pergelangan ke pangkal lengan).
*Gunakan tekanan cukup kuat (seperti balut keseleo), tapi jangan terlalu kencang.
*Setelah dibalut, imobilisasi anggota tubuh dengan kayu/papan.
*Jangan lepas perban sampai ditangani tenaga medis.
PENTING DIINGAT!!
Cocok untuk gigitan ular neurotoksin seperti death adder, taipan, dan krait/Weling (Bungarus spp.)
Ular laut (Hydrophis spp, Laticauda spp.)
Tidak Cocok untuk ular dengan bisa Hemotoksin atau Sitotoksin seperti, ular tanah, ular viper pohon / ular hijau ekor merah Trimeresurus insularis, Trimeresurus albolabris, Tropidolaemus wagleri, Trimeresurus puniceus
Jenis bisa Sitotoksin + Hemotoksin
Ular Viper Dahan Kalimantan (Trimeresurus borneensis)
Kenapa Tidak Cocok?
Karena pressure immobilization menahan bisa di area gigitan terlalu lama. Pada bisa sitotoksin/hemotoksin, ini bisa memperparah kerusakan jaringan lokal, Meningkatkan risiko nekrosis, Menyebabkan komplikasi amputasi jika terlambat ditangani.
Habitat dan Sebarannya;
Terdapat di Australia, Papua Nugini, dan Papua Indonesia.
Hidup di semak, padang rumput, hingga hutan terbuka.
Pemburu diam (ambush predator) yang menyamar dan menggoyangkan ekor untuk memancing mangsa.
Ketersediaan Antivenom di Indonesia;
*Tidak diproduksi secara lokal.
*Hanya tersedia melalui impor (SABU II dari Australia).
*Sangat terbatas di rumah sakit Indonesia, pertolongan medis harus secepat mungkin.
Catatan;
Meski bentuk kepalanya mirip ular viper, death adder termasuk keluarga Elapidae, sama seperti kobra dan taipan.
Ular ini adalah salah satu yang paling mematikan di dunia. tetapi cenderung pasif dan hanya menyerang jika terancam.